Kali ini akan dibahas mengenai kumpulan ayat Al Quran ihwal budpekerti lengkap dlm bahasa arab & artinya. Islam sendiri yakni agama mulia dimana setiap pemeluknya wajib mempunyai budbahasa yg baik & terpuji. Tidak boleh seoran muslim mempunyai budbahasa yg buruk & jelek. Ini sungguh dilarang oleh ALLAH SWT.
Kaprikornus setiap muslim haruslah berperilaku yg baik & mempunyai akhlakul karimah seperti jujur, adil, amanah, suka menolong, sabar, pemaaf & lain sebagainya. Seorang muslim haram hukumnya berakhlak jelek contohnya iri, dengki, hasud, suka mencuri, suka menyakiti orang lain, berbuat jahat & aniaya, angkuh, kikir, pelit, suka berbohong & sifat sifat buruk yang lain.
Hal ini dikarenakan etika yg jelek bukanlah ciri seorang muslim yg beriman. ALLAH SWT berfirman dlm kitab suci Al-Alquran & telah dijelaskan di beberapa ayat Al-Alquran wacana budbahasa dimana didalamnya sungguh jelas sekali ulasan mengenai akhlak yg baik itu bagaimana & akhlak yg jelek itu bagaimana.
Dan pola budpekerti mulia terbaik sekaligus panutan seluruh makhluk yakni Nabi Muhammad SAW. Dengan mencontoh Rasulullah SAW, maka kita sudah berada di jalan yg benar, karena Nabi SAW akhlaknya ialah sesuai dgn Alquran. Dalam salah satu dalil ayat Alquran perihal akhlak dijelaskan bahwa Rasul SAW berada di atas budi pekerti yg agung.
Lalu apa saja ayat ayat suci Al-Alquran yg membahas mengenai budbahasa & moral? Simak berikut ini daftar kumpulan ayat Al Quran perihal adab terpuji & tercela pada sesama manusia lengkap tulisan arab & terjemahan bahasa Indonesianya.
Ayat Alquran Tentang Akhlak
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
Dan sebetulnya kamu-sekalian (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yg agung. (Surat Al Qalam ayat 4)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Hai orang-orang yg beriman hendaklah ananda jadi orang-orang yg selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dgn adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong ananda untuk berlaku tak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih akrab pada takwa. Dan bertakwalah pada Allah, bekerjsama Allah Maha Mengetahui apa yg ananda jalankan. (Surat Al Maidah ayat 8)
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Dan Tuhanmu telah menyuruh supaya ananda jangan menyembah selain ia & hendaklah ananda berbuat baik pada ibu bapakmu dgn sebaik mungkin. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya hingga berumur lanjut dlm pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah ananda menyampaikan pada keduanya perkataan “ah” & janganlah ananda membentak mereka & ucapkanlah pada mereka perkataan yg mulia. (Surat Al Isra ayat 23)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Hai orang-orang yg beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yg lain, boleh jadi yg ditertawakan itu lebih baik dr mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yg direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri & jangan mengundang dgn gelaran yg mengandung ejekan. Seburuk-jelek panggilan adalah (panggilan) yg jelek sesudah dogma & barangsiapa yg tak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yg zalim. (Surat Al Hujarat ayat 11)
وَاِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِيْى ادَمَ مِنْ ظُهُوْرِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَ هُمْ عَلى اَنْفُسِهِمْ ج أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ط قَالُوْا بَلَى ج شَهِدْنَا ج أَنْ تَقُوْلُوْا يَوْمَ الْقِيمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هذَا غَافِلِيْنَ.
Dan (ingatlah) tatkala Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dr sulbi mereka & Allah mengambil kesaksian terhadap nyawa (ruh) mereka (seraya berfirman) : “Bukankah Aku ini Tuhanmu?”. Mereka menjawab : “Betul, (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (kami kerjakan yg demikian itu) biar di hari kiamat ananda tak menyampaikan : “Sesungguhnya kami (Bani Adam) ialah orang-orang yg lengah terhadap ini (keesaan Tuhan). (Q.S. Al-A’raaf : 172)
وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَىٰ عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَحْسُورًا
“Dan janganlah ananda jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu & janganlah ananda terlalu mengulurkannya lantaran itu ananda menjadi tercela & menyesal.” (QS. Al-Isra’: 29)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
“Hai orang-orang yg beriman, jauhilah pada umumnya dr dugaan (purba-sangka/kecurigaan), bahwasanya sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang lain & janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara ananda yg suka menyantap daging saudaranya yg sudah mati? Maka tentulah ananda merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah pada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat: 12)
وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولًا
Dan janganlah ananda berjalan di paras bumi ini dgn arogan, karena sebetulnya ananda sekali-kali tak dapat menembus bumi & sekali-kali ananda tak akan sampai setinggi gunung. (Surat Al Isra ayat 37)
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Orang-orang beriman itu sebenarnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah relasi) antara kedua saudaramu itu & takutlah terhadap Allah, supaya ananda mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat: 10)
وَلاَ تُفْسِدُواْ فِي الأَرْضِ بَعْدَ إِصْلاَحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفاً وَطَمَعاً إِنَّ رَحْمَتَ اللّهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ
Dan janganlah ananda menciptakan kerusakan di paras bumi, sehabis (Allah) memperbaikinya & berdoalah terhadap-Nya dgn rasa takut (Tidak akan diterima) & keinginan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat akrab pada orang-orang yg berbuat baik (QS. al-A’rāf [7]: 56).
وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا
Dan hamba-hamba Tuhan yg Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yg berlangsung di atas bumi dgn rendah hati & apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.(Surat Al Furqan ayat 63)
وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا ۖ فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ
Dan tanggapan suatu kejahatan yakni kejahatan yg serupa, maka barang siapa memaafkan & berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya ia tak menggemari orang-orang yg zalim.(Surat Asy Syura ayat 40)
لَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ
Janganlah sekali-kali ananda memperlihatkan pandanganmu pada kenikmatan hidup yg telah Kami berikan pada beberapa kalangan di antara mereka (orang-orang kafir itu), & janganlah ananda bersedih hati terhadap mereka & berendah dirilah ananda terhadap orang-orang yg beriman.(Surat Al Hijr ayat 88)
وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۚ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ
Dan tidaklah sama kebaikan & kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dgn cara yg lebih baik, maka tiba-tiba orang yg antaramu & antara ia ada permusuhan seolah-olah sudah menjadi sobat yg sangat setia.(Surat Al Fussilat ayat 34)
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Maka disebabkan rahmat dr Allah-lah ananda berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya ananda bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dr sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, & bermusyawaratlah dgn mereka dlm permasalahan itu. Kemudian apabila ananda sudah membulatkan tekad, maka bertawakkallah pada Allah. Sesungguhnya Allah menggemari orang-orang yg bertawakkal terhadap-Nya.(Surat Ali Imra ayat 159)
فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
maka maafkanlah mereka & biarkan mereka, bekerjsama Allah menggemari orang-orang yg berbuat baik. (Surat Al Maidah ayat 13)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً
“Wahai orang-orang yg beriman! Bertakwalah ananda pada Allah & ucapkanlah perkataan yg benar.” (QS.al-Ahzab:70)
فَقُولَا لَهُ قَوْلاً لَّيِّناً لَّعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى
“Maka berbicaralah ananda berdua kepadanya (Fir‘aun) dgn kata-kata yg lemah lembut, mudah-mudahan ia sadar atau takut.” (QS.Thaha:44)
وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yg beriman yg mengikutimu.” (QS.asy-Syuara’:215)
وَأَحْسِن كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ
“Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah sudah Berbuat baik kepadamu.” (QS.al-Qashas:77)
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya sudah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yg baik bagimu (yakni) bagi orang yg mengharap (rahmat) Allah & (kehadiran) hari akhir zaman & ia banyak menyebut Allah. (Surat Al Ahzab ayat 21)
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِبِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا (36) الَّذِينَ يَبْخَلُونَ وَيَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبُخْلِ وَيَكْتُمُونَ مَا آَتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا (37)
Artinya: “Dan sembahlah Allah & janganlah ananda mempersekutukan-Nya dgn sesuatu pun, & berbuat oke untuk ibu bapak, kerabat, belum dewasa yatim, orang-orang miskin, tetangga yg erat & tetangga yg jauh, sahabat sejawat, orang-orang yg sedang dlm perjalanan & budak-budak kamu. Sesungguhnya Allah tak suka pada orang-orang yg angkuh lagi membangga-banggakan diri.” (36) “(yaitu) orang-orang yg kikir & mendelegasikan orang lain berlaku kikir, & menyembunyikan apa yg diberikan Allah kepadanya dr karunia-Nya. Dan kami menyediakan bagi orang-orang kafir azab yg menghinakan.” (37) (Surat An Nisa ayat 36-37)
وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ
“Celakalah bagi orang-orang yg curang (dalam menakar & menimbang)!” (QS. Al-Muthaffifiin: 1)
وَلَا تَقْرَبُوا مَالَ الْيَتِيمِ إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ حَتَّىٰ يَبْلُغَ أَشُدَّهُ ۖ وَأَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ بِالْقِسْطِ ۖ لَا نُكَلِّفُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۖ وَإِذَا قُلْتُمْ فَاعْدِلُوا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَىٰ ۖ وَبِعَهْدِ اللَّهِ أَوْفُوا ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“Dan janganlah ananda dekati harta anak yatim, kecuali dgn cara yg lebih berguna, hingga sampai ia cukup umur. Dan sempurnakanlah takaran & timbangan dgn adil. Kami tak memikulkan beban pada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila ananda berkata, maka hendaklah ananda berlaku adil, kendatipun ia yakni kerabat(mu), & penuhilah janji Allah. Yang demikian itu ditugaskan Allah kepadamu biar ananda ingat.” (qs. Al-An’am: 152)
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kau) berlaku adil & berbuat kebajikan, memberi pada kaum kerabat, & Allah melarang dr perbuatan keji, kemungkaran & permusuhan. ia memberi pengajaran kepadamu agar ananda dapat mengambil pelajaran.” (QS. An-Nahl: 90)
وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَى حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا . إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا . إِنَّا نَخَافُ مِنْ رَبِّنَا يَوْمًا . عَبُوسًا قَمْطَرِيرًا . فَوَقَاهُمُ اللَّهُ شَرَّ ذَلِكَ الْيَوْمِ وَلَقَّاهُمْ نَضْرَةً وَسُرُورًا
Artinya: “Mereka (di dunia) memberi makan yg dikasihinya pada orang miskin, anak yatim, & orang-orang tawanan.” (8) “(Mereka berkata), “Hanyasanya kami memberi makan pada ananda lantaran mengharap keridhaan Allah, kami tak mengharapkan balasan & tak (pula) terima kasih dr kau.” (9) “Sesungguhnya kami takut pada Tuhan kami pada hari yg sungguh bermasam tampang.”” (10) “Maka Allah melindungi mereka (orang-orang mukmin) dr kesusahan di hari itu & memberikan pada mereka kesejukan & kegembiraan.” (11). (Surat Al Insan ayat 8-11)
وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْعَقَبَةُ (12) فَكُّ رَقَبَةٍ (13) أَوْ إِطْعَامٌ فِي يَوْمٍ ذِي مَسْغَبَةٍ (14) يَتِيمًا ذَا مَقْرَبَةٍ (15) أَوْ مِسْكِينًا ذَا مَتْرَبَةٍ (16)
Artinya: “Dan tahukah kamu-sekalian apa jalan yg mendaki itu?” (12) “Melepaskan perbudakan.” (13) “atau memberi makan pada hari kelaparan” (14) “terhadap anak yatim yg sekerabat” (15) “atau orang miskin yg kepayahan.” (16) (Surat Al Balad ayat 12-16)
فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ . وَأَمَّا السَّائِلَ فَلَا تَنْهَرْ . وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
Artinya: “Maka ada pun terhadap anak yatim, maka janganlah kamu-sekalian hinakan.” (9) “Dan terhadap orang yg minta (mengajukan pertanyaan) maka janganlah kamu-sekalian hardik.” (10) “Dan dapun lezat Tuhanmu, maka beritakanlah.” (11) (Surat Ad Dhuha ayat 9-11)
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Artinya: “Dan Kami telah perintahkan insan untuk berbuat baik pada ibu-bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dgn kepayahan & melahirkannya dgn kepayahan (pula). ia mengandungnya sampai masa menyapihnya tiga puluh bulan, sehingga apabila anak itu meraih sampaumur & mencapai usia empat puluh tahun, ia berkata, “Ya Tuhanku, berilah gue petunjuk supaya gue mensyukuri nikmatMu yg Engkau anugerahkan kepadaku & pada ibu bapakku & supaya gue dapat melakukan amal saleh yg Engkau meridhainya, & berilah kebaikan kepadaku (juga) pada keturunanku. Sesungguhnya gue taubat kepada-Mu & sebenarnya gue termasuk orang-orang yg berserah diri (muslim)”. (Surat Al Ahqah ayat 15)
وَإِذْ أَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْ إِسْرَآئِيْلَ لَاتَعْبُدُوْنَ إِلَّااللهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِيْنِ وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيْمُواالصَّلَاةَ وَآتُواالزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّاقَلِيْلًا مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُعْرِضُوْنَ.
“Dan (camkan) tatkala Kami mengambil komitmen dr Bani Israil (yakni): janganlah ananda menyembah selain Allah, & berbuat setuju pada ibu bapak, kaum kerabat, bawah umur yatim, & orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yg baik pada manusia, dirikanlah shalat & tunaikanlah zakat. Kemudian ananda tak memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil ketimbang kau, & ananda senantiasa berpaling.”(Surat Al Baqarah ayat 83)
قَوْلٌ مَعْرُوْفٌ وَمَغَغْفِرَةٌ خَيْرٌمِنْ صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَآأَذًى وَاللهُ غَنِيٌّ حَلِيْمٌ (البقرة ٢٦٣)
“Perkataan yg baik & pertolongan maaf lebih baik dr sedekah yg diiringi dgn sesuatu yg menyakitkan (perasaan si peserta). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.”(Surat Al Baqarah ayat 263)
وَلاَ تَأْكُلُوْا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِلْبَاطِلِ وَتُدْلُوْا بِهَآ إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالْإِثْمِ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ .
“Dan janganlah sebagian ananda menyantap harta sebahagian yg lain di antara ananda dgn jalan yg bathil & (janganlah) ananda menjinjing (permasalahan) harta itu pada hakim, supaya ananda dapat menyantap sebahagian ketimbang harta benda orang lain itu dgn (jalan berbuat) dosa, padahal ananda mengenali”.(Surat Al Baqarah ayat 188)
وَوَ صَّيْنَا اْلاِنْسنَ بِولِدَيْهِ. حَمَلَتْهُ اُمُّه وَهْنًا عَلى وَهْنٍ وَّفِصلُهُ فِى عَا مَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لىِ وَلِولِدَيْكَ ط اِلَىَّ الْمَصِيْرُ
Dan Kami perintahkan pada manusia (berbuat baik) pada dua orang ibu bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dlm kondisi lemah yg bertambah-tambah & menyapihnya dlm dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku & pada dua orang ibu bapakmu, hanya terhadap-Kulah kembalimu. (Q.S. Luqman : 14)
وَاقْصِدْ فىِْ مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْ تِكَط اِنَّ اَنْكَرَ اْلاَ صْوتِ لَصَوْتُ الْحَمِيْرِ
Dan sederhanakanlah ananda dlm berlangsung & lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara yakni bunyi keledai. (Q.S. Luqman : 19)
وَلاَ تُصَعِّرْ خَدَّكَ الِنَّاِس وَلاَ تَمْشِ فِى اْلاَرْضِ مَرَحًاط اِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ كُلُّ مُخْتَالٍ فَحُوْرٍ
Dan jangnalah ananda memalingkan mukamu & manusia (karena sombong) & janganlah ananda berlangsung di tampang bumi dgn besar kepala. Sesungguhnya Allah tak menyukai orang-orang yg arogan lagi membanggakan diri. (Q.S. Luqman : 18)
لَّيْسَ الْبِرَّ أَن تُوَلُّواْ وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَالْمَلآئِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّآئِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُواْ وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاء والضَّرَّاء وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَـئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَـئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur & barat itu sebuah kebajikan, akan namun Sesungguhnya kebajikan itu merupakan beriman pada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi & menunjukkan harta yg dicintainya pada kerabatnya, bawah umur yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) & orang-orang yg meminta-minta; & (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, & menunaikan zakat; & orang-orang yg menepati janjinya apabila ia berjanji, & orang-orang yg sabar dlm kesempitan, penderitaan & dlm pertempuran. mereka Itulah orang-orang yg benar (imannya); & mereka Itulah orang-orang yg bertakwa (QS. al-Baqarah [2]: 177).
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُحِلُّوا شَعَائِرَ اللَّهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلَا الْهَدْيَ وَلَا الْقَلَائِدَ وَلَا آمِّينَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنْ رَبِّهِمْ وَرِضْوَانًا ۚ وَإِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوا ۚ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ أَنْ صَدُّوكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَنْ تَعْتَدُوا ۘ وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Hai orang-orang yg beriman, janganlah ananda melanggar syi’ar-syi’ar Allah, & jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengusik) hewan-binatang had-ya, & hewan-hewan qalaa-id, & jangan (pula) mengusik orang-orang yg mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia & keridhaan dr Tuhannya & apabila ananda sudah menuntaskan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) pada sesuatu kaum lantaran mereka menghalang-halangi ananda dr Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (terhadap mereka). Dan tolong-menolonglah ananda dlm (menjalankan) kebajikan & takwa, & jangan tolong-menolong dlm berbuat dosa & pelanggaran. Dan bertakwalah ananda pada Allah, bekerjsama Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. Al-Ma’idah: 2)
يَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ ۖ قُلْ مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
Mereka mengajukan pertanyaan perihal apa yg mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yg ananda nafkahkan hendaklah diberikan pada ibu-bapak, kaum kerabat, bawah umur yatim, orang-orang miskin & orang-orang yg sedang dlm perjalanan”. Dan apa saja kebaikan yg ananda buat, maka bahwasanya Allah Maha Mengetahuinya.(QS Al Baqarah 215)
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (133) الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنْ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (134)
Dan bersegeralah ananda pada ampunan dr Tuhanmu & pada surga yg luasnya seluas langit & bumi yg ditawarkan untuk orang-orang yg bertakwa, (yakni) orang-orang yg menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, & orang-orang yg menahan amarahnya & mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yg berbuat kebajikan. (Al Imran: 133-134)
لا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلاَّ مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلاحٍ بَيْنَ النَّاسِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاةِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْراً عَظِيماً (114)
Tidak ada kebaikan pada pada umumnya bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dr orang yg mendelegasikan (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau menyelenggarakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yg berbuat demikian lantaran mencari keredhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yg besar. (an nisa’: 114)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ (27)
Hai orang-orang yg beriman, janganlah ananda mengkhianati Allah & Rasul (Muhammad) & (juga) janganlah ananda mengkhianati amanat-amanat yg dipercayakan kepadamu, sedang ananda mengenali. (Al Anfal: 27)
وَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيراً (26) إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُوراً (27)
Dan berikanlah pada keluarga-keluarga yg dekat akan haknya, pada orang miskin & orang yg dlm perjalanan & janganlah ananda menghambur-hamburkan (hartamu) dengan-cara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu yakni saudara-kerabat syaitan & syaitan itu ialah sungguh ingkar pada Tuhannya. ( Al Isra’: 26-27 )
وَلَا تَقْرَبُوا مَالَ الْيَتِيمِ إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ حَتَّىٰ يَبْلُغَ أَشُدَّهُ ۚ وَأَوْفُوا بِالْعَهْدِ ۖ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْئُولًا
“Dan janganlah ananda mendekati harta anak yatim, kecuali dgn cara yg lebih baik (berfaedah) hingga ia cukup umur & penuhilah kesepakatan; sebenarnya janji itu tentu diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al-Isra’: 34)
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
“Sesungguhnya Allah mengutus ananda menyampaikan amanat pada yg berhak menerimanya, & (mengutus kau) apabila memutuskan aturan di antara insan supaya ananda memutuskan dgn adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yg sebaik mungkin kepadamu. Sesungguhnya Allah yaitu Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. An-Nisa: 58)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
“Hai orang-orang yg beriman bertakwalah pada Allah, & hendaklah ananda bersama orang-orang yg benar.” (QS. (At-Taubah: 119)
وَقَالَ رَجُلٌ مُّؤْمِنٌ ۖ مِّنْ اٰلِ فِرْعَوْنَ يَكْتُمُ اِيْمَانَهٗۤ اَتَقْتُلُوْنَ رَجُلًا اَنْ يَّقُوْلَ رَبِّيَ اللّٰهُ وَقَدْ جَآءَكُمْ بِالْبَيِّنٰتِ مِنْ رَّبِّكُمْ ؕ وَاِنْ يَّكُ كَاذِبًا فَعَلَيْهِ كَذِبُهٗ ؕ وَاِنْ يَّكُ صَادِقًا يُّصِبْكُمْ بَعْضُ الَّذِيْ يَعِدُكُمْ ۚ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِيْ مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ كَذَّابٌ
“Dan seseorang yg beriman di antara keluarga Fir’aun yg menyembunyikan imannya berkata, “Apakah ananda akan membunuh seseorang lantaran ia berkata, ‘Tuhanku ialah Allah’, padahal sungguh, ia telah datang kepadamu dgn menenteng bukti-bukti yg nyata dr Tuhanmu. Dan jika ia seorang pendusta maka dialah yg akan menanggung (dosa) dustanya itu; & bila ia seorang yg benar pasti sebagian (tragedi) yg diancamkannya kepadamu akan menimpamu.” Sesungguhnya Allah tak memberi petunjuk pada orang yg melampaui batas & pendusta.” (QS. Ghafir: 28)
وَآتُوا النِّسَاءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً ۚ فَإِنْ طِبْنَ لَكُمْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ نَفْسًا فَكُلُوهُ هَنِيئًا مَرِيئًا
“Berikanlah maskawin (mahar) pada wanita (yang ananda nikahi) sebagai dukungan dgn penuh kerelaan. Kemudian bila mereka menyerahkan pada ananda sebagian dr maskawin itu dgn senang hati, maka makanlah (ambillah) sumbangan itu (sebagai masakan) yg sedap lagi baik akibatnya.” (QS. An-Nisa: 4)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ تَرِثُوا النِّسَاءَ كَرْهًا ۖ وَلَا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا بِبَعْضِ مَا آتَيْتُمُوهُنَّ إِلَّا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا (19), وَإِنْ أَرَدْتُمُ اسْتِبْدَالَ زَوْجٍ مَكَانَ زَوْجٍ وَآتَيْتُمْ إِحْدَاهُنَّ قِنْطَارًا فَلَا تَأْخُذُوا مِنْهُ شَيْئًا ۚ أَتَأْخُذُونَهُ بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا (20)
“Hai orang-orang yg beriman, tak halal bagi ananda mempusakai perempuan dgn jalan paksa & janganlah ananda menyusahkan mereka lantaran hendak mengambil kembali sebagian dr apa yg sudah ananda berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melaksanakan pekerjaan keji yg aktual. Dan bergaullah dgn mereka dengan-cara layak. Kemudian bila ananda tak menggemari mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin ananda tak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yg banyak.(19), Dan jikalau ananda ingin mengubah isterimu dgn isteri yg lain, sedang ananda telah menunjukkan pada seseorang di antara mereka harta yg banyak, maka janganlah ananda mengambil kembali dr padanya barang sedikitpun. Apakah ananda akan mengambilnya kembali dgn jalan tuduhan yg dusta & dgn (menanggung) dosa yg nyata.(20)” (QS. An-Nisaa: 19-20)
وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا ۖ وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ ۚ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
“Dan janganlah ananda iri hati terhadap apa yg dikaruniakan Allah pada sebahagian ananda lebih banyak dr sebahagian yg lain. (Karena) bagi orang pria ada bahagian dr pada apa yg mereka usahakan, & bagi para perempuan (pun) ada bahagian dr apa yg mereka usahakan, & mohonlah pada Allah sebagian dr karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. An-Nisa’: 32)
لا يُحِبُّ اللَّهُ الْجَهْرَ بِالسُّوءِ مِنْ الْقَوْلِ إِلاَّ مَنْ ظُلِمَ وَكَانَ اللَّهُ سَمِيعاً عَلِيماً (148)
Allah tak menggemari ucapan jelek, (yang diucapkan) dgn terus terang kecuali oleh orang yg dianiaya. Allah yaitu Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. ( An Nisa’: 148 )
مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلا يُجْزَى إِلاَّ مِثْلَهَا وَهُمْ لا يُظْلَمُونَ (160)
Barangsiapa menjinjing amal yg baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; & barangsiapa yg menenteng tindakan jahat maka ia tak diberi pembalasan melainkan seimbang dgn kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tak dianiaya (dirugikan). (Al An’am: 160)
وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۚ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Dan orang-orang yg telah menempati kota Madinah & telah beriman (Anshor) sebelum (kehadiran) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) ‘menyayangi’ orang yg berhijrah pada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh harapan dlm hati mereka terhadap apa-apa yg diberikan pada mereka (Muhajirin); & mereka memprioritaskan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dlm kesusahan. Dan siapa yg dipelihara dr kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yg beruntung.” (QS. Al-Hasyr: 9)
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ(155), الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ(156)
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dgn sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa & buah-buahan. Dan berikanlah informasi gembira pada orang-orang yg sabar.(155), (yakni) orang-orang yg apabila ditimpa petaka, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.(156)”. (QS. Al-Baqarah: 155, 156)
Demikianlah kumpulan ayat Al Quran tentang etika lengkap bahasa arab & artinya. Insyaallah dgn menyaksikan firman ALLAH SWT mengenai adat & moral diatas, bisa menimbulkan sikap & akhlak kita menjadi lebih baik & terpuji diantara sesama insan, serta pada ALLAH SWT & Rasulnya. Wallahu a’lam.