Pernahkah ananda mengalami peristiwa yg nyaris sama dgn cerita yg ananda baca? Bacalah bacaan berikut ini dgn saksama. Lalu, ceritakanlah pengalaman yg mirip dgn kisah berikut.
Ayo Membaca
Kesempatan yg Hilang
Oleh Intan Sari L. Izwar
“Nesa, ayo tidur! Sudah malam,” Mama mengingatkan Nesa yg masih asyik membaca buku di kamar.
“Besok kan hari Sabtu, Ma! Nesa libur,” sahut Nesa sambil terus membaca bukunya.
“Lho, bukannya ananda akan pergi ke Planetarium bersama sobat-sobat sekelasmu? Tetap mesti berdiri pagi, kan?” kata Mama mengingatkan.
“Berangkatnya agak siang, kok Ma. Nesa niscaya bisa mengatasinya. Besok berdiri pagi & siap berangkat,” kilah Nesa.
“Nes, ananda ingat kejadian hari ini, kan? Kamu sendiri yg bilang kalau tadi ananda mengantuk sekali & tak bisa berkonsentrasi dgn baik di sekolah sebab semalam ananda tidur kemalaman,” kata Mama mendekati Nesa yg masih membaca bukunya di daerah tidurnya.
“Ingat kata Papa, anak seusia ananda mesti tidur cukup. Badanmu memerlukannya,” pesan yang tersirat Mama.
“Baiklah, Ma. Nesa tidur kini,” kata Nesa sambil menyerahkan bukunya pada Mamanya untuk disimpan. Jam sudah menunjukkan pukul dua belas lebih lima belas menit. Mama meninggalkan kamar Nesa tatkala Nesa sudah betul-betul terlelap.
Keesokan paginya.
“Nes, Nesa. Ayo berdiri,” kata Mama membangunkan Nesa.
Aku kan gres saja tidur. Kok sudah dibangunkan Mama? Cepat sekali? Pikir Nesa. Nesa membuka matanya dgn berat. Dengan perlahan ia melangkah mendekati ruang makan. Di sana Mama, adiknya Lili, & Papa sudah terlihat rapi.
“Papa, Mama, & Lili akan berkunjung ke tempat tinggal Om Bram. Mungkin sampai sore hari. Hari ini ananda mau ke Planetarium, kan? Nesa bisa bersiap sendiri, kan?” tanya Mama.
Nesa mengangguk. Tak usang kemudian, Papa, Mama, & Lili pun berangkat pergi.
Nesa mengambil setangkup roti isi kesukaannya yg telah disiapkan Mama. Sambil mengunyah, Nesa kembali ke kamarnya hendak mengambil baju untuk segera mandi. Karena rotinya belum habis, Nesa duduk di pinggir kawasan tidurnya, mengambil bantal untuk bersandar & menikmati rotinya.
Ah, tenteram sekali! Mandi nanti dahulu deh! Masih ada waktu, pikir Nesa. Jam menunjukkan pukul setengah delapan.
Tanpa disadarinya Nesa terlelap. Beberapa jam kemudian, Nesa terbangun & mendapati dirinya masih memegang roti isi yg belum habis. Nesa secepatnya melihat jam, & alangkah terkejutnya ia bahwa ia telah tertidur selama dua jam! Itu artinya ia terlambat berangkat ke Planetarium!
Nesa terhenyak. Teman-temannya niscaya sudah meninggalkannya. Mereka berencana berjumpa di rumah Yana jam setengah sepuluh untuk berangkat sama-sama. Ia tdak berani menghubungi teman-temannya alasannya adalah malu. Ia pun tak berani berangkat sendiri ke Planetarium.