close

Konjungsi Kronologis

Konjungsi atau pula disebut sebagai kata hubung yaitu suatu kata yg mampu menghubungkan antar kalimat, di mana kalimat itu nantinya akan menjadi kalimat beragam, & pada kesempatan kali ini, kita akan membahas terkait Konjungsi Kronologis.

Selengkapnya terkait Konjungsi Kronologis, simak baik – baik ulasan yg ada di bawah ini.

Pengertian Konjungsi Kronologis

konjungsi kronologis temporal

Di dlm Bahasa Indonesia, konjungsi kronologis adalah suatu kata yg mengaitkan dua buah klausa atau lebih yg nantinya akan menggambarkan urutan waktu peristiwa.

Konjungsi kronologis ini sangat diperlukan untuk menyusun narasi, informasi, cerpen, serta teks eksplanasi lain yg akan menguraikan suatu kronologi.

Pada umumnya, konjungsi kronologis mempunyai fungsi untuk menyatukan suatu kata supaya tercipta kalimat yg jelas & pula utuh.

Tak hanya itu, konjungsi jenis ini pun memiliki tujuan untuk menghubungkan anak kalimat dgn induk kalimat.

Kata hubung kronologis pada umumnya mengandung kata yg menerangkan suatu urutan insiden.

Mulai dr keterangan waktu, daerah, alasannya adalah, hingga akhir. Kemudian, konjungsi itu pula bisa disisipkan dgn tanda baca koma kalau dibutuhkan.

Fungsi Konjungsi Kronologis

contoh kalimat konjungsi kronologis tentang bencana alam

Sama halanya dgn konjungsi yang lain, jenis kata hubung kronologi ini tentu saja mempunyai manfaat sebagai kata hubung, namun ada beberapa fungsi khusus mirip:

  • Menyusun teks eksplanasi biar terbentuk menjadi lebih sempurna. Teks eksplanasi sendiri merupakan suatu teks yg digunakan untuk menjelaskan suatu proses atau rentetan peristiwa.
  • Dimanfaatkan untuk membuat teks narasi, teks drama, cerpen serta jenis teks lainnya yg mempunyai urutan kata atau kejadian di dalamnya.
  • Dipakai untuk menciptakan teks berita yg memang mewajibkan teks jenis dibuat dgn menjelaskan suatu proses serta jalannya suatu peristiwa supaya dapat lebih mudah untuk diketahui.

Ciri – Ciri Konjungsi Kronologis

ciri-ciri konjungsi kronologis

Untuk membedakan konjungsi kronologis dgn jenis konjungsi lainnya, maka ada beberapa ciri utama pada kata hubung kronologis mirip berikut ini:

1. Klausanya Utuh

Contoh kalimat kata hubung kronologis mempunyai ciri unik, yaitu antar klausanya mempunyai bentuk yg utuh.

Wujud klausa satu ini mampu mempunyai kronologi yg sama atau berlawanan dgn klausa yg lain.

Fungsi penggunaan konjungsi disini yg akan menjelaskan kalimat itu.

2. Menyatukan Klausa

Konjungsi satu ini kebanyakan cuma akan muncul pada kalimat yg mempunyai dua klausa utuh.

Posisi kata konjungsi dapat terletak di tengah kalimat selepas tanda baca koma ataupun berada di awal kalimat.

Nantinya, arti dr antar kalimat akan menjadi terperinci menurut waktu insiden.

3. Mempunyai Koma

Jika konjungsi kronologis berada di serpihan tengah, maka mesti terdapat koma yg mengikuti kalimat serta ditaruh sebelum kata konjungsi.

Sedangkan konjungsi yg berada di depan tak memerlukan koma di dlm kalimatnya.

4. Mempunyai Banyak Wujud

Walaupun bentuk klausanya utuh, tetapi wujud klausanya sungguh bebas.

Kalimat mampu mengandung karena akhir, adanya waktu untuk menerangkan insiden, sampai keterangan daerah yg menjadi keterangan suplemen antarklausa.

Jenis & Contoh Konjungsi Kronologis

kronologi

Berikut ini ialah berbagai jenis & pula teladan dr konjungsi kronologis, antara lain:

1. Pertama, Kedua, Ketiga

Konjungsi jenis ini sering kali ditemui di dlm teks prosedur.

Kata pertama, kedua, ketiga & berikutnya menunjukan suatu langkah atau cara suatu aksi tersebut dilakukan.

Pemakaian konjungsi satu ini dengan-cara tak pribadi akan menyatakan jikalau kronologi mesti dilakukan dgn runtut.

Contoh kalimat:

  • Pertama, kalian mesti menyalakan panggangan gas dahulu & melihat lampu indikator.
  • Kedua, kalian masukkan seluruh sayur mayur yg sudah dibersihkan ke dlm air mendidih.
  • Ketiga, campurkan seluruh bumbu halus ke dlm panci serta aduk hingga merata.
  • Keempat, pastikan keadaan ruangan kalian tetap terang sehingga kondisi variabel tetap hangat.

2. Sebelum

Sebelum mempunyai arti jika terdapat dua buah insiden yg dijalankan di waktu yg tak serentak.

Satu klausa yg terjadi mempunyai klausa lain pada waktu sebelumnya. Sebelum mampu ditaruh di awal ataupun di tamat kalimat.

Contoh Kalimat:

  • Sebaiknya kita tak lari, sebelum melaksanakan pemanasan dulu.
  • Mereka tak akan berbaikan, sebelum salah satu dr mereka ada yg menetapkan untuk pergi.
  • Sebelum gue lahir, ibuku & pula ayahku pernah tinggal di Amerika selama tiga tahun.
  • Sebelum kita mengawali pelajaran, semestinya kita berdoa apalagi dahulu berdasarkan agama masing – masing.

3. Sesudah atau Setelah

Sesudah atau setelah mempunyai arti yg sama.

Yang berarti, antara dua klausa terjadi di waktu yg berbeda. Menariknya lagi, kedua kata ini dapat kalian letakan di kepingan depan kalimat dgn memakai koma pada pecahan tengahnya.

Contoh kalimat:

  • Setelah sholat dzuhur, Siti pergi ke perpustakaan untuk membuat PR yg belum ia lakukan.
  • Setelah saya meninggalkan kelas bahasa Indonesia, saya kemudian pergi ke kantin untuk makan dgn sobat.
  • Ia menetapkan untuk makan ayam rica – rica sehabis menentukan hidangan selama tiga puluh menit.
  • Badanku terasa demam & menggigil sesudah menerima suntikan vaksin.

4. Kemudian

Di dlm KBBI, kemudian memiliki arti belakangan.

Yang berarti, pada dikala konjungsi ini digunakan, maka terdapat bagian klausa lain yg akan menyusul belakangan.

Dua klausa itu pun mempunyai waktu peristiwa yg berbeda. Pada umumnya, kata kemudian berada di tengah kalimat.

Contoh kalimat:

  • Dinda pergi ke pasar supermarket pukul 3 sore, kemudian Dinda menjemput adik di tempat les.
  • Masukkan air ke dlm cangkir, kemudian kalian tambahkan kremer rasa vanilla.
  • Orang tuaku berkunjung ke Medan, kemudian berjalan – jalan di Bogor selama satu bulan.
  • Adik bermain di taman rumah, lalu menangis karena terpeleset.

5. Sementara Itu

Apabila kata ini muncul di dlm pola kalimat konjungsi kronologis, maka berarti terdapat dua klausa yg berada di suatu kalimat yg terjadi dengan-cara berbarengan.

Pada waktu klausa pertama terjadi, klausa kedua timbul di waktu yg sama walaupun mampu berlawanan sedikit waktu.

Contoh kalimat:

  • Ayahku tengah mencuci mobil. Sementara itu, ibu sedang sibuk mencuci piring.
  • Aku tak menenteng buku bahasa Inggris ke sekolah. Sementara itu, Koko tak membawa pulpennya.
  • Ketika bunyi petir, gue tengah belajar. Sementara itu, adikku tengah tertidur pulas di kamar.
  • Banyak orang yg harus melakukan pekerjaan di dlm rumah. Sementara itu, ada pula yg mesti rela untuk kehilangan pekerjaannya.
  • Kami tak mengerti penjelasannya. Sementara itu, ia tetap terus berbicara.

6. Mula – Mula

Kata satu ini ibarat dgn “pertama” yg menjadi pembuka pada suatu teks berupa mekanisme.

Pada kata mula – mula biasanya ada di paling depan kalimat yg menjadi penanda bila klausa akan secepatnya dimulai.

Contoh kalimat:

  • Mula – mula, didihkan air di atas kompor dgn memakai api sedang.
  • Mula – mula, adik tak menyangka jikalau gue akan tiba dgn orang renta.
  • Mula – mula, daging harus dibersihkan apalagi dahulu dgn memakai lap.
  • Mula – mula, mereka tak mengetahui jikalau juri pertarungan berjulukan Gilang.

7. Sejak Itu

Kata penghubung satu ini mempunyai arti kalau terdapat klausa yg dimulai semenjak klausa yang lain telah ada.

Frasa satu ini mampu ditaruh pada potongan depan atau tengah.

Contoh kalimat:

  • Ayahku pernah pergi meninggalkan kami. Sejak itu, kehidupan kami pula berganti.
  • Kami menetapkan untuk berpisah. Sejak itu, kami tak pernah saling berhubungan lagi untuk keperluan apa pun.
  • Tahun 2021 merupakan tahun kepindahan kami ke Purwokerto. Sejak itu, kami tak pernah pergi ke Malang.
  • Katak itu sering berada di depan rumah. Sejak itu, gue menjadi cemas.
  • Temanku marah alasannya adalah gue membohonginya. Sejak itu, kami tak pernah saling bekerjasama lagi.

8. Lalu

Kata satu ini ibarat tugas “kemudian” yg berarti menerangkan kalau terdapat klausa lain selepas klausa pertama.

Klausa pertama berlangsung lebih dahulu kemudian disertai dgn klausa kedua. Kata kemudian condong timbul di belahan tengah kalimat.

Contoh kalimat:

  • Kucing miliknya mengendus tubuhku, lalu ia membiarkanku masuk rumah.
  • Lampu merah menyala, kemudian ia kembali melajukan mobilnya memakai kecepatan tinggi.
  • Mobil sempat mengalami gangguan mesin, kemudian mati tatkala berada di tengah jalan tol.
  • Dahulu gue tinggal di kost kecil, kemudian sekarang gue pindah ke apartemen mewah.
  • Ia berjalan ke arah wanita itu, kemudian menunjukkan sebuah bunga manis.

9. Pada Akhirnya

Frasa yg satu ini biasanya menandakan bila suatu klausa terjadi akhir dr adanya klausa lain.

Mirip mirip alasannya – balasan, frasa satu ini akan muncul pada potongan permulaan kalimat selepas klausa utuh tertuntaskan dgn memakai titik.

Contoh kalimat:

  • Pada akibatnya, ia tetap akan kembali ke kota itu biar bisa bersama dgn keluarganya.
  • Pada kesudahannya, suatu realita akan menjumpai jalannya sendiri.
  • Pada kesannya, ia senantiasa mengusik gue setiap malam.
  • Pada alhasil, mereka memutuskan untuk tetap bekerja walaupun berada di lingkungan yg toxic.

Peran beberapa kata yg ada di dlm konjungsi kronologis mempunyai tugas yg sungguh penting di dlm suatu kalimat majemuk.

Tak cuma menjadi penghubung, kata – kata itu pula dengan-cara gamblang menjelaskan terkait suatu kejadian yg terjadi menurut kronologi waktunya.

  Teladan Frasa Nomina Bahasa Indonesia