2. Pangeran Antasari
– Nama Tokoh: Pangeran Antasari
– Asal Daerah: Banjarmasin, Kalimantan Selatan
– Alasan Melakukan Perlawanan: Rakyat Banjar tak suka & tak setuju dgn merajalelanya dlm menguasai perkebunan & pertambangan yg ada di Kalimantan Selatan serta terlalu ikut campurnya pihak Belanda terhadap urusan kesultanan.
– Bentuk-Bentuk Perlawanan:
1. Perang Banjar pecah dikala Pangeran Antasari dgn 300 prajuritnya menyerang tambang watu bara milik Belanda di Pengaron tanggal 25 April 1859.
2. Pangeran Antasari menyerang pos-pos Belanda di Martapura, Hulu Sungai, Riam Kanan, Tanah Laut, Tabalong, sepanjang sungai Barito hingga ke Puruk Cahu.
– Hasil Perlawanan: Perlawanan rakyat Banjar terus berkobar. Walaupun akhirnya Belanda dapat menangkap beberapa pemimpin pasukan Pangeran Antasari yg bermarkas di gua-gua, yakni Kiai Demang Leman & Tumanggung Aria Pati.
3. Patimura
– Nama Tokoh: Patimura
– Asal Daerah: Maluku
– Alasan Melakukan Perlawanan: Kembalinya Belanda ke tanah Maluku mmbuat rakyat maluku kemudian bangun & melaksanakan perlawanan lantaran diberlakukannya kembali kerja paksa yg sudah hilang, penindasan oleh VOC & pengerahan rakyat untuk dijadikan pasukan Belanda.
– Bentuk-Bentuk Perlawanan:
1. Perlawanan rakyat Maluku diawali dgn memperabukan perahu Pos di Porto (pelabuhan) pada 15 Mei 1817 & mengepung Benteng Duurstede.
2. Dalam usaha menentang Belanda ia pula menggalang persatuan dgn kerajaan Ternate & Tidore, raja-raja di Bali, Sulawesi & Jawa.
3. Pejuang Maluku kemudian melanjutkan perjuangan dgn tata cara gerilya.
– Hasil Perlawanan: Pertempuran yg menghancurkan pasukan Belanda tercatat mirip perebutan benteng Belanda Duurstede, pertempuran di pantai Waisisil & jasirah Hatawano, Ouw- Ullath, Jasirah Hitu di Pulau Ambon & Seram Selatan. Walaupun balasannya, Pattimura & pemimpin-peminpin yang lain mampu ditangkap Belanda, & pada 16 Desember 1817 Pattimura dieksekusi gantung di Kota Ambon.
4. Sisingamangaraja
– Nama Tokoh: Sisingamangaraja
– Asal Daerah: Sumatera Utara
– Alasan Melakukan Perlawanan: Adanya siasat Belanda dgn menggunakan gerakan Zending untuk menguasai tempat Batak serta kemarahan Sisingamangaraja atas penempatan pasukan Belanda di Tarutung & hampir seluruh Sumatera sudah dikuasai Belanda.
– Bentuk-Bentuk Perlawanan:
1. Singamangaraja XII terus melaksanakan perlawanan dengan-cara gerilya serta berhasil melakukan konsolidasi pasukannya.
2. Kemudian bareng pasukan pinjaman dr Aceh, dengan-cara ofensif menyerang kedudukan Belanda antaranya Uluan & Balige pada Mei 1883 serta Tangga Batu pada tahun 1884.