Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 5 SD Halaman 36 37 38 39 40 41 42, Subtema 1 Pembelajaran 5

4. Apakah persediaan air sungai dapat menyusut karena menguap saat terkena panas matahari? Jelaskan jawabanmu.

Jawaban:

Air sungai tak menyusut karena menguap. Siklus air akan mengembalikan air yg menguap. Namun, dlm kondisi kemarau yg sangat ekstrim, sungai dapat mengalami kekeringan.

5. Faktor-aspek apa yg dapat memengaruhi persediaan air sungai?

Jawaban:

Faktor-faktor yg memengaruhi persediaan air sungai antara lain curah hujan, cuaca, & kondisi hulu sungai.

Bacalah hasil diskusimu di hadapan kalangan lain & Bapak/Ibu Guru. Adakah perbedaan jawaban di antara golongan-kelompok diskusi di kelasmu? Jika ada, bagaimana kalian menanggapi perbedaan itu?

Ayo Membaca

Bunga Paling Berharga

Makale tinggal di suatu desa yg senantiasa kekeringan. Hujan jarang turun di desa itu sehingga tak banyak tetumbuhan. Jangankan bunga-bungaan, semak-semak pun jarang dijumpai.

Suatu hari, sebelum berakhirnya pelajaran, Bu Mala memberi seluruh siswanya masing-masing suatu buku tulis. Buku tulis itu halaman-halaman dalamnya berwarna putih & bersampul merah. Indah sekali.

“Buku tulis itu untuk kalian. Kalian boleh menulis apa saja di dalamnya,” kata Bu Mala.

“Saya mau menuliskan catatan harian di buku ini,” kata Nola.

“Saya mau menggambar wajah setiap orang yg saya jumpai,” kata Wendi yg kegemaran menggambar.

“Saya mau membuat herbarium,” kata Makale.

Bu Mala menatap Makale dgn sarat keheranan mendengar ucapan Makale.

“Kamu mau membuat herbarium?” tanya Bu Mala pada Makale.

“Ya. Seorang turis pernah memperlihatkan buku herbariumnya pada saya. Herbarium itu sungguh indah,” jawab Makakale.

“Tetapi, untuk membuat herbarium ananda akan membutuhkan banyak daun. Tahukah kau?” tanya Bu Mala.

  Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 5 SD Halaman 9 10 11 16, Subtema 1 Pembelajaran 2

Makale menganggukkan kepalanya sambil berkata, “Atau bunga…”

“Di mana ananda akan mencarinya?” tanya sahabat-sobat Makale. Makale memandang keluar jendela. Tidak terlihat tanaman sama sekali.

“Saya akan menerimanya,” kata Makale sambil tersenyum.

Hari berubah hari. Waktu berlalu dgn cepat. Buku tulis merah milik para siswa Bu Mala telah berisi aneka macam dongeng, gambar, & foto. Hanya buku tulis Makale yg masih kosong.

Pada suatu hari, suatu awan hitam berhenti di atas desa tempat tinggal Makale. Tak usang kemudian awan hitam itu mencurahkan hujan yg sangat deras. Benih-benih tanaman yg terkubur di dlm tanah tandus desa itu pun tumbuh. Sepetak kebun terbentuk. Bunga-bunga merah kecil memenuhi petak kebun itu.

Makale bahagia. Dipetiknya sekuntum bunga merah. Hanya satu. Kemudian, ditempelkannya bunga itu di dlm buku tulis merahnya. Hari berikutnya, bunga-bunga lainnya sudah layu alasannya adalah terbakar matahari.