Dalam banyak hadits perihal fitnah, Nabi Muhammad SAW sudah bersabda mengenai fitnah ini dengan-cara detail. Bagaimana bahaya fitnah hingga apa saja eksekusi bagi yg suka memfitnah. Juga diterangkan bahwa di dunia ini akan banyak terjadi berbagai macam fitnah mulai dr fitnah perempuan, fitnah dajjal di hari selesai kelak, fitnah harta & fitnah yg terjadi antara sesama muslim.
Kata fitnah berasal dr bahasa Arab (الفِتْنَةُ) yg bermakna ujian & cobaan. Di dlm Al-Qur’an & hadits tentang larangan fitnah sendiri ada banyak, seperti fitnah berencana Syirik Dalam Islam, berpaling dr jalan yg benar, sesat, pembunuhan & kebinasaan, pertengkaran & pertempuran, kemungkaran & kemaksiatan. Termasuk yakni menyebar info dusta atau bohong atau mengada-ngada yg kemudian merugikan orang lain pula tergolong dlm fitnah. Juga dijelaskan kondisi zaman yg dipenuhi fitnah yg bermacam macam.
Salah satu bahaya fitnah yaitu bisa menyebabkan kesengsaraan. Oleh karena gosip yg disebarkan tidaklah benar, fitnah sungguh merugikan khususnya bagi orang yg difitnah & bisa jadi harga dirinya hancur di mata masyarakat & menjadi bahan cemoohan. Sedangkan bagi yg memfitnah sendiri tak akan lagi bisa diandalkan & setiap orang pasti akan menjauhinya.
Perbuatan fitnah ini sangatlah dibenci oleh ALLAH SWT & dihentikan keras berdasarkan syariat agama islam. Bahkan dibilang jikalau fitnah lebih kejam dr pembunuhan. Maka dr itu kita tidak boleh memfitnah siapapun pula karena hanya menyebabkan kerusakan & yg memfitnah akan menemukan dosa besar. Hal ini bisa dijumpai di dalil hadits wacana fitnah dimana Nabi Muhammad SAW sudah menjelaskan seputar fitnah ini.
Dan langsung saja untuk lebih jelasnya simak berikut ini daftar kumpulan hadits ihwal fitnah dlm islam lengkap tulisan bahasa arab & artinya.
Hadits Tentang Fitnah
أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « يَتَقَارَبُ الزَّمَانُ وَيُقْبَضُ الْعِلْمُ وَتَظْهَرُ الْفِتَنُ وَيُلْقَى الشُّحُّ وَيَكْثُرُ الْهَرْجُ ». قَالُوا وَمَا الْهَرْجُ قَالَ « الْقَتْلُ »
Artinya: “Zaman akan kian akrab, dicabutnya ilmu, akan timbul fitnah-fitnah, dimasukkan (ke dlm hati) sifat kikir & akan banyak al harj”, mereka (para shahabat) bertanya: “Apakah al harj,wahai Rasulullah?”, beliau menjawab: “Pembunuhan”. HR. Bukhari & Muslim.
مَا أَنْتَ بِمُحَدِّثٍ قَوْمًا حَدِيثًا لاَ تَبْلُغُهُ عُقُولُهُمْ إِلاَّ كَانَ لِبَعْضِهِمْ فِتْنَةً.
Artinya: “Tidak anda berbicara dgn suatu kaum sebuah obrolan yg tak bisa dipahami oleh nalar mereka kecuali akan menjadi fitnah bagi sebagian dr mereka”. HR.Muslim.
لَمْ يَبْقَ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا بَلَاءٌ وَفِتْنَةٌ
“Tidaklah akan tersisa dr dunia ini melainkan ujian & fitnah.” (HR. Ibnu Majah)
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيَأْتِيْ عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيْهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيْهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيْهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيْهَا الْأَمِيْنُ وَيَنْطِقُ فِيْهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيْلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِى أَمْرِ الْعَامَّةِ
Rasulullah saw. bersabda: “Akan tiba tahun-tahun penuh dgn kedustaan yg menimpa insan. Pendusta diandalkan, orang yg jujur didustakan, amanat diberikan pada pengkhianat, orang yg jujur dikhianati, & Ruwaibidlah turut bicara.” Lalu dia ditanya, “Apakah Ruwaibidlah itu?” ia menjawab: “Orang-orang bodoh yg mengurusi urusan orang banyak (umat).” (HR. Ibnu Majah)
سَتَكُوْنَ فِتَنٌ القاعِدُ فِيْها خَيْرٌ مِنَ الْقَائِمِ والقائمُ فيها خيرٌ من المَاشِي والماشِي فيها خير من السَّاعِي. مَنْ تَشَرَّفَ لَها تَسْتَشْرِفْهُ وَمَنْ وَجَدَ مَلْجَأً أَوْ مَعَاذاً فَلْيَعِذْ بِهِ
“Kelak akan ada banyak kesemrawutan dimana di dalamnya orang yg duduk lebih baik daripada yg berdiri, yg berdiri lebih baik ketimbang yg berlangsung, & yg berjalan lebih baik daripada yg berusaha (dalam fitnah). Siapa yg menghadapi kekacauan tersebut maka hendaknya ia menghindarinya & siapa yg mendapati daerah kembali atau kawasan berlindung darinya maka hendaknya ia berlindung.” (HR. Al-Bukhari no. 3601 & Muslim no. 2886)
سَتَكُوْنُ فِتَنٌ وَفِرْقَةٌ فَإِذَا كَانَ كَذَلِكَ فَاكْسِرْ سَيِفَكَ وَاتَّخِذْ سَيْفاً مِنْ خَشَبٍ
“Kelak akan ada banyak kesemrawutan & perpecahan. Jika sudah mirip itu maka patahkanlah pedangmu & pakailah pedang dr kayu.” (HR. Ahmad no. 20622)
ما تركت بعدي فتنة هي أضر على الرجال من النساء
“Tidak gue lewati di masa setelah gue nanti fitnah yg lebih memadharati kaum lelaki dr pada fitnah wanita.” (HR Bukhari 5096, Muslim 2740).
تَعَوَّذُوا بِاللهِ مِنْ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ
“Berlindunglah kalian pada Allah dr segala fitnah, baik yg terlihat ataupun yg tersembunyi” (HR Muslim : 2867).
لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى تَقْتَتِلَ فِئَتَانِ عَظِيْمَتَانِ يَكُوْنُ بَيْنَهُمَا مَقْتَلَةٌ عَظِيْمَةٌ دَعْوَتُهُمَا وَاحِدَةٌ وَحَتَّى يُبْعَثَ دَجَّالُوْنَ كَذَّابُوْنَ قَرِيْبٌ مِنْ ثَلاَثِيْنَ كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ رَسُوْلُ اللهِ وَحَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ وَتَكْثُرَ الزَّلاَزِلُ وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ وَهُوَ الْقَتْلُ وَحَتَّى يَكْثُرَ فِيْكُمُ الْمَالُ فَيَفِيْضَ حَتَّى يُهِمَّ رَبَّ الْمَالِ مَنْ يَقْبَلُ صَدَقَتَهُ وَحَتَّى يَعْرِضَهُ عَلَيْهِ فَيَقُوْلَ الَّذِي يَعْرِضُهُ عَلَيْهِ: لاَ أَرَبَ لِي بِهِ؛ وَحَتَّى يَتَطَاوَلَ النَّاسُ فِي الْبُنْيَانِ وَحَتَّى يَمُرَّ الرَّجُلُ بِقَبْرِ الرَّجُلِ فَيَقُوْلُ: يَا لَيْتَنِي مَكَانَهُ؛ وَحَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا فَإِذَا طَلَعَتْ وَرَآهَا النَّاسُ يَعْنِي آمَنُوا أَجْمَعُوْنَ فَذَلِكَ حِيْنَ لاَ يَنْفَعُ نَفْسًا إِيْمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيْمَانِهَا خَيْرًا
“Tidak akan terjadi hari akhir zaman sehingga dua kelompok besar saling berperang & banyak terbunuh di antara dua golongan tersebut, yg usul mereka adalah satu. Dan hingga dibangkitkannya para Dajjal lagi pendusta hampir 30 orang, segalanya mengaku bahwa dirinya Rasulullah, dicabutnya ilmu, banyak terjadi gempa, zaman berdekatan, fitnah menjadi muncul, banyak terjadi pembunuhan, berlimpah ruahnya harta di tengah kalian sehingga para pemilik harta galau terhadap orang yg akan menerima shadaqahnya. Sampai ia berupaya menawarkannya pada seseorang namun orang tersebut berkata: ‘Saya tak membutuhkannya’; orang berlomba-lomba dlm meninggikan bangunan. Tatkala seseorang lewat pada sebuah kuburan ia berkata: ‘Aduhai bila saya berada di sana’; terbitnya matahari dr sebelah barat & apabila terbit dr sebelah barat di ketika orang-orang melihatnya, mereka beriman semuanya (maka itulah waktu yg tak berfaedah keimanan bagi setiap orang yg sebelumnya ia tak beriman atau ia tak berbuat kebaikan dgn keimanannya).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ، فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّار
Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, ‘Tahukah kalian siapakah orang yg muflis (bankrap) itu? Para sahabat menjawab, ‘Orang yg muflis (bankrap) diantara kami adalah orang yg tidak memiliki dirham & tak memiliki harta.’ Rasulullah SAW bersabda, ‘Orang yg muflis (bankrap) dr umatku yakni orang yg tiba pada hari kiamat dgn (pahala) melaksanakan shalat, menjalankan puasa & menunaikan zakat, namun ia pula tiba (menenteng dosa) dgn mencela si ini, menuduh si ini (memfitnah), mengkonsumsi harta ini & menumpahkan darah si ini serta memukul si ini. Maka akan diberinya orang-orang tersebut dr kebaikan-kebaikannya. Dan kalau kebaikannya telah habis sebelum ia menunaikan kewajibannya, diambillah kejelekan dosa-dosa mereka, lalu dicampakkan padanya & ia dilemparkan ke dlm neraka. [HR: Muslim No. 2581]
عَصَمَنِي اللَّهُ بِشَيْءٍ سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا هَلَكَ كِسْرَى، قَالَ: “مَنْ اسْتَخْلَفُوا؟ ” قَالُوا: ابْنَتَهُ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “لَنْ يُفْلِحَ قَوْمٌ وَلَّوْا أَمْرَهُمْ امْرَأَةً”، قَالَ: فَلَمَّا قَدِمَتْ عَائِشَةُ يَعْنِي البَصْرَةَ ذَكَرْتُ قَوْلَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَعَصَمَنِي اللَّهُ بِهِ: هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ
Allah sudah menjaga ku dr fitnah (perang jamal) berkat sesuatu (satu hadits) yg gue dengar dr Rasulullah shalallahu alaihi wasallam tatkala Kisra (raja Persia) meninggal, dia bersabda, “siapa penggantinya?” Para Sahabat menjawab, “putrinya”, maka dia pun bersabda, “Tidak akan berhasil selamanya sebuah kaum, yg menyerahkan urusan mereka (pemimpin) pada seorang perempuan”. Abu Bakrah radhiyallahu anhu berkata, “Ketika Aisyah radhiyallahu berangkat ke Bashrah, gue ingat hadits Rasulullah tersebut, maka Allah pun menyelamatkan gue (dengan tak ikut ikutan fitnah yaitu pertempuran jamal)” (HR Tirmidzi : 2262)
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wa sallam) bersabda, “Bersegeralah untuk mengerjakan amalan-amalan shaleh sebelum datang banyak sekali fitnah mirip potongan-potongan kegelapan malam, di mana seseorang beriman di waktu pagi hari, kemudian menjadi kafir di sore hari, ataupun beriman di sore hari, kemudian menjadi kafir di pagi hari. ia menjual agamanya demi kepentingan dunia.” (HR. Muslim).
Dari Abu Musa Al-Asy’ari, ia berkata, Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wa sallam) bersabda, “Sesungguhnya menjelang terjadinya hari kiamat, akan terjadi berbagai macam fitnah mirip potongan-potongan kegelapan malam, di mana seseorang beriman di waktu pagi hari kemudian menjadi kafir di sore hari, ataupun beriman di sore hari kemudian menjadi kafir di pagi hari. Tatkala itu, orang yg duduk lebih baik ketimbang orang yg berdiri, orang yg berdiri lebih baik dr orang yg berjalan, & orang yg berlangsung lebih baik dibandingkan dengan orang yg berlari, maka hancurkanlah busur-busur kalian, putuskanlah tali-tali busur kalian, serta pukulkanlah pedang-pedang kalian pada bebatuan, & bila fitnah tersebut memasuki kediamannya, hendaklah ia menjadi sebaik-baik anak Adam.” (HR. Abu Dawud).
Tidak akan terjadi hari kiamat hingga ada seseorang melewati kuburan lalu berkata, “Seandainya gue berada di tempatnya.” (HR. Bukhari & Muslim).
Hadis Rasulullah SAW diriwayatkan dr Hudzaifah ra berkata: Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Tidak akan masuk nirwana orang yg suka menebar fitnah.”
Hudzaifah berkata, “Saya mendengar Rasulullah shallalluhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Fitnah dibentangkan di atas hati-hati mirip tikar, berulang-ulang. Hati yg menyerap fitnah tersebut disematkan di dalamnya titik hitam, sedangkan hati yg menolak fitnah tersebut disematkan titik putih, hingga menyanggupi dua hati itu. Hati yg pertama putih bersih, tak akan terganggu oleh fitnah sedikitpun selama langit & bumi masih tegak. Sedangkan hati yg kedua hitam pekat, seperti cangkir terbalik, tak mengenal yg ma’ruf & tak mampu mengingkari kemungkaran, hanya mengikuti hawa nafsunya.” ( HR. Muslim).
Dari Abdullah bin Umar radliyallahu anhuma berkata, gue pernah mendengar Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yg berkata mengenai seorang mukmin yg tak ada padanya, maka Allah akan menempatkannya pada “rodghah al-Khabal” sehingga ia keluar dr apa yg ia katakan”
“Sesungguhnya di antara yg gue takutkan atas ananda yaitu syahwat mengikuti nafsu pada perut ananda & pada kemaluan ananda serta fitnah-fitnah yg menyesatkan.” (H. R. Ahmad).
Dalam hadist yg diriwayatkan oleh Hudzaifah RA, Rasulullah SAW bersabda yg artinya; “Tidak akan masuk nirwana orang yg suka menebar fitnah.”
Telah menceritakan pada kami ‘Ali bin ‘Abdullah telah menceritakan pada kami Azhar bin Sa’d dr Ibnu ‘Aun dr Nafi’ dr Ibnu Umar menyampaikan, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah memanjatkan doa; “Ya Allah, berilah kami barakah dlm Syam kami, ya Allah, berilah kami barakah dlm Yaman kami.” Para teman berkata; ‘ya Rasulullah, & pula dlm Nejed kami! ‘ Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam membaca doa: “Ya Allah, berilah kami barakah dlm Syam kami, ya Allah, berilah kami barakah dlm Yaman kami.” Para teman berkata; ‘Ya Rasulullah, pula dlm Nejed kami! ‘ & seingatku, pada kali ketiga, ia bersabda; “Disanalah timbul keguncangan & fitnah, & disanalah tanduk setan timbul.”
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-Ash berkata, “Sesungguhnya seluruh nabi sebelumku niscaya sudah memperlihatkan semua kebaikan yg ia ketahui pada umatnya, & memperingatkan mereka dr semua keburukan yg ia ketahui. Dan sesungguhnya, kebaikan umat ini terletak pada generasi pertama, adapun generasi belakangan, mereka akan tertimpa cobaan & masalah-masalah yg kalian ingkari, fitnah tiba silih berubah, tatkala fitnah itu menimpa, orang yg beriman berkata, ‘Kebinasaanku sudah tiba!’ Kemudian fitnah itu berlalu. Lalu muncul fitnah lagi, orang yg beriman berkata, ‘Inilah saatnya, inilah saatnya!’ Barangsiapa yg ingin dijauhkan dr neraka & masuk surge, maka hendaknya ia berupaya mati dlm keadaan beriman pada Allah & hari final, & hendaklah ia bergaul dgn manusia dgn baik, sebagaimana ia senang jika manusia bersikap baik kepadanya. & barangsiapa yg berbaiat untuk menaati seorang pemimpin, ia mengikrarkan perjanjian dgn sepenuh hatinya, maka hendaklah ia menaatinya semaksimal mungkin. Jika ada orang yg berusaha menyelisihinya, maka penggallah leher orang tersebut.” (HR. Muslim).
Telah menceritakan pada kami Musa bin Isma’il berkata, Telah menceritakan pada kami Wuhaib berkata, Telah menceritakan pada kami Hisyam dr Fatimah dr Asma’ berkata: Aku menemui Aisyah ketika ia sedang shalat. Setelah itu gue tanyakan kepadanya: Apa yg sedang dilakukan orang-orang? Aisyah memberi kode ke langit. Ternyata orang-orang sedang melaksanakan shalat (gerhana matahari). Maka Aisyah berkata: Maha suci Allah. Aku tanyakan lagi: Satu tanda saja? Lalu ia memberi arahan dgn kepalanya, maksudnya mengangguk tanda mengiyakan. Maka akupun ikut shalat tetapi timbul perasaan yg membingungkanku, hingga gue siram kepalaku dgn air. Dalam khutbahnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memuji Allah & mensucikan-Nya, lalu bersabda: Tidak ada sesuatu yg belum diperlihatkan kepadaku, kecuali gue sudah melihatnya dr tempatku ini hingga nirwana & neraka, lalu diwahyukan kepadaku: bahwa kalian akan terkena fitnah dlm kubur kalian seperti -atau nyaris berupa- fitnah -yang gue sendiri tak tahu apa yg diucapkan Asma’ diantaranya yakni fitnah Al Masihud dajjal-; akan ditanyakan pada seseorang (didalam kuburnya); Apa yg ananda ketahui wacana pria ini? Adapun orang beriman atau orang yg percaya, -Asma’ kurang pasti mana yg dimaksud diantara keduanya- akan menjawab: ‘Dia ialah Muhammad Rasulullah sudah datang pada kami membawa penjelasan & isyarat . Maka kami sambut & kami ikuti. ia adalah Muhammad, ‘ diucapkannya tiga kali. Maka pada orang itu dibilang: ‘Tidurlah dgn damai, sungguh kami telah mengetahui bahwa ananda adalah orang yg yakin’. Adapun orang Munafiq atau orang yg ragu, -Asma’ kurang pasti mana yg dimaksud diantara keduanya-, akan menjawab; gue tak tahu siapa dia, gue mendengar insan membahas sesuatu maka akupun mengatakannya. (hr. Bukhari)
Telah menceritakan pada kami Abdullah bin Yusuf Telah mengabarkan pada kami Malik dr Abdurrahman bin Abdullah bin Abi Sha’Sha’ah dr ayahnya dr Abu Sa’id Al Khudzri radliallahu ‘anhu, sesungguhnya ia menuturkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “tak usang lagi sebaik-baik harta seorang muslim adalah kambing yg ia gembalakan di lereng-lereng gunung & kawasan-tempat hujan turun, ia lari untuk menyelamatkan agamanya dr gelombang fitnah.”
Telah menceritakan pada kami Shadaqah telah mengabarkan pada kami Ibnu ‘Uyainah dr Ma’mar dr Az Zuhri dr Hind dr Ummu Salamah & ‘Amru. Dan dr Yahya bin Sa’id dr Az Zuhri dr Hind dr Ummu Salamah berkata, “Pada suatu malam Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam terbangun kemudian bersabda: “Subhaanallah (Maha suci Allah), fitnah apakah yg diturunkan pada malam ini? Dan apa yg dibuka dr dua perbendaharaan (Ramawi & Parsi)? Bangunlah wahai orang-orang yg ada di balik dinding (kamar-kamar), karena betapa banyak orang hidup menikmati nikmat-nikmat dr Allah di dunia ini tetapi akan telanjang nanti di darul baka (tidak memperoleh kebaikan).” (Hr. Bukhari)
Hudzaifah ra berkata: Saat itu kami sedang duduk-duduk bersama Umar. Maka berkatalah Umar, “Siapakah di antara kalian yg tahu betul terhadap sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yg berkaitan dgn fitnah?” Maka gue pun menjawab, “Akulah orangnya.” Maka, Umar berkara, “Sungguh, kau-sekalian terhadap duduk perkara ini tergolong orang yg berani.” Maka gue pun eksklusif mengatakan permasalah itu di hadapannya, “(Ketahuilah), fitnah yg menimpa seorang laki-laki terkait keluarga, harta, anak, atau tetangganya mampu dilebur dgn shalat, puasa, sedekah, & melaksanakan amar makruf & nahi munkar.” Umar berkata, “Bukan itu yg gue maksudkan, tetapi fitnah yg menerpa (umat Islam) laksana gelombang samudera.” Maka Hudzaifah berkata, “(Tenang saja) kamu-sekalian tak akan mengalami pedihnya fitnah itu, wahai Amirul Mukminin, lantaran antara fitnah itu & diri Anda terdapat pintu yg tertutup (yang menghalanginya).” Umar balik bertanya, “Apakah pintu tersebut akan terbuka atau didobrak?’ Hudzaifah menjawab, “Pintu tersebut akan didobrak dengan-cara paksa.” Kami (perawi) pun berkata, “Apakah Umar pula mengenali ‘pintu’ itu?” Hudzaifah menjawab, “Iya, ia pun pula mengetahuinya seperti siang yg akan mendahului malam. Ketahuilah, gue tak menceritakan hal ini dgn mengada-ada. Biarkan gue pergi untuk bertanya eksklusif pada Hudzaifah. Maka kami pun memerintahkan Masruq untuk menanyakannya, maka Hudzaifah pun menjawab, ‘Pintu itu ialah Umar’.” [HR. Al-Bukhari]
Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu bekerjsama pernah ditanyakan, “Wahai Rasulullah, apakah ghibah itu?”. Beliau menjawab, “Kamu menceritakan saudaramu apa yg ia tak suka”. Ditanyakan lagi, “Bagaimana pendapatmu, jika pada saudaraku itu seperti apa yg gue katakan?”. Beliau menjawab, “Jika ada padanya sebagaimana yg ananda katakan mempunyai arti ananda sudah meng-ghibahnya, tetapi jikalau tak ada padanya, maka bererti ananda sudah mem-buhtannya(menciptakan kebohongan/fitnah)”.
Dari Ibnu Abbas r.a, bahwa sesungguhnya Rasulullah saw pernah berjalan melalui 2 (dua) kuburan, kemudian dia bersabda : “Sesungguhnya 2 (dua) orang mahir kubur itu disiksa & keduanya tak disiksa lantaran dosa besar. Ya, benar. Sesungguhnya dosa itu yaitu besar. Salah seorang di antara keduanya yakni berjalan di tampang bumi dgn menyebarkan fitnah (mengumpat). Sedang salah seorang yg lain tak bertirai tatkala kencing”. (H.R. Bukhari & Muslim).
Demikianlah kumpulan hadits wacana fitnah dlm islam lengkap. Semoga daftar hadist yg sedikit ini bisa bermanfaat & memperbesar wawasan ilmu pengetahuan kita tentang ancaman fitnah & macam macam jenisnya. Wallahu a’lam.