Konsepsi Ilmu Dan Teknologi Dalam Peradaban Kemanusiaan
1. Ilmu dan Teknologi
Kehidupan kemanusiaan sehari-hari pada dasarnya yakni terapan ilmu dan teknologi, baik yang dikembangkan secara sadar maupun tidak. Terapan ilmu dan teknologi intinya ialah upaya untuk melakukan perobahan sesuatu dari satu kondisi ke kondisi lain (baik perubahan gerak, materi, energi, kehidupan, maupun kemanusiaan). Pengembangan secara sadar menjadikan terapan teknologi menimbang berbagai ilmu dan wawasan kehidupan kemanusiaan yang lain mirip : ekonomi, sosial, politik, budaya dan agama.
Berbagai konstelasi terapan ilmu dan teknologi di antara pengetahuan kemanusiaan lainnya telah banyak dikemukakan, tetapi analog dengan pendekatan konsepsi ideal kemanusiaan terdahulu dapat dikemukakan sketsa selaku berikut :
Upaya
|
Bidang Ilmu Kemanusiaan
|
Nilai
|
||
Urutan
|
Bobot
|
Bobot
|
Urutan
|
|
5
|
1%
|
Agama
|
63%
|
1
|
4
|
3%
|
Budaya
|
22%
|
2
|
3
|
10%
|
Sosial Politik
|
10%
|
3
|
2
|
22%
|
Ekonomi
|
3%
|
4
|
1
|
63%
|
Ilmu dan Teknologi
|
1%
|
5
|
Ilmu dan Teknologi
Penerapan ilmu dan teknologi pada dasarnya adalah menerapkan kesanggupan rekayasa kealaman untuk menjinjing suatu kondisi (berupa materi, energi, gerak dan kemanusiaan secara terpadu) ke kondisi lain yang lebih berdayaguna dan berguna bagi kemanusiaan. Kegiatannya berbentukpenerapan kemampuan manusia dalam proses bikinan dan penciptaan produk dengan ketahanan ekosistem selaku basis upaya lebih lanjut membangun perekonomiannya.
Perekonomian
Perekonomian dalam kehidupan kemanusiaan pada dasarnya merupakan praktek pengaturan distribusi hasil perjuangan dan kepemilikan dalam penduduk selaku tindak lanjut upaya penerapan ilmu dan teknologi (rekayasa). Adapun target nilai perekonomian yang mesti dicapai berasal dari janji sosial politik berupa aspirasi keadilan, dari nilai budaya berbentukkebersamaan (bahu-membahu), dan dari nilai budaya berupa dogma bahwa hak milik seseorang sebetulnya yaitu titipan yang didalamnya terdapat hak orang lain, dan perekonomian yang dijalankan harus memperluas jalinan silaturahmi.
Sementara itu dalam upaya merealisasikan aspirasi keadilan maupun kepemilikan dalam perekonomian harus dibangun dari arah terapan ilmu dan teknologi, alasannya adalah pada prakteknya hal tersebut sungguh bergantung pada pilihan teknologi, prosedur kerja, tata cara penggajian, sistem bagi hasil, dan lain-lain yang sangat teknis.
Sosial Politik
Sosial politik dalam kehidupan kemanusiaan pada dasarnya merupakan acuan kekerabatan dan interaksi sosial, siklus dan status kekuasaan, dan kepemimpinan. Konsepsi kehidupan kemanusiaan menunjuk target upaya musyawarah dan target nilainya mufakat.
Budaya
Budaya merupakan ekspresi simbolis dan tunjangan arti kepada tindakan dan acara yang dikerjakan. Budaya yang mesti ditegakan adalah budaya yang akan menunjang terbentuknya nilai-nilai kemanusiaan dan ketakwaan, sehingga periaku disiplin, tidak munafik, dan tidak dikotomi perlu dibangun secara sadar.
Ketakwaan
Ketakwaan melandasi kepercayaan dan teori dasar dari tata nilai kehidupan kemanusiaan. Nilai takwa intinya ialah sumber dari tata nilai yang lain, sehingga komponen kemanusiaan ini dapat dianggap selaku sumber kreativitas yang berawal dari Ketuhanan YME.
2. Perkembangan Ilmu dan Teknologi
Dalam proses pertumbuhan ilmu dan teknologi sepanjang sejarah kehidupan kemanusiaan ditunjukkan adanya fenomena dialektika. Peyelesaian suatu duduk perkara dengan teknologi, akan selalu membawa bibit masalah baru, yang pada suatu waktu niscaya akan menjadi dilema utama, yang memerlukan sebuah penyelesaian pula.
Penyelesaian tersebut umumnya dijalankan dengan teknologi yang setingkat lebih tinggi. Kejadian selanjutnya adalah fenomena dialektika ini akan terulang lagi dan demikian seterusnya.
Fenomena di atas mengambarkan adanya opsi teknologi yang merupakan rendudansi dan diversifikasi untuk menjamin berkesinambungannya peradaban kemanusiaan. Fenomena di atas juga menandakan kemungkinan terjadinya kemunduran yang sungguh bermakna bagi sebuah bangsa yang memakai teknologi tercanggih namun tanpa diikuti kesadaran adanya fenomena ini.
3. Peta Teknologi
Peta teknologi mengenal adanya empat unsur teknologi yang saling terkait yang dapat menjelaskan tingkat kedigdayaan pemanfaatan suatu teknologi, yaitu mencakup :
- Teknologi (technoware)
- Organisasi (orgaware)
- Tenaga kerja (humanware)
- Informasi perihal teknologi yang dimiliki (infoware)
4. Penemuan Teknologi
Salah satu inovasi teknologi yang penting ialah penggunaan api untuk kebutuhan insan. Penemuan ini dengan konkret membedakan insan dan binatang semenjak dahulu. Teknologi api mempertinggi jumlah materi makanan yang tersedia untuk rentang waktu yang lebih usang, memperluas gerak dan jelajah manusia dan memungkinkan menambahjumlah manusia.
Teknologi api mengakibatkan kebakaran, saling bunuh dengan senjata api, hingga dengan pemanasan permukaan bumi oleh greenhouse effect. Sehingga teknologi api harus digunakan secara efisien, efektif dan berperikemanusiaan agar kerugiannya mampu ditekan sampai taraf yang minimum.
Penemuan teknologi selanjutnya yaitu inovasi teknologi pertanian sekitar 2000 tahun SM. Sebenarnya manusia memungut makanan dari hasil alam yang tidak ditanamnya sendiri. Beberapa biji-bijian yang didapatkan di hutan dapat dibakar dan sungguh enak dikonsumsi, sementara biji-bijian yang tidak dibakar tetapi dimasukan ke dalam tanah, biji tersebut berkembang dan menjadi sumber kuliner yang lebih terjamin untuk waktu yang mau tiba.
Implikasi lebih lanjut dari teknologi pertanian yakni terbentuknya penduduk desa pertanian dan lebih banyak manusia terjamin makanannya. Manusia yang makin banyak berinteraksi, lumbung yang penuh membuat petani tidak perlu kerja seharian, sehingga lebih banyak waktu berleha-leha, berfikir dan bertapa. Timbullah pedoman-pedoman yang lebih mendalam dan fundamental tentang teknologi dan ilmu wawasan.
5. Sejarah Perkembangan Teknologi
Toffler dalam buku The Third Wave (1980) membagi sejarah perkembangan teknologi ke dalam tiga gelombang.
Gelombang I (SM-1790) Small Is Beautiful
Ciri-cirinya, ialah :
- Masyarakat pertanian memakai batere alam (living batere)
- Bercocok tanam secukup keluarga (prosumen)
- Pasar tidak terlalu penting
- Keluarga pengertiannya keluarga besar (extended family)
- Berkomunikasi dengan ngobrol (orally)
- Kalau satu desa mengalami bencana alam maka desa lainnya tidak butuhikut bencana alam (low interdepedency)
Gelombang II (1790-1970) Big Is Beautiful
Ciri-cirinya, yaitu :
- Masyarakat industri mulai menggunakan materi bakar fosil yang tidak terbarukan
- Mesin-mesin dirancang untuk produksi masal
- Keluarga inti lebih dipentingkan
- Berkomunikasi dengan media kertas dan postel
- Memahami tepat waktu
- Manusia mendominasi alam
- Terjadi pemborosan sumber daya alam, urbanisasi, penjajahan dan pergerakan kemerdekaan nasional.
Gelombang III (1970-2000) Small Within Big Is Beautiful
Ciri-cirinya, yakni :
- Masyarakat mensintesis ciri gelombang I dan II
- Mulai menggunakan energi terbarukan
- Proses manufaktur beralih ke biofaktur
- Konsumen memproduksi barang sendiri
- Terjadi deurbanisasi alasannya adalah telekomunikasi dan transportasi kian baik
- Menonjolkan keterkaitan yang menyeluruh (globalisasi) keragaman
- Hemat sumberdaya alam.
Melihat lebih jauh kedepan Eric Drexler dalam buku Engine of Creation (1986) mengambarkan hadirnya teknologi nano, yakni teknologi yang mengendalikan, menyusun, dan meletakan atau merekayasa atmosfir atom-atom menjadi molekul-molekul yang dikehendaki. Dalam teknologi nano ini bahan bangunan khususnya ialah atom-atom yang berskala nanometer. Sementara teknologi mikro merekayasa materi bangunan yang berukuran mikrometer. Beberapa produk teknologi nano antara lain pemahaman mesin dalam teknologi nano (nanocircuit, nanokomputer, nanomesin).
Beberapa imbas teknologi nano terhadap kehidupan kemanusiaan dapat dibayangkan dengan banyak sekali acuan masalah mirip pabrik serba otomatis dengan mesin replikator biologi maupun komputer nano, artificial intelligence baik yang bersifat teknik maupun sosial, dunia yang lebih luas dari planet bumi, pembaharuan cara berobat.
Melihat perkembangan teknologi yang sungguh pesat di atas memunculkan pertanyaan apakah semua itu masih ada batasan pertumbuhannya. Pertumbuhan materi dan ruang gerak manusia nampaknya tetap akan mempunyai batas bila pertambahan insan tidak terkendali. Namun pertumbuhan budidaya manusia dalam bentuk anggapan, isu dan semua hal dalam dunia cipta dan khayalan nampaknya belum terlihat batas-batasnya. Beberapa keterbatasan yang dapat dilihat antara lain : batas kemampuan teknologi nano, batas penggunaan energi berdasarkan pertambahan entropi, batas sumber daya alam dan batasan ekosistem.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat juga menawarkan banyak sekali harapan dan keprihatinan, terutama menyangkut tata hidup kemanusiaan mendatang. Beberapa hal diantaranya yakni kekuasaan yang luar biasa yang dapat menenteng peristiwa, metode-tata cara mahir yang dapat diandalkan, seni manajemen pencegahan pemusnahan manusia, kesadaran dan partisipasi masyarakat lokal, dan jaringan komunikasi ilmu wawasan.
Banyak pakar menawarkan pandangan bahwa kemampuan iptek sebuah bangsa ialah faktor yang memilih di dalam kompetisi ekonomi dunia kini ini. Upah, energi dan bahan baku yang melimpah ruah dan murah tidak mempunyai peranan lagi di dalam kompetisi dunia. Upah, energi dan bahan baku yang berlimpah dan murah tetap mempunyai arti meskipun mlai mengalami perubahan. Beberapa macam teknologi tinggi (high tech) bahkan tetap ialah proses padat karya, yang kadangkala lain sifatnya.
6. Perobahan sosial yang telah, sedang dan akan terjadi
Pertanian
|
Industrial
|
Pasca industri
|
Primitif
|
Modern
|
Pasca modern
|
Penjajahan
|
Kemerdekaan
|
Pasca kemerdekaan
|
Lokal
|
Nasional
|
Global
|
Budaya tempat
|
Budaya nasional
|
Budaya global
|
Pembudayaan
|
Konvergensi kultural
|
divergensi kultural
|
Desa
|
Urbanisasi
|
Suburbanisasi
|
Migrasi antar tempat
|
Migrasi regional
|
Migrasi global
|
Revolusi industri
|
Revolusi komunikasi
|
Revolusi informasi
|
Masyarakat muda
|
Masyarakat menua
|
Masyarakat pasca tua
|
7. Antisipasi perobahan mendatang
- Persaingan global
- Terbentuknya institusi-institusi global
- Berkembangnya budaya global
- Komersialisasi iptek
- Pengendalian superhigway gosip
- Privatisasi pelayanan masyarakat
- Mengarahkan kehidupan pribadi
- Membangun keluarga masyarakat
- Meraih kualitas hidup
- Melindungi lingkungan alam
- Menguatkan lingkungan sosial
- Pemerintahan berwawasan masa depan
- Membangun peradaban global
- Mengatasi dilema siklus hidup dan siklus politik
- Inisiatif membangun berbasiskan komunitas