Koridor Ekonomi Indonesia
A. Postur Koridor Ekonomi Indonesia
Pembangunan koridor ekonomi di Indonesia dilaksanakan berdasarkan kesempatandan kelebihan masing-masing wilayah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai negara yang terdiri atas ribuan pulau dan terletak di antara dua benua dan dua samudera, wilayah kepulauan Indonesia memiliki suatu konstelasi yang unik, dan tiap kepulauan besarnya mempunyai tugas strategis masing-masing yang ke depannya akan menjadi pilar utama untuk meraih visi Indonesia tahun 2025. Dengan memperhitungkan banyak sekali potensi dan tugas strategis masing-masing pulau besar (sesuai dengan letak dan kedudukan geografis masing-masing pulau), sudah ditetapkan 6 (enam) koridor ekonomi mirip yang tergambar pada peta 3.A.1.
Tema pembangunan masing-masing koridor ekonomi dalam percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi yaitu sebagai berikut:
- Koridor Ekonomi Sumatera mempunyai tema pembangunan sebagai “Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional”;
- Koridor Ekonomi Jawa memiliki tema pembangunan selaku “Pendorong Industri dan Jasa Nasional”;
- Koridor Ekonomi Kalimantan memiliki tema pembangunan sebagai “Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang & Lumbung Energi Nasional”;
- Koridor Ekonomi Sulawesi memiliki tema pembangunan sebagai ‘’ Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Migas dan Pertambangan Nasional;
- Koridor Ekonomi Bali – Nusa Tenggara mempunyai tema pembangunan selaku ‘’Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional’’;
- Koridor Ekonomi Papua – Kepulauan Maluku mempunyai tema pembangunan selaku “Pusat Pengembangan Pangan, Perikanan, Energi, dan Pertambangan Nasional”.
Gambar Tema pembangunan Koridor Ekonomi Indonesia
Tujuan permulaan dilakukannya MP3EI adalah meraih aspirasi Indonesia 2025, yakni menjadi negara maju dan sejahtera dengan PDB sekitar USD 4,3 Triliun dan menjadi negara dengan PDB paling besar ke-9 di dunia. Untuk merealisasikan hal tersebut, sekitar 82% atau USD 3,5 Triliun akan ditargetkan sebagai donasi PDB dari koridor ekonomi sebagai bab dari transformasi ekonomi.
Dengan diterapkannya koridor ekonomi yang tertuang di dalam MP3EI ini, secara keseluruhan, PDB Indonesia akan bertumbuh lebih cepat dan lebih luas, baik untuk daerah di dalam koridor, maupun untuk di tempat di luar koridor. Pertumbuhan tahunan PDB nasional dengan penerapan MP3EI akan menjadi sekitar 12,7% secara nasional, dengan kemajuan wilayah di dalam koridor sebesar 12,9%. Sedangkan pertumbuhan di luar koridor juga akan mengalami peningkatan sebesar 12,1% selaku hasil dari adanya spillover effectpengembangan kawasan koridor ekonomi.
Gambar Target Pertumbuhan Tahunan untuk Masing-masing Koridor Ekonomi (KE) Tahun 2025
Pertumbuhan tahunan di Koridor Ekonomi Jawa diadaptasi dengan RPJMN semoga tercapai pengurangan dominasi Pulau Jawa dibandingkan dengan pulau-pulau lain pada Tahun 2025. Selain itu, dibutuhkan juga terjadi kenaikan kemajuan ekonomi secara merata untuk koridor-koridor ekonomi di luar Jawa.
Pengembangan MP3EI berkonsentrasi pada 8 acara utama, yaitu: pertanian, pertambangan, energi, industri, kelautan, pariwisata, telematika, dan pengembangan kawasan strategis. Kedelapan acara utama tersebut terdiri dari 22 kegiatan ekonomi utama yang diadaptasi dengan peluangdan nilai strategisnya masing-abnormal
di koridor yang bersangkutan.
Berikut ini ialah pemetaan untuk aktivitas-kegiatan ekonomi utama dari masing-masing koridor: