Kali ini akan dibahas mengenai kumpulan ayat perihal zina dlm Al-Quran lengkap dlm tulisan bahasa arab & artinya. Hendaknya kita selalu berpedoman pada kitab suci Al Alquran dlm bersikap & bertindak terutama duduk perkara zina.
Zaman kini ini kita lihat betapa perinahan sudah ada dimana mana & seolah diangap hal yg biasa. Aurat diumbar sedemikian rupa & pergaulan bebas pun sudah biasa kita jumpai. Seolah mereka tak memahami aturan ALLAH SWT bagi setiap kaum muslimin.
Padahal islam dgn tegas melarang & mengharamkan zina & mengancam pelakunya dgn dosa yg besar serta ancaman siksa neraka. Jangankan berzina, mendekatinya saja dilarang. Zina pula dikatakan sebagai tindakan yg keji & amat buruk.
Namun tampaknya kaum muslimin gegabah & melalaikan sumber hukum mereka yaitu Al-Alquran & hadits Rasulullah SAW. Padahal dalil mengenai larangan berzina ini bisa dgn gampang didapatkan dlm Al-Alquran & hadist Nabi SAW.
Dalam Al Alquran pun ALLAH SWT berfirman beberapa kali mengenai zina ini. Ada beberapa ayat Al-Quran tentang zina dimana didalamnya menerangkan berbagai hal seputar perzinahan ini mulai dr larangan & ancaman zina, aturan zina, azab & dosa pelaku zina & lain sebagainya. Diantara ayat ayat yg membicarakan zina ada di surat Al Isra, Surat An Nur, Surat Al Maidah, Surat Al Furqon & Surat Al Mumtahanah.
Dalam ayat ayat zina tersebut, kita akan mendapati bagaimana hinanya mereka yg berzina. Lalu bagaimana besar dosa & ancaman zabnya. Namun ketahuilah, bahwa jika kita bertaubat dgn sangat sungguh, ALLAH SWT pasti akan mengampuninya.
Dan biar kita lebih paham mengenai dalil ayat larangan & hukum berzina dlm islam, simak berikut ini daftar kumpulan ayat Al-Alquran tentang zina lengkap dlm tulisan arab & terjemahan bahasa Indonesianya.
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
Dan janganlah ananda mendekati zina; bekerjsama zina itu yakni sebuah perbuatan yg keji. Dan sebuah jalan yg buruk.(QS Al Isra ayat 32)
الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ ۖ وَلَا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِي دِينِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَائِفَةٌ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
Perempuan yg berzina & laki-laki yg berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dr keduanya seratus dali dera, & janganlah belas kasihan pada keduanya mencegah ananda untuk (menjalankan) agama Allah, bila ananda beriman pada Allah, & hari darul baka, & hendaklah (pelaksanaan) eksekusi mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yg beriman.(QS. An-Nur ayat 2)
الزَّانِي لَا يَنْكِحُ إِلَّا زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً وَالزَّانِيَةُ لَا يَنْكِحُهَا إِلَّا زَانٍ أَوْ مُشْرِكٌ ۚ وَحُرِّمَ ذَٰلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ
Laki-laki yg berzina tak mengawini melainkan perempuan yg berzina, atau perempuan yg musyrik; & perempuan yg berzina tak dikawini melainkan oleh laki-laki yg berzina atau pria musyrik, & yg demikian itu diharamkan atas oran-orang yg mukmin.(QS. An-Nur ayat 3)
وَالَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَأْتُوا بِأَرْبَعَةِ شُهَدَاءَ فَاجْلِدُوهُمْ ثَمَانِينَ جَلْدَةً وَلَا تَقْبَلُوا لَهُمْ شَهَادَةً أَبَدًا ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
Dan orang-orang yg menuduh wanita-wanita yg baik-baik (berbuat zina) & mereka tak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, & janganlah ananda terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yg fasik.(QS An Nur ayat 4)
إِنَّ الَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ الْغَافِلَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ لُعِنُوا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Sesungguhnya orang-orang yg menuduh wanita yg baik-baik, yg lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena laknat di dunia & alam baka, & bagi mereka azab yg besar. (QS An Nur ayat 23)
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
Katakanlah pada orang laki-laki yg beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, & memelihara kemaluannya; yg demikian itu ialah lebih suci bagi mereka, sebetulnya Allah Maha Mengetahui apa yg mereka perbuat”.(QS An Nur ayat 30)
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَاءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Katakanlah pada wanita yg beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, & kemaluannya, & janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yg (biasa) nampak dr padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, & janganlah menampakkan perhiasannya kecuali pada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-kerabat pria mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yg mereka miliki, atau pelayan-pelayan pria yg tak mempunyai harapan (terhadap perempuan) atau bawah umur yg belum mengetahui perihal aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua semoga diketahui tambahan yg mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah ananda sekalian pada Allah, hai orang-orang yg beriman supaya ananda beruntung.(QS An Nur ayat 31)
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِينَ لَا يَجِدُونَ نِكَاحًا حَتَّىٰ يُغْنِيَهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ۗ وَالَّذِينَ يَبْتَغُونَ الْكِتَابَ مِمَّا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوهُمْ إِنْ عَلِمْتُمْ فِيهِمْ خَيْرًا ۖ وَآتُوهُمْ مِنْ مَالِ اللَّهِ الَّذِي آتَاكُمْ ۚ وَلَا تُكْرِهُوا فَتَيَاتِكُمْ عَلَى الْبِغَاءِ إِنْ أَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِتَبْتَغُوا عَرَضَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۚ وَمَنْ يُكْرِهْهُنَّ فَإِنَّ اللَّهَ مِنْ بَعْدِ إِكْرَاهِهِنَّ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Dan orang-orang yg tak mampu kawin hendaklah mempertahankan kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dgn karunia-Nya. Dan budak-budak yg ananda miliki yg memginginkan perjanjian, hendaklah ananda buat perjanjian dgn mereka, kalau ananda mengenali ada kebaikan pada mereka, & berikanlah pada mereka sebahagian dr harta Allah yg dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah ananda paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena ananda hendak mencari laba duniawi. Dan barangsiapa yg memaksa mereka, maka bekerjsama Allah yaitu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sehabis mereka dipaksa itu.(QS An Nur ayat 33).
وَالْمُحْصَنَاتُ مِنَ النِّسَاءِ إِلَّا مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۖ كِتَابَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ ۚ وَأُحِلَّ لَكُمْ مَا وَرَاءَ ذَٰلِكُمْ أَنْ تَبْتَغُوا بِأَمْوَالِكُمْ مُحْصِنِينَ غَيْرَ مُسَافِحِينَ ۚ فَمَا اسْتَمْتَعْتُمْ بِهِ مِنْهُنَّ فَآتُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ فَرِيضَةً ۚ وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا تَرَاضَيْتُمْ بِهِ مِنْ بَعْدِ الْفَرِيضَةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا
& (diharamkan pula ananda mengawini) perempuan yg bersuami, kecuali budak-budak yg ananda miliki (Allah sudah memutuskan hukum itu) selaku ketetapan-Nya atas kau. Dan dihalalkan bagi ananda selain yg demikian (yaitu) mencari isteri-isteri dgn hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka isteri-isteri yg sudah ananda nikmati (campuri) di antara mereka, berikanlah pada mereka maharnya (dengan tepat), selaku suatu keharusan; & tiadalah kenapa bagi ananda terhadap sesuatu yg ananda sudah saling merelakannya, setelah menentukan mahar itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.(QS An Nisa ayat 24)
وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ مِنْكُمْ طَوْلًا أَنْ يَنْكِحَ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ فَمِنْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ مِنْ فَتَيَاتِكُمُ الْمُؤْمِنَاتِ ۚ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِإِيمَانِكُمْ ۚ بَعْضُكُمْ مِنْ بَعْضٍ ۚ فَانْكِحُوهُنَّ بِإِذْنِ أَهْلِهِنَّ وَآتُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ مُحْصَنَاتٍ غَيْرَ مُسَافِحَاتٍ وَلَا مُتَّخِذَاتِ أَخْدَانٍ ۚ فَإِذَا أُحْصِنَّ فَإِنْ أَتَيْنَ بِفَاحِشَةٍ فَعَلَيْهِنَّ نِصْفُ مَا عَلَى الْمُحْصَنَاتِ مِنَ الْعَذَابِ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ الْعَنَتَ مِنْكُمْ ۚ وَأَنْ تَصْبِرُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Dan barangsiapa diantara ananda (orang merdeka) yg tak cukup perbelanjaannya untuk mengawini wanita merdeka lagi beriman, ia boleh mengawini wanita yg beriman, dr budak-budak yg ananda miliki. Allah mengetahui keimananmu; sebahagian ananda ialah dr sebahagian yg lain, sebab itu kawinilah mereka dgn seizin tuan mereka, & berilah maskawin mereka berdasarkan yg patut, sedang merekapun wanita-wanita yg memelihara diri, bukan pezina & bukan (pula) perempuan yg mengambil laki-laki lain sebagai piaraannya; & apabila mereka telah menjaga diri dgn kawin, kemudian mereka melaksanakan perbuatan yg keji (zina), maka atas mereka separo eksekusi dr hukuman perempuan-wanita merdeka yg bersuami. (Kebolehan mengawini budak) itu, yaitu bagi orang-orang yg takut pada kemasyakatan menjaga diri (dari tindakan zina) di antara kau, & kesabaran itu lebih baik bagimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS An Nisa ayat 25)
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِذَا جَاءَكَ الْمُؤْمِنَاتُ يُبَايِعْنَكَ عَلَىٰ أَنْ لَا يُشْرِكْنَ بِاللَّهِ شَيْئًا وَلَا يَسْرِقْنَ وَلَا يَزْنِينَ وَلَا يَقْتُلْنَ أَوْلَادَهُنَّ وَلَا يَأْتِينَ بِبُهْتَانٍ يَفْتَرِينَهُ بَيْنَ أَيْدِيهِنَّ وَأَرْجُلِهِنَّ وَلَا يَعْصِينَكَ فِي مَعْرُوفٍ ۙ فَبَايِعْهُنَّ وَاسْتَغْفِرْ لَهُنَّ اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yg beriman untuk menyelenggarakan akad setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tak akan mencuri, tak akan berzina, tak akan membunuh anak-anaknya, tak akan berbuat dusta yg mereka ada-selenggarakan antara tangan & kaki mereka & tak akan mendurhakaimu dlm urusan yg baik, maka terimalah akad setia mereka & mohonkanlah ampunan pada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al Mumtahanah ayat 12).
الْيَوْمَ أُحِلَّ لَكُمُ الطَّيِّبَاتُ ۖ وَطَعَامُ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ حِلٌّ لَكُمْ وَطَعَامُكُمْ حِلٌّ لَهُمْ ۖ وَالْمُحْصَنَاتُ مِنَ الْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُحْصَنَاتُ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ إِذَا آتَيْتُمُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ مُحْصِنِينَ غَيْرَ مُسَافِحِينَ وَلَا مُتَّخِذِي أَخْدَانٍ ۗ وَمَنْ يَكْفُرْ بِالْإِيمَانِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Pada hari ini dihalalkan bagimu yg baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yg diberi Al Kitab itu halal bagimu, & masakan ananda halal (pula) bagi mereka. (Dan dihalalkan mangawini) perempuan yg mempertahankan kehormatan diantara wanita-wanita yg beriman & wanita-wanita yg mempertahankan kehormatan di antara orang-orang yg diberi Al Kitab sebelum kamu, bila ananda telah mengeluarkan uang mas kawin mereka dgn maksud menikahinya, tak dgn maksud berzina & tak (pula) menjadikannya gundik-gundik. Barangsiapa yg kafir sesudah beriman (tidak mendapatkan aturan-aturan Islam) maka hapuslah amalannya & ia di hari akhir zaman tergolong orang-orang merugi.(QS Al Maidah ayat 5)
Demikianlah kumpulan ayat perihal zina dlm Al-Alquran lengkap dlm bahasa arab & artinya. Semogga semua dalil ayat suci diatas bermanfaat & bisa menjadi pembelajaran bagi kita agar selalu terhindar dr perbuatan zina yg keji & menjerumuskan. Wallahu a’lam.