Koreksi Diri Sendiri Sebelum Dan Sesudah Menasehati Orang Lain

Memberi saran sungguh identik dengan suatu larangan-larangan bukan? Nah. Bagaimana kalau melarang orang lain tetapi, tanpa sadar ternyata kita melaksanakan apa yang dilarang itu?
Saya sendiri pun kadang kala seperti itu, oleh sebab itu aku memerlukan seseorang untuk menunjukkan anjuran atas apa yang belum dan telah aku kerjakan.. 
Menurut pengalaman eksklusif aku sangat banyak mereka yang memberi anjuran dengan entengnya namun sungguh melalaikan dirinya.. misalnya nih melarang pacaran.. yah pacaran..
Siapa sih anak muda yang tak kenal dengan kata pacaran, bahkan dizaman mirip ini pun orang bau tanah, anak-anak yang belum masanya telah mengenal kata pacaran.
Ketika menasehati larangan itu kepada orang lain coba deh koreksi diri kita sendiri.. apakah kita sendiri telah melaksanakan apa yang kita larangkan terhadap orang lain? Jangan sampai melarang tetapi kita sendiri yang melaksanakan kan kasihan..
Nah.. kalau memberikan rekomendasi lihat dan koreksi diri sendiri.. memberi anjuran tidak segampang perkataan itu.. alasannya ketika kita menasehati orang lain maka, akan ada tanggungjawab yang kita dapatkan.. bisa jadi orang yang kita larang akan mengoreksi langsung dan berkata..”wah… kau melarang aku namun ternyata sembunyi-sembunyi kau sendiri yang melakukannya”

Bagaimana? Apakah orang yang kita beri usulan tadi akan menyimak usulan kita lagi ? mereka pasti akan menilai kita orang yang munafik..
Kembali lagi ketika melarang seseorang berkomunikasi dengan lawan jenis maka pasti dizaman mirip ini kita harus mencermati mau tidak mau kita akan berjumpa dengan yang bukan muhrim kita, lantas bagaimana cara komunikasi dengan musuh jenis?
Nah.. caranya bahaslah apa yang seperlunya saja mirip bahas perihal dilema kesehatan, Agama, dan menyangkut pendidikan. 
Bukan hanya menasehati perihal pacaran saja yah sahabat entah apapun yang kita nasehati  sebaiknya mari kita mengajarkan diri sebelum dan setelah menasehati orang lain..pastinya biar kita membereskan diri kita sendiri. 
Teruslah memberi nasehat meski belum menjadi baik, bisa jadi dengan anjuran yang kita berikan itu menjadi pembuka pintu hidayah untuk mereka yang mendengarkan dan untuk teguran bagi diri kita sendiri. Ok Semangat 🙂
Wallahu a’lam