Setiap orangtua akan selalu menunjukkan yg terbaik untuk pertumbuhan buah hatinya. Kemajuan ilmu teknologi di segala bidang tergolong dlm bidang kesehatan, membuat orangtua dapat memeriksakan kesehatan anaknya pada dokter spesialis anak di rumah sakit meskipun ada yg masih menjaga pengobatan tradisional, pengobatan alami atau herbal.
Namun segi lain dr kedigdayaan teknologi, tersebarnya info simpang siur wacana dunia kesehatan anak yg bertaburan di dunia maya. Bagi orangtua baru ataupun yg sudah beranak pinak tetapi tak memiliki pijakan besar lengan berkuasa wacana wawasan kesehatan anak, mengakibatkan mereka menjadi orangtua galau. Hingga menciptakan orangtua memilih dua jalan yaitu “Pengobatan ala Tuhan” atau “Pengobatan buatan Manusia” mirip halnya masalah Kontroversi Imunisasi yg terjadi di seluruh dunia. Begitu banyak pertanyaan-pertanyaan timbul untuk para hebat seberapa pentingkah imunisasi bagi belum dewasa? Dan benarkah tanpa imunisasi bawah umur jauh lebih sehat?
Buku Kontroversi Imunisasi, kumpulan 33 Ahli, dokter, pakar kesehatan, & pakar Syariah, membahas dgn lugas semua serba-serbi imunisasi dgn acuan yg berhubungan . Cerita Imunisasi dr Jepang yg ditulis oleh Lusiana Sofyan & Fariz Nurwidya (Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan FAHIMA di Jepang) yg bertempat tinggal di Tokyo. Jepang selaku Negara maju mengharuskan vaksinasi bagi seluruh anak-anak, tergolong warga ajaib. Tidak hanya mewajibkan vaksinasi, tapi pula memberi tunjangan nyata. Sama dgn di Indonesia, di Jepang ada vaksinasi yg wajib (gratis) & ada yg tak wajib (berbayar). (halaman 43).
Menurut Siti Aisyah Ismail, isu imunisasi bukanlah sebuah isu yg hanya menyangkut anak saya atau anak Anda. Ia bukan cuma urusan individual, tapi menyangkut belum dewasa kita & semua anak di seluruh dunia. Orangtua yg menolak imunisasi sering tak menyadari bahwa imunisasi itu terkait dgn kesehatan komunitas. Banyak yg berpikir bahwa isu ini cuma perihal anaknya sendiri. Jadi, mereka cukup puas tatkala anaknya sehat. Mereka lupa bila seorang anak bisa saja tak sakit, namun menjadi pembawa (carrier) suatu penyakit & menularkannya pada anak lain. (halaman 46).
Dirga Sakti Rambe menjelaskan definisi vaksin sebagai substansi/preparat yg dapat menawarkan kekebalan kepada suatu penyakit dgn cara menstimulasi bikinan antibodi yg spesifik. Vaksin merupakan produk bioteknologi yg mempunyai patokan keamanan sungguh tinggi. Setiap tahapan dlm proses bikinan vaksin wajib mengikuti kaidah Good Manufacturing Practice (GMP) & diawasi dgn sangat ketat oleh lembaga yg berwenang. World Health Organization (WHO) sudah mengeluarkan panduan teknis untuk menertibkan hal ini,sehingga vaksin yg diproduksi oleh produsen dr negara manapun memiliki mutu yg sama. (halaman 84).
Imunisasi merupakan salah satu pencegahan yg sudah diakui sebagai upaya untuk mencapai eradikasi & menghemat penyakit jerawat berat yg menjadikan kematian & keganjilan, sehingga akan menyelamatkan kehidupan & meminimalisir penderitaan insan.
Kampanye vaksinasi atau pekan imunisasi mampu meningkatkan cakupan imunisasi untuk menekan epidemic penyakit. Namun, di balik upaya mencapai cakupan yg tinggi terdapat golongan yg anti terhadap imunisasi dgn argumentasi takut efek samping, kurang yakin terhadap kesuksesan imunisasi dlm menangkal penyakit, atau alasan lainnya. Oleh alasannya itu, penerangan mengenai value dr vaksinasi perlu disebarluaskan, baik untuk masyarakat luas termasuk tokoh masyarakat, selain petugas & pejabat pemerintah di bidang kemakmuran masyarakat. Sedangkan setiap orang yg terlibat dlm imunisasi harus dengan-cara konsisten berupaya untuk mempertahankan value of vaccination yg mampu dinilai dengan-cara perorangan value, collective value, social value, & economic value. (halaman 111).
Vaksinasi tak perlu diragukan lagi merupakan the most cost effective public health yg terukur. Walaupun demikian, di seluruh dunia pengertian & pelaksanaan imunisasi masih undervalued & under-utilised. Hal ini penting dimengerti oleh pemerintah, health policy maker, & international agencies, untuk tetap memegang teguh nilai pencegahan melalui imunisasi dgn benar. Terpenting ialah kiprah kita selaku provider program imunisasi pada penduduk untuk senantiasa memberikan klarifikasi mengenai nilai (value) dr vaksinasi. Akhirnya imunisasi akan mempunyai arti untuk kesehatan global & kesejahteraan generasi mendatang apabila semua penduduk mampu melindungi dr penyakit bisul yg berat & fatal. (halaman 113).
Vaksin ini sudah diberikan pada semua anak-anak dr semua bangsa & agama di seluruh dunia, tergolong anak-anak Muslim dr lebih 50 negara & keamanannya telah terbukti. Tidak ada pemerintah daari negara-negara Islam tersebut, Di Afrika & Asia, menyatakan dukungan vaksin tersebut adalah melanggar syariat Islam. Tidak ada mazhab dr masjid Al-Azhar atau Qorawiyin (Maroko) atau dr dua masjid suci di Mekkah & Madinah, atau negara Muslim yg mengharamkannya. (halaman 173).
Manfaat imunisasi pada skala individu dapat menguatkan daya tahan tubuh seseorang & melindunginya dr penyakit yg mematikan. Sedangkan pada skala komunitas, imunisasi akan melahirkan penduduk yg sehat, berkhasiat & produktif. Jika Anda masih menjadi orangtua yg resah imunisasi buku ini dapat dijadikan referensi keluarga.
Detail buku :
Penulis : Dr. Siti Aisyah Ismail, dkk
Penerbit : Pustaka Al-Kautsar
Tahun terbit : 2014
Jumlah Halaman : 388 Halaman
Harga : Rp. 79. 000,00
ISBN : 978-979-592-685-6