Konsep Pembangunan Pertanian
Pembangunan pertanian yang dijalankan yaitu pembangunan pertanian yang berkelanjutan dengan mengimplementasikan beberapa elemen-bagian mirip peningkatan kualitas infrastruktur dan fasilitas ekonomi pedesaan, pelaksanaan reformasi agraria, peningkatan kemakmuran penduduk desa dan petani serta mengurangi kesenjangan pembangunan antar desa dan kota (Yudhoyono, 2006).
Terdapat 5 (lima) syarat pokok yang diharapkan untuk menggerakkan dan membangun pertanian adalah (Mosher, 1987) :
- Adanya pasar untuk hasil perjuangan tani.
- Teknologi yang senatiasa berkembang
- Tersedianya bahan-bahan dan alat-alat bikinan secara setempat
- Adanya perangsang produksi bagi petani
- Tersedianya pengangkutan yang tanpa kendala dan kontinu.
Di samping lima syarat mutlak, ada lima syarat lagi yang adanya tidak mutlak namun jika ada (dapat diadakan) betul-betul akan sangat memperlancar pembangunan pertanian. Yang termasuk sarana pelancar tersebut yakni pendidikan pembangunan, kredit buatan, kegiatan bersama-sama petani, perbaikan dan perluasan tanah pertanian serta penyusunan rencana nasional pembangunan pertanian. Syarat-syarat tersebut di atas dapat dikelompokkan kepada dua hal yaitu 1) Merupakan serangkaian kegiatan untuk menciptakan iklim yang merangsang, 2) Merupakan sarana-sarana fisik dan sosial yang merupakan alat (means) untuk meraih tujuan pembangunan pertanian.
1) Perangsang pembangunan pertanian
Ø Adanya planning pembangunan yang memberi prioritas pada pembangunan pertanian.
Ø Adanya kebijakan-kebijakan khusus seperti kebijakan harga minimum (floor price), subsidi harga pupuk, aktivitas penyuluhan yang intensif, perlombaan dengan kado-kado yang menawan pada petani teladan, pendidikan pembangunan pada petani-petani di desa baik tentang teknik baru dalam pertanian maupun perihal kemampuan yang lain yang membantu membuat iklim yang menggiatkan usaha pembangunan
2) Faktor-aspek fisik dan sosial
Ø Tersedianya secara lokal kebutuhan akan sarana pertanian mirip bibit unggul, pupuk dan obat-obatan.
Ø Adanya forum perbankan yang siap melayani dan meminjamkan kredit dengan kriteria yang tidak berat.
Ø Pengembangan usaha koperasi lewat kenaikan kualitas pengelola koperasi yang ada dan pendidikan kader-kader baru, membantu dan membina sistem pembukuan dan lain-lain.
Mubyarto (1989) mengemukakan bahwa tidak semua versi pembangunan pertanian mampu diimplementasikan oleh negara-negara yang sedang meningkat di dalam membangun pertaniannya. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi-keadaan kas dari negara yang bersangkutan mirip sosial-ekonomi, politik, tehnologi dan kebudayaan yang tidak memungkinkan penerapan model pembangunan pertanian dari negara luar tersebut secara keseluruhan. Namun, setidaknya (mirip Indonesia) bisa mencar ilmu dari Taiwan tentang “ cara-cara menertibkan organisasi pertaniannya”, dari Jepang dalam “ merangsang kerja petani ”, dari Thailand dalam “ pembangunan jalan-jalan oleh negara “ dan dari India dalam “ kegiatan-aktivitas penelitiannya “.
Tematik