Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 5 SD Halaman 200 dan 201, Lestarikan Sungai dengan Prokasih

“Oh itu. Iya, Nak. Mereka sedang membersihkan sampah rumah tangga yg dibuang di sungai oleh orang tak bertanggung jawab. Mumpung pedoman airnya tak terlalu deras, kami ingin membersihkan sampah-sampah itu,” jawab Pak RT.

“Mereka sudah sudah biasa masuk ke dlm sungai, ya, Pak?” tanya Sofi.

“Ada yg sudah pernah & ada yg belum pernah, Nak. Kalau warga yg melakukan pekerjaan selaku petugas kebersihan, tentu mereka biasa melakukan pekerjaan seperti ini. Akan namun, bagi mereka yg biasa bekerja di perkantoran tentu tak sudah biasa dgn pekerjaan ini,” jawab Pak RT

“Jadi, warga di sini mempunyai mata pencaharian yg berlawanan-beda ya, Pak?” tanya Sofi

“Iya, Nak. Di kampung ini ada yg berprofesi selaku perajin gerabah, karyawan pabrik, guru, peternak lele, tukang bangunan, & buruh serabutan,” jawab Pak RT.

“Walaupun mereka memiliki jenis pekerjaan yg berlawanan-beda, mereka tetap rukun ya, Pak?” tanya Fina.

“Ini ialah suatu bentuk kerukunan hidup dgn tetangga. Sebagai teladan, untuk menciptakan kerukunan adalah dgn kerja bakti. Kerukunan membuat hidup menjadi tenang & tenang,” jawab Pak RT.

“Pak, adakah kaitan kerja bakti ini dgn Prokasih atau Program Kali Bersih mirip iklan di televisi itu?” tanyaku.

“Wah, pernah lihat iklannya ya, Nak?” tanya Pak RT. Aku tersenyum mendengar pertanyaan Pak RT.

“Iya, Nak. Di kota ini terdapat ratusan sungai dlm keadaan kritis. Selain mengalami pengendapan yg luar biasa, sungai pula dipenuhi sampah rumah tangga. Oleh alasannya adalah itu, kami tergerak untuk membersihkan sungai kecil ini. Kegiatan ini pula bertujuan mencegah banjir. Dengan begitu, dibutuhkan dapat mengurangi risiko tragedi banjir pada ekspresi dominan penghujan,” terang Pak RT.

  Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 5 SD Halaman 44 45 47 49 50 51, Subtema 1 Pembelajaran 6

“Saya punya usul, Pak. Bagaimana jika sungai kecil ini sudah bebas sampah, warga di sini memasang iklan layanan masyarakat. Iklan tersebut berisi seruan agar masyarakat cinta lingkungan. Iklan tersebut pula mengumumkan bahwa warga di sini mendukung program kali higienis,” kataku.

“Wah, bagaimana bentuk undangan itu ya, Nak?” tanya Pak RT.

Aku secepatnya mengeluarkan buku saku & pensil yg selalu ada di tas mungilku. Segera gue & sobat-teman berdiskusi membuat kalimat iklan layanan masyarakat untuk Pak RT. Setelah berdiskusi, gue menyerahkan kalimat iklan tersebut pada Pak RT. Pak RT membaca kalimat iklan yg kami buat. Pak RT tersenyum.

“Kalian memang bawah umur arif. Bapak banggas mampu berkenalan dgn kalian,” kata Pak RT.

Mendengar kata-kata Pak RT kami menjadi tersanjung. Akan tetapi, kami sadar apa yg kami kerjakan belum sepadan dgn perjuangan para warga yg rela masuk ke sungai untuk mengambil sampah-sampah.