Seperti lirik lagu yg diciptakan oleh W.R. Soepratman “Ibu kita Kartini, Putri sejati, Putri Indonesia, Harum namanya”. Meskipun Ibu Kartini sudah tak ada, tetapi namanya & perjuangannya mampu terus dinikmati hingga sekarang.
Semoga kita mampu mempertahankan hasil kerja keras usaha Ibu Kartini & meneruskan perjuangan beliau dlm kehidupan. Sekian pidato dr saya. Mohon maaf kalau ada kelemahan & kesalahan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Daftar Isi
Kunci Jawaban Halaman 16
Ayo Berdiskusi
Lakukan bersama kelompokmu.
1. Bacalah teks pidato di atas.
2. Identifikasilah isu-gosip berikut.
• Pembicara pidato
• Pendengar pidato
• Tempat pidato
• Suasana dikala disampaikannya pidato
• Poin-poin penting isi pidato
3. Sampaikan hasil diskusi kelompokmu di hadapan golongan-golongan lain & guru. Lakukan bergantian. Jika ada perbedaan dgn hasil diskusi kalangan lain, diskusikan bahu-membahu guru.
Jawaban
• Pembicara pidato : Siswa
• Pendengar pidato : Siswa
• Tempat pidato : Sekolah
• Suasana saat disampaikannya pidato : Tenang & khidmat mendengarkan pidato
• Poin-poin penting isi pidato :
1. Salam pembuka
2. Pendahuluan
– Menyampaikan wacana bersejarahnya tanggal 21 April
3. Isi
– Memaknai hari Kartini dgn mengembangkan peran perempuan demi kemajuan bangsa
4. Penutup
5. Salam epilog
Kunci Jawaban Halaman 17
Pada Pembelajaran 1, ananda telah menciptakan desain pidato menurut bacaan. Sekarang, buatlah desain pidato dgn menuliskannya dlm bentuk bagan mirip berikut.
Jawaban
Ayo Membaca
Kamu sudah menyanyikan lagu “Ibu Kita Kartini” & membaca teks pidato memperingati Hari Kartini. Apakah ananda ingin mengenali wacana kepemimpinan R.A. Kartini pada masa itu? Bacalah teks perihal R.A. Kartini berikut.
Raden Ajeng Kartini
Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara, 21 April 1879. Beliau berasal dr keluarga ningrat Jawa. Kartini putri dr pasangan Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat & M. A. Ngasirah. Beliau merupakan anak ke-5 dr 11
bersaudara.
Kartini kecil berbeda dgn anak-anak perempuan di kampungnya. Ia menerima peluang mengenyam pendidikan di sekolah manis. Kartini menempuh pendidikan di ELS (Europese Lagere School) hingga usianya 12 tahun. Setelah itu, ia dipingit di rumah sesuai tradisi Jawa pada masa itu.
Selama sekolah di ELS, Kartini berguru Bahasa Belanda. Karena bisa berbahasa Belanda, Kartini berkirim surat pada sahabat-teman di Belanda. Beberapa temannya, yakni Rosa Abendanon & Estelle “Stella” Zeehandelaar.
Surat-surat yg ditulisnya lebih banyak berisi unek-unek-unek-unek perihal kehidupan wanita pribumi yg sulit untuk maju. Kebiasaan perempuan harus dipingit & tak bebas menuntut ilmu diungkapkan dlm surat-surat Kartini.