Amatilah gambar berikut!
Berdasarkan gambar hero yg sudah ananda amati, jawablah pertanyaan berikut!
Jawaban:
Apa yg ananda pahami tentang sikap kepahlawanan yg dimiliki para pahlawan nasional? | Apa yg ingin ananda ketahui lebih lanjut ihwal sikap kepahawanan dr pendekar nasional? |
---|---|
Sikap kepahlawanan yg dimiliki oleh para pendekar nasional ialah nasionalisme, optimis, gigih, pantang mengalah. Cut’nyak Dhien dr Aceh, Pangeran Antasari dr Banjarmasin, Kalimantan Selatan | Saya ingin mengenali lebih lanjut mengenai sikap kepahlawanan dr para hero nasional yaitu bagaimana mereka sungguh gigih dlm memerangi ketidakadilan di Indonesia. |
2. Pangeran Antasari ialah seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Ia yakni Sultan Banjar. Perang Banjar pecah ketika Pangeran Antasari dgn 300 prajuritnya menyerang tambang batu bara milik Belanda di Pengaron. Pertempuran yg berkecamuk makin sengit antara pasukan Pangeran Antasari dgn pasukan Belanda, berlangsung terus di berbagai medan. Berkali-kali Belanda membujuk Pangeran Antasari untuk mengalah, tetapi ia tetap pada pendirinnya.
3. Pattimura bangkit memimpin rakyat Maluku melawan kekejaman Belanda. Pihak Belanda menguasai jual beli rempah-rempah di seluruh Kepulauan Maluku.Pada tahun 1817, perlawanan rakyat Maluku yg dipimpin oleh Pattimura berhasil merebut Benteng Duurstede di Saparua. Perlawanan Pattimura meluas ke Ambon, Seram, & daerah-kawasan yang lain.
4. Sisingamangaraja XII yakni seorang raja di negeri Toba, Sumatera Utara. Antara tahun 1883-1884, Singamangaraja XII sukses melaksanakan konsolidasi pasukannya. Kemudian bareng pasukan santunan dr Aceh, dengan-cara ofensif menyerang kedudukan Belanda antaranya Uluan & Balige pada Mei 1883 serta Tangga Batu pada tahun 1884.
5. Dewi Sartika yakni jagoan pendidikan, pahlawan nasional, sekaligus tokoh panutan di kalangan penduduk Sunda. Sejak tahun 1902 dgn mengajarkan membaca, menulis, mengolah masakan, & menjahit bagi kaum perempuan di sekitarnya. Pada tanggal 16 Juli 1904, Raden Dewi Sartika mendirikan Sakola Istri atau Sekolah Perempuan. Dewi Sartika berusaha keras mendidik anak-anak gadis agar kelak mampu menjadi ibu rumah tangga yg baik, mampu berdiri sendiri, luwes, & terampil.