Jawaban: Faktor penyebab mati lampu.
2. Apa saja penyebab terputusnya aliran listrik dr stasiun pembangkit sampai ke rumah warga?
Jawaban: Faktor dr luar seperti gangguan alam, pohon, & hewan. Serta faktor dlm mirip gangguan komponen & perlengkapan yg terpasang pada jaringan.
3. Bagaimana menghalangi terjadinya mati lampu?
Jawaban:
Masyarakat hendaknya menangkal aspek luar terjadi, mirip :
– Memotong sendiri atau melapor ke PLN kalau mendapatkan pohon yg berisiko mengganggu jaringan listrik
– Tidak menyadap (mencuri) jaringan listrik
– Tidak menghancurkan jaringan listrik dgn sengaja
– Melarang anak bermain layang-layang di erat jaringan listrik.
Daftar Isi
Kunci Jawaban Halaman 47
Tuliskan informasi tersebut dlm bentuk gambar berseri berikut.
Perhatikan pengunaan kosakata baku & kalimat efektif.
Jawaban:
Halaman 1 : (Judul) – Mati Lampu
Halaman 2 : Pernyataan Umum
Listrik mempunyai peran penting di abad globalisasi.
Halaman 3 : Deret Penjelas
– PLN tak menggemari mati lampu sebab dapat mengusik proses Pembangkit-Transmisi-Distribusi listrik.
– Faktor penyebab mati lampu yaitu ketidaksiapan pembangkit, gangguan transmisi, atau gangguan distribusi. Faktornya bisa dr luar yakni gangguan alam seperti petir, pohon, & hewan. Serta faktor dlm mirip gangguan komponen & peralatan pada jaringan.
Halaman 4: Kesimpulan & pesan/pertimbangan langsung penulis
Listrik berperan penting dlm kehidupan warga dunia ketika ini. Sebagai pengguna listrik, kita hendaknya membantu menghalangi faktor luar biar tak terjadi mati lampu.
Kunci Jawaban Halaman 48 – 49
Mainkan teks drama sederhana berikut di depan kelas.
Lani yakni siswa kelas 5 SD Nusantara. Ia dikenal selaku anak yg pintar & tekun membaca. Ia pula bersungguh-sungguh sekolah & selalu menyelesaikan peran sekolah sempurna waktu. Nilai-nilai ulangannya senantiasa berada di atas rata-rata nilai teman-sahabat di kelas. Selain itu, ia pula sungguh ramah, ceria, & suka menolong teman-teman yg mengalami kesulitan dikala mengerjakan tugas sekolah.
Hingga pada suatu hari, Lani sedang mengkonsumsi bekal sekolahnya di kantin sekolah, Beni tiba mendekatinya.
Beni: Lani, kuemu tampak lezat, sini gue mau kuemu.
Lani: Ini setengah saja ya, alasannya adalah gue lapar, tadi pagi gue bangun kesiangan jadi tak sempat sarapan.
Beni: Sini bagi… pokoknya kau mesti berikan kuemu! Lihat tuh baju seragammu sangat kumal, sepatumu pula sobek. Berikan kuemu!!
Lani terkesima mendengar perkataan Beni. Ia baru menyadari, bahwa dirinya memang cuma seorang anak miskin penjaja kudapan manis keliling. Ayahnya pekerja serabutan yg tak menentu penghasilannya. Lani memandangi sepatunya yg tampak mulai menganga, pula seragam sekolahnya yg tak lagi terlihat warna aslinya.