Dengan semakin tingginya minat masyarakat biasa terhadap batik, para pelaku industri batik di Banyuwangi pun melakukan banyak terobosan. Salah satunya yaitu mengembalikan pemakaian materi pewarna alami untuk batik mereka. Bahan-bahan yg digunakan yakni aneka macam jenis tanaman yg ada di sekeliling rumah perajin, seperti daun krangkong (sejenis kangkung), daun lamtoro, daun mangga, jati, jengkol, kulit kopi, daun ketepeng, putri malu, & kumis kucing.
Untuk makin memperkaya penggunaan pewarna alam & memperbanyak kreasi motif, desainer nasional Merdi Sihombing dilibatkan. Ia diminta oleh pemerintah kawasan setempat untuk melatih para perajin batik di Banyuwangi yg secara umum dikuasai ialah perjuangan sangat kecil, usaha kecil, & menengah (UMKM). Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan, pelatihan yg memadukan antara desainer nasional & para perajin lokal dikerjakan dengan-cara terencana dlm rangkaian menuju Banyuwangi Batik Festival (BBF) & Swarna Fest yg digelar pada 9 Oktober 2016 kemudian. BBF adalah jadwal tahunan Banyuwangi untuk mendorong geliat industri batik. Adapun Swarna Fest yakni ajang unjuk kreasi industri tekstil berpewarna alam yg digagas oleh Kementerian Perindustrian.
”Kami terus mendukung usaha para pembatik untuk mengembangkan produktivitas & kualitas batiknya. Hal ini, akan memperlihatkan imbas meningkatnya tingkat ekonomi perajin & pada pembangunan sosial budaya penduduk setempat. Dengan batik pewarna alam, para perajin mampu lebih untung alasannya harga jual batik menjadi lebih tinggi. Apalagi bahan pewarnanya gampang sekali ditemukan di sekeliling kediaman para pembatik,” terang Pak Bupati.
Salah satu perajin batik Banyuwangi dr Sanggar Sekar Bakung, sangat bersemangat dgn pemakaian pewarna alam ini. Ia & rekanrekannya mendapatkan banyak manfaat dr pembinaan ini. Salah satunya ialah ia mampu memanfaatkan bahan alami di sekitarnya untuk dijadikan materi pewarna alami batiknya. Dengan demikian ia tetap dapat memelihara lingkungannya alasannya pewarna yg ia gunakan sungguh ramah lingkungan. Tidak mirip pewarna kimia yg limbahnya dapat merusak lingkungan sekitar.
Berdasarkan bacaan di atas, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini.
1. Apa tujuan utama diadakannya kesibukan training pembatikan dgn menggunakan pewarna alami?
Jawaban: Tujuannya untuk memperkaya penggunaan pewarna alam & memperbanyak kreasi motif.
2. Apa manfaat dr kegiatan tersebut bagi para pembatik & masyarakat Banyuwangi?
Jawaban: Manfaatnya dapat meningkatnya tingkat ekonomi perajin & mempunyai pengaruh pada pembangunan sosial budaya penduduk setempat.