“Ya Tuhan, turunkan pada kami rezeki dr langit. Kami ingin hidup patut” pinta Pak Petani dgn nada berharap.
Setelah berdoa di rumah, ia pun bergegas ke ladang. Walau ladang orang lain, ia tetap melakukan pekerjaan sepenuh hati demi bertahan hidup. Sang istri kadang ke sawah menolong, & kadang di rumah.
“Apa itu, kok ada benda jatuh dr langit ?”
Pak petani itu kaget karena melihat sebuah benda jatuh ke sawah, tak jauh dr posisinya mencangkul. Karena penasaran, ia menyaksikan sekeliling & menentukan bahwa itu bukan perbuatan orang lain.
“Benda apa ya? Kok asing, tak ada angin & hujan, datang-tiba ada benda jatuh”.
Ia pun menilik benda itu yg ternyata jatuh di antara padi di sawah. Ternyata benda itu suatu kendi. Kendi itu tak pecah sebab jatuh dilumpur sawah. Pak Petani berusaha menyelidiki isi kendi.
“Ya Tuhan! Ternyata didalamnya ada logam emas!!! “ pekik Petani itu terkejut bukan kepalang.
Ia mengintip dr lubang kendi & memang benar ada beberapa keping logam emas murni. Hati nuraninya bertempur, antara diambil atau dibiarkan saja.
“Ini kan ladang majikanku, apapun yg ada di ladangnya ialah miliknya, gue tak akan mencuri sesuatu yg bukan hakku” ujar Petani itu sambil memegang kendi tanah liat yg berisi emas koin murni.
Pak petani berhati baik. Ia tak mengambil kendi yg berisi koin emas itu.Pak petani kemudian membiarkan kendi pada posisi semula, di pojok sawah. Ia pun melanjutkan pekerjaannya, bercocok tanam di sawah itu.
Ketika sampai di rumah, Pak Petani menceritakan pengalaman anehnya ketika berada di sawah. Istriya sungguh terkejut & agak marah alasannya adalah menganggap suaminya itu insan terbodoh di dunia.
“Kenapa Bapak tak ambil saja kendi berisi koin emas itu?”
“Jangan Bu, itu bukan hak kita. Segala sesuatu yg berada di tempat orang lain, apapun alasannya, tak boleh kita ambil. Itu bukan milik kita” nasihat suaminya yg memang sangat jujur & taat pada pemikiran agama.
Diam-diam, ada seorang ibu yg kebetulan mendengar percakapan petani itu dr balik dinding rumah, & sang ibu itu sungguh terpesona untuk mengambil kendi di sawah itu. Karena sudah malam, ia mengajak suaminya untuk ke sawah, tempat lazimnya pak petani itu melakukan pekerjaan .
“Ayo Pak, kita cari kendi berisi koin emas itu, pasti masih ada di ladang, mumpung belum banyak orang tahu. Kan kita bisa pribadi kaya Pak”.
“Iya pula ya, ayo ayo, mumpung bulan purnama, pasti tak terlalu gelap di sawah. Bapak bawa senter juga” ujarnya sambil berangasan untuk mengambil kendi itu.
Sepanjang perjalanan, pasangan suami istri yg populer rakus itu tertawa & bermimpi. Kelak tatkala menemukan kendi berisi tumpukan koin emas itu, ia mampu berbelanja sawah, rumah, & mampu duit banyak. Nafsu duniawinya sudah menguasainya.