Dita mengambil topi & botol minuman. Setelah semua siap, Ayah & Dita berangkat menuju ladang.
Udara di desa tempat tinggal Dita sejuk. Keberadaannya di atas permukaan air laut membuat desa tempat tinggal Dita memiliki hawa hambar. Menjelang malam hari, desa ini jauh dr keramaian & polusi udara.
Beberapa ketika kemudian, Ayah & Dita hingga di ladang. Ternyata, Ayah sudah ditunggu beberapa orang yg akan menolong ia.
“Dita, itu beberapa orang yg akan membantu Ayah. Ada yg bertugas memanen sayuran, ada yg bertugas memanggul hasil panen ke aliran sungai untuk dicuci, & ada yg menolong memindahkan sayuran ke atas kendaraan beroda empat pengangkut. Mereka siapa pun-orang yg sudah berpengalaman. Mereka mempunyai otot besar lengan berkuasa untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan tersebut,” terang Ayah pada Dita.
Dita mendengarkan penjelasan ayahnya. Dita menyimak perkataan Ayah sambil memperhatikan orang-orang yg bekerja.
“Lantas, sayuran itu akan dibawa ke kota, Yah?” Tanya Dita.
“Hasil panen ini akan dibawa sopir dgn mobil pengangkut menuju pasar induk. Pasar induk ada di kota. Sayuran Ayah sudah dinanti pembeli di pasar induk. Pembeli-pembeli itu akan memasarkan kembali sayuran tersebut pada para pedagang di pasar tradisional. Di pasar tradisional sayuran ini akan dibeli oleh masyarakat biasa . Mereka dapat menikmati hasil keringat Ayah, Dita.” Kata Ayah pada Dita.
“Apakah ini yg dimaksud Ayah bahwa hasil keringat Ayah dinantikan banyak orang?” Tanya Dita sambil tersenyum.
“Kamu memang pintar, Nak. Kamu sudah paham maksud Ayah,” kata Ayah.
“Ayah, bolehkan Dita tanya sesuatu?” Tanya Dita agak takut.
“Apa itu, Nak?” Kata Ayah
“Apakah Ayah percaya sayuran hasil keringat Ayah akan terus laku?” Tanya Dita dgn sedikit rasa khawatir.
“Harus optimis dong, Dita. Kita harus berusaha sebaik mungkin untuk menghasilkan sayuran dgn mutu manis. Jaga kualitas produksi sayuran di ladang ini. Itu salah satu kunci semoga sayuran kita laris di pasaran. Bahkan, dinantikan konsumen,” kata Ayah
“Bagaimana caranya, Ayah?” tanya Dita.
“Kita harus merawat tumbuhan sayuran tersebut dgn baik. Jangan malas ke ladang untuk menilik tanaman sayuran. Berikan pupuk & air seperlunya. Jika kelemahan atau berlebih dlm memperlihatkan pupuk, akan menghancurkan pertumbuhan tumbuhan sayuran. Tapi tak usah khawatir, kesuburan tanah & air yg mengalir setiap saat di tempat ini sudah sungguh membantu kemajuan tumbuhan sayuran di ladang Ayah.”
Dita mendengarkan penjelasan Ayah dgn saksama. Dalam hati Dita merasa gembira dgn ayahnya yg bekerja selaku petani sayuran.