Kelebihan
– Biaya operasional yg relatif rendah;
– Tidak memerlukan peranan teknologi yg tinggi;
– Dapat memuat berapapun sampah yg ada tergantung dr luasan lahan;
– Tidak perlu mengumpulkan dengan-cara terpisah;
– Tempat pembuangan sampahnya masih dapat digunakan untuk kepentingan lainnya contohnya lapangan, tempat parkir & sebagainya.
Kekurangan
– Menimbulkan pencemaran lingkungan yg cukup besar;
– Pilihan lokasi pembuangannya mesti jauh dr tempat permukiman serta kegiatan-kegiatan perkotaan yang lain yg berakibat tingginya biaya transportasi yg perlu dikeluarkan;
– Kebutuhan akan lahan yg cukup besar;
– Lokasi pembuangan sampah yg dipakai dimanfaatkan lebih lama disebabkan sampah yg ada tak dipadatkan terlebih dahulu.
2. Penimbunan Saniter (Sanitary Landfill)
Berbeda dgn pembuangan terbuka, cara pengelolaan sampah penimbunan saniter lebih sedikit menimbulkan tercemarnya lingkungan dikarenakan sampah yg ada dipadatkan apalagi dulu sebelum ditimbun dgn tanah. Kelebihan & kelemahan pengelolaan sampah dgn cara penimbunan saniter yaitu sebagai berikut :
Kelebihan
– Tidak memerlukan peranan teknologi yg tinggi;
– Investasi awal serta ongkos operasional yg relatif rendah;
Kekurangan
– Pilihan lokasi pembuangannya mesti jauh dr tempat permukiman serta kegiatan-acara perkotaan lainnya yg berakibat tingginya ongkos transportasi yg perlu dikeluarkan;
– Seperti pembuangan terbuka, pengelolaan dgn cara ini pula memerlukan lahan yg luas;
– Pencemaran terhadap air tanah jauh lebih besar dibandingkan dgn pembuangan terbuka, oleh lantaran itu pemilihan lokasi sedapat mungkin yg jauh dr kemungkinan mencemari air tanah;
3. Pembuatan Kompos (Composting)
Pembuatan kompos dapat dikatakan pula dgn “daur ulang”, akan namun penggunaannya sudah berubah dr keperluan sebelumnya menjadi pupuk untuk tanaman. Kelebihan & kekurangan pengelolaan sampah dgn cara pengerjaan kompos adalah selaku berikut :
Kelebihan
– Penggunaan lahan yg jauh lebih sempit dibandingkan dgn 2 metode diatas;
– Setelah selesai dikelola, jadinya mampu digunakan untuk memupuki tanaman;
– Cara yg relatif murah untuk jumlah sampah yg besar akan namun dgn fluktuasi sampah yg kecil
Kekurangan
– Memerlukan ongkos investasi awal yg jauh lebih besar dibandingkan dgn 2 metode sebelumnya;
– Memerlukan ongkos operasional yg relatif tinggi, & pula mampu menjadi lebih tinggi lagi apabila sampah yg diolah kapasitasnya lebih kecil dr kapasitas instalasi pengerjaan kompos;
– Bahan yg tak dapat diolah menjadi pupuk kompos, terpaksa harus menjadi sampah lagi;
– Dari poin ke-3 mampu disimpulkan bahwa tak semua jenis sampah mampu diatur;
– Untuk keperluan jangka panjang, cara ini sangat tak efektif lantaran pada masa yg akan tiba, jumlah sampah yg tak dapat dimasak menjadi pupuk kompos menjadi lebih besar;