WARGA MASYARAKAT – Kunci jawaban berikut ialah materi pembelajaran 1 yg terdapat pada halaman 134 sampai 135.
Materi & pembahasan yg diambil menurut pada Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017 untuk Kelas 4 Sekolah Dasar/MI.
Kunci jawaban berikut merujuk pada Aku Cinta Membaca, Tema 3 Peduli Terhadap Mahluk Hidup. Sementara itu, bahan yg dibahas berupa ‘Biarkan Si Cuwit Terbang Bebas’.
Kunci jawaban ini mampu dipakai oleh adik-adik Kelas 4 Sekolah Dasar/MI selaku pedoman dlm mempelajari pembelajaran 1. Oleh alasannya adalah itu, simaklah dgn saksama!
Baca juga:Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 4 Halaman 136 & 137, Aku Cinta Membaca: Bunga Cantik di Taman Kota
Baca juga:Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 4 Halaman 126 127 128 129, Subtema 3 Pembelajaran 6
Biarkan Si Cuwit Terbang Bebas!
Ketika liburan di rumah nenek, Cica senantiasa meluangkan berlangsung pagi di sekeliling rumah. Udara pagi yg sejuk di kaki gunung tak dirasakannya tatkala ada di rumahnya, di Jakarta. Oleh akhirnya, Cica tak mau melalaikan potensi berharga tersebut. Ia selalu berdiri sebelum matahari terbit. Kadang-kadang, kakek mengawalCica berjalan pagi. Tetapi hari ini kakek harus mengantar telur ayam ke pasar sehingga tak mampu menemaninya.
Cica berjalan di antara rimbun pohon & bau bunga di pagi hari. Semalam hujan cukup deras, sehingga amis daun & tanah basah terasa sungguh segar di pagi ini. Sesekali Cica berhenti memungut daun atau bunga jatuh yg bentuknya menarik. Ia suka menyimpan daun & bunga di dlm tumpukan buku tebal. Setelah kering nanti, Cica menjadikannya pembatas halaman buku yg unik. Tiba-tiba dilihatnya seekor burung kecil mencicit di bawah pohon pinus. Mengapa ia ada di sini? Oh, nampaknya burung itu sakit. Ia tak mampu melayang. Sayapnya luka! Perlahan Cica mengambil burung itu dgn kedua tangannya. Ia secepatnya pulang ke rumah nenek. Ia berjalan hati-hati. Ia takut menyakiti si burung kecil.
Sampai di rumah, Cica memanggil nenek. Ia menceritakan temuannya. Nenek mengajarkan Cica untuk menciptakan susunan ranting & daun kering di teras belakang rumah. Mudah-mudahan burung kecil betah tinggal di atas ranting mirip di sarangnya. Cica memberinya nama Si Cuwit. Seharian Cica sibuk mengurus si Cuwit. Diberinya Cuwit minum, dicarikannya makanan untuk si Cuwit. Senang sekali hati Cica melihat Cuwit mau makan biji-bijian & ulat yg dicarinya. Cica pula merawat luka di sayap Cuwit dgn hati-hati. Ia tak mau merusak sayap Cuwit.
Sejak hari itu Cica mirip punya sahabat baru. Pagi-pagi dibawanya si Cuwit dlm keranjang kecil, berjalan-jalan menikmati udara pagi. Di rumah, hari-harinya pun sibuk dgn mengurus si Cuwit. Hari demi hari, keadaan Cuwit kian baik. Ia mulai bisa menggerakkan sayapnya. Cica senang, tetapi pula berdebar. Sebentar lagi piknik usai, Cica akan pulang ke Jakarta. Ingin rasanya ia membeli kandang untuk si Cuwit, ia takut si Cuwit akan pergi. Cica takut tak berjumpa lagi dgn si Cuwit, burung kesayangannya. Tetapi nenek mengingatkan. Rumah burung bukan di dlm kandang. Rumah burung semestinya di antara dahan pohon, di alam bebas. Di dlm sangkar Cica memang akan berjumpa si Cuwit saban hari. Namun mungkin si Cuwit tak senang. Mungkin si Cuwit menjadi tak sehat. Apa gunanya sayap yg mampu digerakkan bebas, jikalau si Cuwit tak mampu melayang bebas di antara pohon-pohon yg tinggi?