“Barang apa yg ibu buat?” tanya Delisa
“Suami ibu memproduksi ganjal Al Qur’an dr kayu yg diukir. Alas ini diukir sendiri oleh suami ibu. Kemudian, ibu diminta memperhalus kayu ini,” jawab sang ibu sambil sesekali menggosok kayu dgn kain.
“Wah, cantik ya, kek. Ukiran suami ibu ini sungguh etnik.
“Iya, Delisa. Ukiran khas Aceh memang unik. Seni ukir termasuk keahlian seni rupa. Pastilah suami ibu ini seorang perupa.” terperinci kakek.
“Apakah benar suami ibu seorang seniman?” tanya Delisa
“Bukan, Dik. Suami ibu bukan seniman. Suami ibu mempunyai kemampuan mengukir semenjak muda. Ia belajar belajar sendiri karena menolong usaha ayahnya semenjak muda,” kata sang ibu.
“oh, layak saja hasil ukirannya sangat cantik,” puji Delisa.
“Mengukir memerlukan ketelatenan & ketelitian, Delisa. Jika ananda ingin mencar ilmu mengukir, ananda mesti teliti, telaten, & tabah. Tidak setiap orang mempunyai kemampuan seperti suami ibu ini,” kata kakek.
“Iya, kek. Sebenarnya Delisa ingin belajar, namun suami ibu tak ada,” kata Delisa dgn sedih.
“Sebaiknya kita pulang dahulu ke penginapan. Hari semakin gelap. Besok ananda kembali lagi di sini. Kamu minta tolong ayah & ibumu untuk mengantarmu ke sini. Besok kakek ada acara reuni, jadi tak mampu mengantarmu di tempat ini,” kata Kakek.
Delisa mengangguk mendengar hikmah kakeknya. Setelah pamitan pada ibu penjual bantalan Alqur’an, Delisa & kakek menuju kendaraan beroda empat & kembali ke penginapan. Di Dalam kendaraan beroda empat Delisa masih berpikir tentang seni ukir pada ganjal Alqur’an. Delisa ingin sekali belajar mengukir. Delisa berharap esok hari mampu kembali menemui ibu penjual bantalan Alqur’an bersama ayah & ibunya.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Apa kenampakan alam yg terdapat di Desa Susoh?
Jawaban:
Kenampakan alam yg terdapat di Desa Susoh yakni berupa daerah perairan pantai
2. Seni kerajinan apa yg ingin dipelajari oleh Delisa?
Jawaban:
Seni rupa berupa karya goresan
3. Apakah mata pencaharian penduduk Desa Susoh sesuai dgn kondisi geografisnya? jelaskan
Jawaban:
Sesuai dgn kondisi geografisnya, yakni selaku nelayan. Masyarakat sungguh menggantungkan diri dgn hasil dr melaut
4. Bagaimana kemajuan teknologi transportasi bahari dr zaman nenek moyang hingga dikala ini?
Jawaban:
Diantaranya yaitu : zaman nenek moyang menggunakan rakit. Rakit mampu digunakan dgn tenaga insan. Bentuknya kecil. Sementara kemajuan transportasi bahari saat ini sudah memakai kapal yg dijalankan dgn mesin dgn bentuk kapal lebih besar
5. Mengapa budaya gotong royong penduduk Desa Susoh mampu memperkuat persatuan & kesatuan?