Kumpulan Kata-Kata Sindiran/Nyindir Bahasa Aceh dan Artinya
“Buya Krueng Teudong-dong, Buya Tamong Meuraseuki”
Artinya : Menyindir Pemerintah bahwa Penduduk Asli Tidak diberi Pekerjaan di tempat Sendiri, Sedangkan Pendatang/Orang Asing dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan, dan mengambil semua hasil bumi mirip Gas, Minyak Bumi, Batu Bara, Emas, & Lahan di kawasan kita.
“Nyan ureung, Haloh Lage ASAB” atau “Nyan Ureung Lage Pijet”
Artinya : Kata untuk menyindir orang yang sungguh pelit.
Artinya : Sindirin untuk orang yang sudah patut menikah, tetapi tidak menikah-menikah, padahal umurnya telah renta.
“Hanale ie Uno hai Aneuk Nanggroe Yang Jeut Keu Ubat, Ka Habeh limbat Peunajoh Raja”
Artinya : Menyindir Pemerintah yang biadap atau bangsat dan memberi tahu terhadap Masyarakat bahwa, Hasil Bumi kita sudah sudah di ambil dan diberi semua kepada orang gila.
“Lage Aneuk Hana Deungo Bang”
Artinya : Menyidir seseorang yang tidak berhenti melaksanakan aktifitas saat bunyi Azan sudah terdengar.
“Lagee Sigam Batee”
Artinya: Mengatakan bahwa orang tersebut tidak pantas kita ajak musyawarah/mufakat, sebab orang tersebut terlalu cepat emosi serta dengan otak nya udik, ilmunya masih cetek.
“Tapeulara jih, Sama lage Tapeulara Lemoe”
Artinya : Kata sindiran kepada anak yang tidak inginmelakukan pekerjaan dan beurusaha, cuma mampu berharap dan meminta-minta terhadap orang bau tanah.
“Bak Kameng, Bek You Ba Naleung, Bak Seudom Bek Youba Saka”
Artinya : Kata sindiran untuk mengingatkan seseorang supaya tidak menyurung maling mengantar duit.
“Dari likot wate takalon DINI, Wate Takalon dari dike Ka DONO”
Artinya : Kata menyindir cewek yang tampakdari belakang, Tetapi jikalau dilihat dari depan ternyata cewek tersebut tidak cantik, Giginya Songket / Boneng.
Kumpulan Kata-Kata Sindirian/Nyindir dengan Bahasa Aceh dan Artinya |
“Nyat Cewek Abah Tarek That”
Artinya: Mengatakan bahwa cewek/Perempuan tersebut tidak mampu dipakek, terlalu merepet dan suka ngomong dengan bahasa yang agresif.