“Ya, ya, ini memang jalan ke arah sarangnya,” jawab Tupai. “Tapi sebaiknya kalian balik ke rumah. Beri beruang dr tadi berteriak terus. Katanya, kalau kalian mengambil air dr mata airnya, ia akan mencakar kalian.”
Akan tetapi semut-semut itu tidak mau kembali. Mereka terus berbaris mirip tali sepatu di tanah. Hari nyaris malam tatkala mereka datang di depan pohon oak tua. Mereka menyaksikan sekeliling, & menemukan sebuah retakan di tanah. Mereka masuk ke dalamnya, & mulai menggali sebuah lubang.
“Apa yg kalian lakukan? Kenapa kalian menggali?” tanya Tikus Tanah yg merasa terusik dr tidurnya. “Kami ingin menangkap Beri beruang. Kami sedang menciptakan jebakan untuknya,” kata para semut.
“Bahaya sekali!” seru Tikus Tanah.
“Dia niscaya sudah menangkap Semut Hitam kerabat kami. Ia pula bermaksud mencakar kami, cuma sebab kami mengambil air dr mata air!” kata semut-semut.
“Aku akan menolong kalian menggali di bawah sarangnya. Aku pernah nyaris tertangkap ia dulu.”
Seharian itu, para semut & Tikus Tanah menggali lubang di bawah sarang Beri. Mereka terus menggali selama sepuluh hari. Beri beruang sama sekali tak curiga.
Suatu malam di hari kesepuluh, Beri beruang kembali ke sarangnya dgn hati bangga. Ia berhenti di depan rumahnya di pohon oak & berkata pada dirinya,
“Aku sudah makan & minum sampai kenyang. Satu-satunya yg bikin gue jengkel ialah semut-semut itu. Mereka masih berani mengambil air dr mata airku! Besok akan gue hancurkan lembah semut itu! Akan kucakar mereka dgn cakarku seperti ini…”
Beri beruang mulai mencakar ke segala arah. Ia menghentakkan kakinya ke lantai sarangnya dan… BRRUUKK…
Lantai sarangnya jebol. Beri beruang jatuh ke lubang di bawah sarangnya. Lubang itulah yg telah digali para semut & Tikus Tanah. Beri Beruang harus terus tinggal di lubang itu, kecuali ada penjaga hutan yg menemukannya.
Semut-semut itu risikonya hidup damai di lembah semut. Saat itu Semut Hitam kerabat mereka pula sudah kembali ke tempat tinggal. Ternyata ia hanya terpeleset di jalan. Makara tak ada yg merusak kebahagiaan mereka sekarang. Para semut dgn bebas pergi mencari makan & minum di hutan.
(Sumber: bobo.kidnesia.org)
Jelaskan peristiwa pada kisah “Semut & Beruang” dgn bahasamu sendiri. Tulislah dlm bahasa Indonesia yg baik & benar. Perhatikan penggunaan kata-kata baku. Perhatikan pula penggunaan tanda baca yg benar. Tulislah dlm kotak berikut, lalu bacalah di depan sahabat-sahabat & Bapak/Ibu Guru.
Jawaban:
Urutan insiden pada cerita “Semut & Beruang”.
1. Suatu hari Beri Beruang menyaksikan air berkurang, & ia menuduh bangsa semut yg mengambil air tersebut.
2. Tatkala ada seekor semut yg akan mengambil air Beri menegur semut tersebut.
3. Namun sang semut tak mempedulikannya.
4. Beri Beruang murka & mencari sang semut, namun tak ketemu. Akhirnya ia kembali ke sarangnya.
5. Semut-semut yg haus segera menuju mata air. Salah satu semut menyaksikan guci di tepi jalan & menduga semut hitam mendapat dilema.
6. Seekor kelinci mencoba memperingatkan semut tetapi tak dihiraukannya.
7. Semut-semut itu malah menuju ke sarang beruang.
8. Seekor tikus memberitahu semut bahwa Beri Beruang sedang murka-marah.
9. Semut-semut tersebut terus berbaris menuju sarang berung.
10. Semut-semut dibantu tikus menggali lobang di bawah sarang Beruang.
11. Suatu malam tatkala Beruang menghentakan kaki ke lantai sarangnya, & bruuk lantai sarangnya jebol.
12. Berung jatuh ke lobang yg digali semut.
13. Semut-semut itu karenanya hidup damai di lembah.
Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 5 Halaman 14
Ayo Renungkan