Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 SD Halaman 17 18 20 22 23 24 25, Subtema 1 Pembelajaran 2

Bersama dgn sahabat sebangkumu, carilah sebuah kisah pendek anak di surat kabar atau majalah. Salin atau potong kisah pendek tersebut. Tempelkan kisah pendek tersebut pada suatu karton ukuran A3. Bacalah dgn saksama cerita tersebut. Lalu, gambarkanlah tokoh utama, satu tokoh pemanis, & daerah dlm dongeng tersebut. Tuliskan pula jalan dongeng dr cerpen tersebut. Ceritakanlah cerpen temuanmu di depan kelas dgn yakin diri.

Jawaban:

Anak Kecil & Penjual Tahu

“Bu, Amir berangkat ke sekolah dahulu ya!” pamit seorang anak laki-laki berumur 10 tahun yg sudah mengenakan seragam Sekolah Dasar yg terlihat usang. Bu Bagio, Ibunda Amir, menjawab, ”Iya, Mir. Hati-hati di jalan. Ini uang sakumu, Nak.” Amir mendapatkan uang saku sebesar seribu rupiah dr ibunya.

Walaupun hidupnya sulit, Amir senantiasa terlihat riang & ceria. Seperti pagi itu, ia berangkat ke sekolah dgn langkah yg riang. Sekitar 100 meter dr sekolahnya, ia menyaksikan seorang bapak bau tanah yg menuntun sepedanya.

Sepeda bapak itu berisi wadah yg berisi tahu. Nampaknya, ban sepeda bapak itu kempis.

“Pak, ada yg mampu kubantu?” tanya Amir tatkala menghampiri bapak itu.

“Ini, Nak. Ban saya kempis. Jualan saya belum laku, saya tak punya duit untuk mengisi angin di tempat tambal ban,” jawab si bapak.

Amir pribadi menunjukkan bantuannya untuk menuntun sepeda itu ke tukang tambal ban di dekat sekolahnya. Kebetulan pemilik tambal ban itu sudah kenal dgn Amir. Ia bahkan mau mengisi angin ban sepeda penjual tahu itu dengan-cara cuma-cuma.

Penjual tahu yg bernama Pak Imron itu mengucapkan terima kasih berkali-kali. Amir senang Pak Imron bisa kembali memakai sepeda itu untuk berjualan.

Keesokan harinya, Pak Imron sengaja menunggu Amir di depan gerbang sekolah. Tatkala Amir datang, Pak Imron menyodorkan beberapa buku cerita pendek anak yg sudah usang. Amir mendapatkan buku itu & mengucapkan terima kasih.

Dua hari sehabis Amir menerima buku cerita dr Pak Imron, gurunya menginformasikan bahwa esok semua murid mesti membawa sebuah buku cerita belum dewasa. Di dikala Amir kebingungan, tiba-tiba ia teringat dgn buku cerita yg diberikan oleh Pak Imron.

Sesampainya di rumah, ia memperoleh buku dongeng dr Pak Imron itu di bawah daerah tidurnya. Amir pribadi menceritakan peristiwa ini pada ibunya. Mulai dr pertemuannya dgn Pak Imron, hadiah kecil dr penjual tahu yg tua itu, hingga peran dr gurunya.

Bu Bagio pun menjawab, “Tidak ada yg serba kebetulan, Mir. Semua sudah dikelola oleh Allah, Nak. Barang siapa yg menanam kebaikan, maka ia akan menuai kebaikan pula. Buku yg sepertinya tak berharga bagimu, kini menjadi sungguh berguna untukmu, bukan?”