Saat Udin berwisata di Telaga Warna, ayah Udin menceritakan Asal Mula Telaga Warna. Cerita Asal Mula Telaga Warna merupakan kisah turun temurun yg populer di kawasan tersebut. Bagaimana cerita Asal Mula Telaga Warna?
Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 Halaman 4
Ayo Membaca
Bacalah dlm hati dongeng Asal Mula Telaga Warna berikut.
Asal Mula Telaga Warna
Dahulu kala di Jawa Barat, ada Raja & Permaisuri yg belum dikarunia anak. Padahal, mereka sudah bertahun-tahun menanti. Akhirnya, Raja memutuskan untuk bertapa di hutan.
Di hutan Raja terus berdoa pada Yang Maha Kuasa. Raja meminta biar segera dikarunia anak. Doa Raja pun terkabul.
Permaisuri melahirkan seorang bayi wanita. Raja & Permaisuri sungguh bahagia. Seluruh rakyat pula bersuka cita menyambut kelahiran Putri Raja.
Raja & Permaisuri sangat menyayangi putrinya. Mereka pula sangat memanjakannya. Segala keinginan putrinya dituruti.
Tak terasa Putri Raja telah tumbuh menjadi gadis yg bagus. Hari itu ia berulang tahun ketujuh belas. Raja menyelenggarakan pesta besarbesaran. Semua rakyat diundang ke pesta.
Raja & Permaisuri telah merencanakan hadiah istimewa berbentukkalung. Kalung yang dibuat dr untaian permata berwarna-warni. Saat pesta berlangsung, Raja menyerahkan kalung itu.
”Kalung ini hadiah dr kami. Lihat, indah sekali, bukan? Kau niscaya menyukainya,” kata Raja.
Raja bersiap mengalungkan kalung itu ke leher putrinya. Sungguh di luar prasangka, Putri menolak mengenakan kalung itu.
”Aku tak suka kalung ini, Ayah,” tolak Putri dgn kasar.
Raja & Permaisuri terkejut. Kemudian, Permaisuri berupaya membujuk putrinya dgn lembut. Permaisuri mendekat & hendak memakaikan kalung itu ke leher putrinya.
”Aku tak mau! Aku tak suka kalung itu! Kalung itu buruk!” teriak Putri sambil menepis tangan Permaisuri.
Tanpa sengaja, kalung itu terjatuh. Permata-permatanya terceraiberai di lantai. Permaisuri sangat sedih. Permaisuri terduduk & menangis. Tangisan Permaisuri menyayat hati. Seluruh rakyat yg hadir turut menangis. Mereka sedih menyaksikan tingkah laku Putri yg mereka sayangi.
Tidak disangka, air mata yg tumpah ke lantai berkembang menjadi aliran air. Aliran air menghanyutkan permata-permata yg awut-awutan. Air tersebut mengalir ke luar istana & membentuk danau. Anehnya, air danau berwarna-warni mirip warna-warna permata kalung Putri. Kini danau itu dikenal dgn nama Telaga Warna.
Disadur dari: Dian K, 100 Cerita Rakyat Nusantara, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2014
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan cerita di depan.