[Kumpulan] Contoh Cerpen Horor Singkat Serem Banget

Ada berbagai jenis genre cerpen yg terkenal, salah satunya ialah contoh cerpen horor. Cerpen horor merupakan cerita pendek yg didalamnya menceritakan kisah mistis, hantu, & makhluk tak kasat mata yang lain yg sering menciptakan bulu kuduk berdiri.

Dengan membacanya, Anda bisa mencicipi situasi kengerian & mencekam sesuai dgn alur cerita yg ditulis penulis. Untuk mengetahuinya, berikut yakni pola cerpen horor singkat yg menyeramkan.

1. Contoh Cerpen Horor: Kucing Penunggu

Contoh Cerpen Horor Kucing Penunggu

Aku adalah Nindi, seorang mahasiswi di Universitas terkemuka. Saat KKN, gue memiliki pengalaman mistis bareng sahabat-temanku.

Aku diperintahkan untuk tinggal di desa yg ada di Jawa Timur bareng kelompokku yaitu Siti, Dony, Marwa, Santi, & Rudi. Awalnya gue memang tak dekat dgn mereka lantaran kita beda jurusan. Namun, selama dua bulan KKN & tinggal satu rumah kita pun risikonya akrab.

Kami tinggal di puskesmas desa lantaran waktu itu balai desa sedang dlm perbaikan. Disana pula tak ada penginapan sehingga kepala desa menempatkan kami di puskesmas yg berupa rumah tersebut.

Tempat itu memang jarang dihuni & cuma aktif saat pagi hari tatkala ada penjaga di sana. Ada dua ruangan kosong yg bisa kita tinggali. Satu ruangan ditempati oleh laki-laki, Dony & Rudi sedangkan ruangan yang lain menjadi kamar tidur kita berempat, Marwa, Santi, Siti, & saya.

Saat permulaan tinggal, tak ada peristiwa mistis apapun. Sampai beberapa hari kemudian kami merasa janggal setelah menyusuri desa tersebut untuk meminta data penduduk.

“Kalian sadar gak sih, setiap rumah yg kita tinggalkan banyak kucing. Semua rumah pada melihara kucing kali ya?,” kata Santi menimpali.

Tidak ada kecurigaan apapun wacana hal itu kami menilai desa ini desa kucing karena banyak yg menyukainya. Bahkan kepala desa sendiri memelihara 8 ekor kucing. Kucing tersebut tak dikandang & dibiarkan bebas berkeliaran.

Tak jarang, kucing tetangga sering bertamu ke kawasan tinggal kami bahkan dikala tengah malam Kami pun sering memberikannya masakan. Suatu malam, hujan deras mengguyur desa.

Kami menetapkan untuk melaksanakan laporan saja di dlm rumah puskesmas tersebut.

“Eh kasian ada kucing diluar,” kata Rudi.

“Itu kucing yg umumke sini itu ya, udah suruh masuk aja,” Jawabku.

“Idihh jangan.. gue gak suka kucing. Bulunya nanti nempel ke lantai susah nyapunya. Udah biarin aja di luar,” kata Siti yg memang tak suka kucing.

Karena tak ingin ribet, jadi kami pun menetapkan membiarkannya. Keesokan harinya, hal yg terduga terjadi. Kami melihat kucing itu mati di depan rumah kami.

“Ya Allah, ini kucing yg kemaren itu guys. Kalian sih gak bolehin ia masuk jadinya mati tuh kucing,” kata Rudi sambil bercanda.

Kita akhirnya menguburkannya bersama. Anehnya, kenapa kucing ini tak berada dgn pemiliknya & mesti mati di depan rumah kami.

Semenjak itu, insiden horor terus berdatangan. Lampu acap kali mati-hidup padahal saklar menyala. Saat lampu mati, kami pun berteriak ketakutan.

Saat hari terakhir masa KKN ialah ketika angker. Aku yg seorang sekretaris harus membuat laporan untuk dipresentasikan besok. Kaprikornus, tatkala yg lain pada tidur gue masih mengutak-atik laptopku di ruang tamu. Hari itu sudah memperlihatkan jam 11 malam.

Tiba-tiba kulihat ada kucing hitam di depan teras. ia mengeong & menatap padaku. Karena takut gue langsung masuk kedalam.

Saat berlangsung ke kamar, kudengar guyuran orang mandi di kamar mandi.

“Siapa mandi? Temenin gue ya abis ini ngerjain laporan?,” kataku sambil mengetuk pintu kamar mandi. Namun, tak ada sahutan. Hening.

Bulu kudukku merinding & suara orang mandi tersebut berhenti. Aku cepat-cepat masuk ke kamar & kulihat sobat-temanku masih tertidur pulas.

Baca: Contoh Cerpen Remaja

2. Contoh Cerpen Horor: Sapaan Hantu

Contoh Cerpen Horor Sapaan Hantu

Namaku Andre, berusia 15 tahun. Aku punya adik yg berjulukan Denis yg cuma selisih dua tahun di bawahku. Saat itu, adalah hari libur. Kaprikornus, ayah & ibuku membolehkanku untuk tidur larut malam. Aku tengah menonton televisi bareng adikku.

Kami merencanakan kudapan ringan untuk mengawalbegadang kami. Ayah & ibu sudah tidur menyisakan gue & adikku yg hanya ditemani dgn lampu remang-remang untuk berhemat listrik.

Aku dgn asyiknya menonton adegan action dgn serius. Saat waktu memperlihatkan pukul 23.30 adikku pun tertidur.

Aku kembali melanjutkan menonton film itu. Tapi, entah kenapa TV ku menjadi buram & kadang blur. Ini menjengkelkan lantaran dikala itu sedang seru-serunya.

Tiba-tiba TVku mati secara tiba-tiba. Aku terkejut karena ruangan menjadi kian gelap karena lampu TV yg mati. Aku menjajal meraba-raba & mencari remote, tapi tak berhasil kutemukan.

Kupikir listrik sedang konslet tapi kulihat lampu yg ada di meja masih menyala. Tiba-tiba dr depan rumah kudengar bunyi ketukan pintu.

“Tok.. tok.. tok..,”bunyi bunyi tersebut.

Jeda ketukannya sama & pelan. Namun, gue tak yakin apakah itu ketukan pintu atau tak karena bunyinya seperti makin bersahabat di kupingku.

“Assalamu’alaikum..,” tiba-tiba itulah suara yg kudengar. Aku terperanjat karena bunyi itu mirip berbisik di telingaku.

“Kakak, ada tamu ya?,” kata Denis bangun dr tidurnya.

Ternyata tak hanya gue yg mendengar bunyi tersebut. Padahal menurutku itu suara yg sungguh pelan namun dekat dgn telinga . Segera gue eksklusif mengajak adikku untuk tidur di kamar.

“Kaka kenapa pucat sekali? Sepertinya tadi ada bunyi wanita yg manggil assalamu’alaikum kak,” kata Denis dgn polos.

Aku pribadi bersembunyi di balik selimut & membaca doa. Keesokan harinya gue menceritakan ini pada ayah & ibuku. Aku gres tahu kalau semalam adalah hari Jum’at Kliwon.

3. Contoh Cerpen Horor: Hantu Penyelamat

Contoh Cerpen Horor Hantu Penyelamat

Aku gres pindah ke tempat tinggal gres yg pernah ditempati oleh nenekku. Rumah itu masih berdesain klasik dgn lukisan potret pendahulu kami. Aku memutuskan pindah karena nenek menawarkan warisan ini pada kami. Ya, ia gres saja meninggal dunia sepekan yg kemudian.

Aku bersama anakku Andre yg berumur 12 tahun mengemasi barang-barangku untuk diletakkan di kamar gres. Disana ada kamar untuk belum dewasa yg besar & ada pula kamar utama yg nantinya akan ku tempati.

Aku sudah bercerai dr suami lantaran ia telah selingkuh. Kini, gue hanyalah janda yg tinggal dgn anakku. Setelah perceraian kami, Andre menjadi sosok yg pendiam & jarang berteman. Ini sungguh-sungguh memilukan.

Setelah meletakkan sebagian barangku ke kamar tersebut. Andre pergi ke kamarnya tanpa menggubrisku.

“Dre… jangan lupa nanti bersihkan kasurmu sebelum ananda tidurr..,” kataku sambil mengangkat barang-barang lain untuk dibawa ke kamar utama.

Malamnya, gue membuatkannya makan malam di dapur. Karena letaknya yg masih baru gue belum fasih mengolah makanan & masih mencari bumbu-bumbu yg sebelumnya kuletakkan. Oleh alasannya adalah itu, masakku menjadi usang.

Tiba-tiba gue merasakan suasana mencekam. Yang kudengar hanyalah bunyi air gemericik dr wastafel.

“Andre.. sini turun. Ayo bantu mama siapin masakan,” kataku sedikit berteriak.

Namun, hening tak ada jawaban dr Andre. Aku hasilnya, naik tangga untuk pergi ke kamar anakku. Disana, pintu terbuka setengah & lampu tak dinyalakan. Perasaanku tak yummy & segera kubuka pintunya.

Disana, ada Andre yg tampak duduk di ranjang.

“Dre.. kok dimatiin lampunya? Mama panggil-panggil pula gak nyahut, ananda gimana sih?,” tanyaku.

Tak ada tanggapandarinya. Aku mulai sedikit cemas & karenanya berteriak.

“ANDREEE JAWAB MAMA,” kataku.

Brak.. tiba-tiba ada sosok dr belakang yg membuka pintu. Aku terkejut & segera menoleh.

“Ada apa Ma? Andre tadi dr kamar mandi,” ujarnya.

“Lalu, mama tadi bicara sama siapa..,” gue menoleh kembali ke kasur. Sosok itu pun menghilang. Wajahku pucat & kakiku tak sanggup menopang berat badanku hingga gue terjatuh.

“Ma ada apa?,” tanyanya.

Aku menangis sejadi-jadinya. Melihat peristiwa itu membuatku putus asa.

“Hiks mama kelelahan nak. Kamu terus cuekin mama. Kalo ada apa-apa kayak gini gak ada yg ngelindungin mama,” gue mencurahkan kesedihanku pada anakku.

Aku sudah tak tahan dgn segala penderitaan yg kualami, gue merasa sendiri & kini kalau kejadian ini terulang kembali, mungkin gue sungguh-sungguh menganggapku sudah gila.

Semenjak mencurahkan kesedihanku, Andre mulai membuka dirinya padaku. Ia tak lagi menutup diri & mulai perhatian padaku. Aku tak tahu apakah itu hantu atau halusinasiku. Namun, gue mujur mendapat kejadian itu.

Baca: Contoh Cerpen Cinta

4. Contoh Cerpen Horor: Kosan Berhantu

Contoh Cerpen Horor Kosan Berhantu

Aku bernama Dini, seorang mahasiswi gres. Aku merupakan anak rantau sehingga harus mengekos. Setelah mencari kemana-mana kudapati kawasan kos yg sesuai dgn yg kuinginkan.

Tempatnya erat kampus & harganya murah. Kaprikornus, tak ada alasan bagiku menolak daerah tersebut. Ukuran kosnya memang terbilang kecil tetapi sudah ada kamar mandi dlm sehingga gue tak perlu keluar dr kamar.

Aku ialah introvert setiap pulang kuliah gue langsung ke kos & menghabiskan banyak waktu disana. Namun, di suatu waktu ada insiden horor.

Saat itu, semua sobat-teman kos sudah balik pulang kampung karena piknik semester. Tapi, gue masih tinggal karena harus kerja paruh waktu. Selesai bekerja, gue pulang dgn malas.

“Assalamu’alaikum..  eh iya lupa gak ada orang ya,” kataku setiba di kos.

Setelahnya, gue mendapati suara tokek di kosan. Bunyinya sangat keras sehingga menggema dlm kesunyian.

“Astagfirullah,” kataku terkejut. Aku terus membaca dzikir dlm hati. Setelah masuk kamar, insiden horor pun muncul. Lampu kos tiba-tiba mati & cuma gue sendiri di dalamnya.

“Diiinn Diniii siniii,” kata bunyi tersebut. Aku mendengar suara nenek-nenek yg terus saja mengundang namaku. Suara itu berasal dr lantai 2. Saat kulihat, betapa terkejutnya aku.

Ada jubah putih panjang yg yang berdiri di tangga. Wajahnya mirip nenek renta. Aku hanya menganga melihatnya.

Tak hanya itu kepala dr nenek itu copot, menggelinding ke bawah.

“KYAAAA TOLONGGG,” seruku yg karenanya pergi meninggalkan kos. Kuceritakan itu pada ibu kos sambil menangis. Sejak saat itu, gue pindah kos yg berjarak cukup jauh dr kampus. Namun, itu tak persoalan asalkan tak menyaksikan insiden tersebut.

Baca: Contoh Cerpen Kehidupan Sehari-hari

5. Contoh Cerpen Horor: Jangan Berisik

Contoh Cerpen Horor Jangan Berisik

Saat itu gue kelas 3 Sekolah Menengan Atas. Waktu dimana gue & teman-temanku berjuang menerima sekolah tinggi tinggi yg kami inginkan. Tak jarang, ada tutorial berguru dr guru yg diadakan sore sampai malam hari.

Kami bersungguh-sungguh & terus mengikuti tutorial tersebut. Waktu itu sudah malam hari. Selepas selesai belajar, karena jenuh & butuh hiburan, kesannya kami tak langsung pulang.

“Guys kita konser yuk,” kata Anton.

“Ha konser? Maksudnya?,” kata Zen tak memahami.

“Iyaa kita setel lagu di kelas, trus nyanyi-nyanyi. Mumpung ada speaker nih,” balasnya.

Mendengar pernyataan dr Anton membuat gue & sahabat-temanku setuju lantaran kami pun sedang penat juga.

Akhirnya, Anton memasang speaker dgn volume yg tinggi. Kelas kami terletak di paling belakang, sedangkan guru-guru sudah pulang. Kaprikornus, kamipun bebas untuk berkonser-konser ria waktu itu.

Beberapa anak pria berperilaku konyol dgn menirukan gaya penyanyi di lagu tersebut. Mimik & wajahnya pun ia pamerkan di depan kelas. Aku yg melihatnya sangat terhibur & kami tertawa bareng .

Saat kami sedang asyik-asyiknya bernyanyi, tiba-tiba terdengar bunyi dengungan di speaker. Suara tersebut sungguh-sungguh memekakkan pendengaran seperti halnya mic yg akrab dgn speaker. Padahal kami tak ada mic tetapi dengungan tersebut timbul.

“NGIIIIIIKKKKKK,”

“Duh kupingku, rusak kali speakernya,” kata Nayla sambil menutup indera pendengaran. Beberapa anak yg lainnya pula menutup pendengaran.

Anton kemudian menghampiri speaker tersebut untuk memeriksanya. Namun, pengaturannya sudah sempurna & tak ada kesalahan apapun.

“Hey guys ini udah jam 10 nih. Udahan aja kita pulang,” kataku mengingatkan teman-teman.

Namun, karena kalah jumlah & lebih banyak yg sepakat, alhasil kami terus melanjutkan konser kami.

“Apaan sih ini lagi seru kapan lagi kita bareng-bareng. Asyik tau nyanyi-nyanyi di kelas kayak gini, toh bukan jam kelas pula kan” seru Mawar.

“Iya benerr lo.. seru tau kumpul gini. Nanti kita pula gak bakal ketemu lagi. Makara buat kenangan sebanyak-banyaknya,” balas Rio.

Aku dgn persetujuan dr sobat yang lain. Akhirnya, gue pasrah saja. Setelah melanjutnya hura-hura di kelas. Tiba-tiba pintu kelas terbuka lebar dgn kencang. Angin masuk ke kelas & menerpa wajah kami.

“BRAKKK..,” bunyi pintu tersebut.

Kami semua menoleh ke pintu yg terbuka. Suasana menjelma mencekam. Anton menghampiri pintu tersebut berencana untuk menutupnya.

Namun, tatkala berjalan ke pintu ia termangu.

“Ada apa ton?,” seruku.

Dia cuma mematung sambil menatap datar ke depan. Kami pun ingin tau dgn tingkah Anton yg gila itu.

“Y elah.. mau pura-pura nakutin kami ya?, gak akan mempan,” seru Nayla.

Anton tetap tak bergerak. Ada anak yg kesannya memegang bahu Anton untuk mengajukan pertanyaan apa yg terjadi.

“Ton, ananda gak papa kan?” kata Salman sambil memegang bahunya.

Anton dgn pelan menoleh pada Salman. Ia menjadi sungguh asing. Dengan tatapan yg melotot ke arahnya ia menyunggingkan senyum sarat aura gelap.

Kami pun terkejut & mulai memanggil namanya berulang kali. Salman yg menyaksikan wajahnya kemudian berlari ke belakang.

Anton tiba-tiba berjalan ke depan kelas & mengambil speaker. Ia lemparkan speaker itu hingga hancur. Kami pun hanya berteriak ketakutan.

Anton pingsan & tak sadarkan diri. Kami tak pernah membicarakan peristiwa itu lagi. Mulai hari itu, kami tak pernah bermain di sekolah sampai malam.

Mungkin acuan cerpen horor singkat di atas mampu menciptakan ananda merinding ketakutan. Dari pola cerpen horor tersebut, ananda mampu menciptakan cerpen dgn tema yg serupa & lebih seram lagi kalau itu menurut dr kisah aktual Anda. Selamat menjajal .

  Jenis Cerita Berdasarkan Jumlah Pendengar