WARGA MASYARAKAT – Kunci tanggapan berikut membahas perihal Pertemuan 2, Aku Cinta Membaca, Tema 5, untuk Kelas 6 Sekolah Dasar/MI. Nah, adik-adik mampu menggunakan kunci balasan ini selaku pedoman dlm mempelajari pelajaran 2 yg terdapat pada halaman 192 & 193.
Kunci balasan ini merujuk pada Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2018 untuk Kelas 6 SD/MI. Tema 5 Wirausaha. Materi untuk konferensi 2 ini meliputi ‘Makhluk Terpintar’.
Kunci jawaban berikut pula mampu memiliki kegunaan untuk menolong orang renta & guru dlm mengoreksi jawaban siswa.
Nah, simaklah Kunci Jawaban Buku Tema 5 Kelas 6 Halaman 192 & 193. Aku Cinta Membaca: ‘Asal Usul Mata Kecil Gajah’ berikut ini dgn saksama!
Baca juga:Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 6 Halaman 194 & 195, Aku Cinta Membaca: Sahabat Tak Terpisahkan
Baca juga:Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 6 Halaman 190 & 191, Aku Cinta Membaca: Raja Burung Parkit
Daftar Isi
Aku Cinta Membaca
Kunci Jawaban Halaman 192 & 193
Makhluk Terpintar
Di suatu masa, hidup seorang petani di Laos. Setiap pagi ia mengendalikan kerbaunya untuk membajak sawahnya. Tubuh petani itu kurus & kecil, sehingga dia terlihat kian kecil di belakang kerbau yg membajak sawahnya.
Suatu hari, seekor macan mendatangi sawah petani. Sang Harimau terkejut melihat makhluk sebesar kerbau mau mengikuti perintah makhluk sekecil Petani. Ia mengintip dr kejauhan, terheran-heran beliau melihat kepatuhan kerbau pada petani.
Setelah Pak Petani pulang ke rumahnya, Harimau mengajukan pertanyaan pada Kerbau. “Kamu besar & besar lengan berkuasa. Mengapa ananda mau melaksanakan semua yg manusia itu perintahkan?”
Kerbau menjawab “Oh, gue mau melaksanakan perintahnya, alasannya orang itu sangat arif!”
Harimau bertanya lagi, “Bisakah ananda memberitahuku seperti apa kepintaran orang itu?” “
Aku tak bisa memberitahumu, namun ananda mampu bertanya padanya,” jawab sang Kerbau.
Esok harinya, Harimau tiba pada Pak Petani. “Aku ingin melihat kepintaranmu! Aku ingin tahu mirip apa kepintaranmu, sehingga Sang Kerbau mau mengikuti perintahmu”
“Kepintaranku ada di rumah,” jawab Pak Petani.
“Bisakah ananda pergi mengambilnya?” pinta Sang Harimau.
“Hmmm,…mampu saja. Tetapi gue takut ananda akan makan Sang Kerbau tatkala gue pulang mengambil kepintaranku. Bolehkah gue mengikatmu di pohon?” kata Pak Petani.
Maka, Harimau pun membiarkan dirinya diikat oleh Pak Petani pada suatu pohon. Setelah itu, Pak Petani tentu tak pulang ke tempat tinggal untuk mengambil kepintarannya. Pak Petani mengambil cangkul, kemudian memukul Harimau. Ia berkata, “Sekarang ananda tahu kepintaranku, walaupun ananda belum melihatnya!”