Kumpulan Puisi Tentang Kematian

Kumpulan puisi perihal kematian ialah sekumpulan puisi bernuansa kematian atau acuan puisi kematian yg dipublikasikan wargamasyarakat berkas puisi untuk kali ini.

Bagaimana kata kata puisi kematian dlm bait acuan puisi kematian yg diterbitkan wargamasyarakat berkas puisi, apakah berkisah seperti puisi menunggu kematian atau puisi wacana akhir hayat, untuk lebih jelasnya disimak saja dibawah ini formasi bait bait puisi perihal kematian dibawah ini.

Puisi KematianOleh: Siti Khadijah

Mati insan sudah tak menikmati karna nyawa sudah tiada Di Ruh ke Alam janah
Dengan ijin ALLAh
Kematian mirip melahirkaan

Dari ujung kaki Hingga persendiian
Pernafasan sdh tida karuuan keringet bercucuran
Bercampur rasa ketakutaan nafas tertahaaan di tenggorokaan
Dan pada kesannya keluar ruh dr badan.

Jiwa mninggalkan raga yg begitu terang di sekelilingnya
Jiwa berada di tengah tengah antara bawah & atas begitu terperinci melihat mndengar disekeliling
Yang tadinya berbaring tak mampu melihat, mndengar jika sudah berpisahh jelas terlihat & terdengar.
Yang dipijak antara keras & lembek jalaan lurus.
Dan belokan kiri kaanan…

Dgn perasaan tak karuan ketakutaan
Hanyaa satu yg kucari Nabi Akhirul Zaman Nabi MUhammad SAW
Dan masihh panjang cerita ini kisah konkret yg kualamii yg sekarang masih berbaringg
Menikmatii lezat yg bahwasanya.

PUISI MATIOleh: Faiz Faiz

Dulu selalu tertawa
Beracanda dgn kawan
Bermain,bercengkrama bersama sama

Kini kau-sekalian telah tiada
Tubuhmu acuh taacuh kaku
Kmatian telah menjemputmu
Isak tngis teman & kerabat
Mengiringi langkahmu menju pemakaman

  Organisasi Pemerintahan

Kini kau sudah prgi
Meninggalkan seorang diri
Hatiku hampa tanpa kehadiranmu
Kudo’akan kau hening di sisiNya

KEMATIANOleh: Dian r

Semusim kematian
Ketika amal dipertanyakan
Lalu kau gagu
Ragu
Mencari jawab dr celah dosa yg tertangkap kenangan

Kematian yg kau larikan kedalam lupa
Tak kau ingat kapan beliau menyapa
Lalu bertingkah seakan dunia selamanya
Dan kau infinit didalamnya

Semusim kematian
Ajal yg bertandang
Menertawakan segala alpa
Dosa-dosa
Tanpa hitungan pahala
Berkerut segala ingatan yg jalang
Berkelana dlm trend-musim yg hiruk akan kesenangan dunia
Segala fatamorgana

Dan kau
Selalu jasad yg menunda pengampunan
Tatih menghabiskan usia
Dari sampaumur hingga tua
Berkutat pada hal yg sama
Gelimang dosa-dosa

Terlepas do’a pengampunan
Tak ada waktu
Malaikat maut terlanjur bertamu

Dan kau
Tak sempat menutup pintu
Menolak kedatangan ajal
Pasrah pada panggilan neraka
Siksa yg kau terima
Semoga dibantu amal yg tanpa sengaja
Entah apa…