WARGA MASYARAKAT – Berikut dihidangkan kunci jawaban Bacaan 5, Subtema 4 Aku Cinta Membaca, untuk Kelas 6 Sekolah Dasar/MI. Adik-adik dapat memakai kunci jawaban ini sebagai pedoman dlm berguru. Orang bau tanah & guru pula dapat mengakibatkan kunci jawaban ini fatwa dlm mengoreksi jawaban siswa.
Kunci jawaban menurut pada Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2018, Tema 7 Kepemimpinan, Bacaan 5 terdapat pada halaman 145.
Materi pada Bacaan 5 ini mencakup ‘Mengapa Tidak Boleh Marah?’.
Nah, mari kita simak bareng Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 145 berikut!
Baca juga:Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 146 & 147, Aku Cinta Membaca, Syukur Sepanjang Hari
Baca juga:Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 143 & 144, Aku Cinta Membaca: Indahnya Warna
Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 145
Mengapa Tidak Boleh Marah?
Oleh: Nuniek Puspitawati
“Sabar…, kenapa harus murka”, itu senantiasa pesan kakek. Kakek berumur 80 tahun. Rambutnya memutih & beberapa giginya sudah tanggal, namun ia masih sungguh bersungguh-sungguh & bersemangat melaksanakan hobinya, yaitu berkebun.
Kakek merawat beberapa flora obat di pekarangan depan rumah kami. Kakek tak banyak bicara, tetapi ia pula tak mampu membisu. Selalu ada saja yg dikerjakannya. Dari mulai berkebun, membaca koran, atau sekadar menemani kami bermain.
Satu hal yg senantiasa ia sampaikan pada setiap peluang adalah petuahnya untuk bersabar & tak marah. Tidak hanya ditujukan kepadaku & kerabat-saudaraku, tetapi pula pada ayah, ibu, & semua orang yg pernah singgah di rumah kami. Aku sering menimbang-nimbang pesan tersirat itu. Aku mengajukan pertanyaan pada diriku sendiri. “Mengapa kita tak boleh marah? Bukankah Tuhan yg menganugerahkan bermacam-macam perasaan pada manusia? Senang, murung, sukar, kecewa, & pula perasaan murka.”
Hingga pada sebuah hari, tatkala gue sedang bermain lompat bambu bareng sobat-teman di lapangan depan rumah. Tiba-datang, Ali yg gres saja melakukan hom pim pa untuk memilih pemain & penjaga, mendadak membanting batang bambu yg sedang ia pegang. Bambu itu menimpa kaki Siti hingga ia berteriak kesakitan. Hanya dlm hitungan detik, kakek tiba-tiba telah berada di erat kami & membantu Siti yg terjatuh kesakitan. Rupanya kakek duduk di beranda rumah & mengawasi kami bermain.
“Lihat akibat kemarahanmu Ali, temanmu menjadi korban. Dapatkah kau kendalikan amarahmu? Pikirkan akhir yg akan terjadi sebelum kau marah”, ujar kakek pada Ali sambil menolong Siti.
Sesaat gue tertegun, kagetatas peristiwa yg begitu cepat. Lalu gue terjaga, gue sudah mendapatkan jawaban dr pertanyaan yg selama ini berada dlm pikiranku.