Sejarah Kontainer (peti kemas)
Kontainer atau peti kemas yaitu suatu media penyimpanan yg dipakai dlm proses pemindahan barang. Peti kemas pula mampu disebut selaku gudang yg berbahan baja.
Konsep ihwal petikemas bukanlah hal yg gres tatkala muncul inisiatip dr Malcom P.Mclean dr perusahaan Sea-Land Amerika pada tahun 1956 untuk mengawali revolusi pelayaran muatan peti kemas dgn kapal tanker T-2 yg sudah dikonversi.
Ide ini yakni untuk menyempurnakan cara pengangkutan yg sama untuk muatan pallet yg dibawa oleh forklift dimana sebelumnya sejak tahun 1935 sudah ada wangsit untuk pembentukan sistem transportasi terintegrasi yg memungkinkan pergerakan muatan oleh kedua-duanya antara truk & kapal.
Kemudian pada tanggal 14 Desember 1956, komisi ekonomi PBB (untuk Eropa) mendefinisikan Container (peti kemas) sebagai alat pengangkutan dgn karakteristik yg akan diputuskan oleh ISO (International Standard Organization) yg risikonya diterbitkan oleh ISO pada Pebruari 1960
Bagian-Bagian Petikemas (container)
1.Dinding (Wall)
Dapat dibuat dr aluminium, plywood, fiber-glass & plastik yg diperkuat dgn beling (glass–reinforced plastic–GRP), yg dindingnya terbuat dr plywood masih kita mampu jumpai, namun dlm jumlah kecil. Dinding yg dibuat dr plywood gampang dilakukan, besar lengan berkuasa & tahan terhadap segala cuaca.
Sedangkan dinding yg dibuat dr Glass–Reinforced Plastic pula menguntungkan, ringan, mudah diperbaiki bila rusak & pula tahan laina. Kebanyakan dinding container dibuat dr aluminium & kadang–kadang tulang–tulang dinding tersebut dibuat dr baja anti karat biar dinding & tulang tersebut tahan terhadap aus & karat sehingga container dapat bertahan usang hingga lebih dr 10 tahun.
Ada 2 macam dinding, yakni dinding samping (side wall) & dinding ujung (end wall). Container yg diberi alat pendingin (refrigerated container), berdinding ganda (double wall) dgn insulasi di antara kedua dinding tersebut untuk mernelihara ternperatur muatan.
2.Tiang sudut (corner post)
Tiang –tiang sudut pada container merupakan penguat container yg paling utama, berfungsi sebagai penopang utama terhadap container–container yg diturnpuk di atasnya, apabila dimasukkan/disusun dlm cell–cell kapal.
3.Lubang-lubang sudut (corner casting)
Lubang – lubang sudut dibuat pada setiap sudut, belahan bawah & atas, berfungsi untuk mengangkat container. Lubang pecahan atas dr corner casting untuk memasukkan kunci kran darat atau straddle – carrier.
Sedangkan lubang-lubang kecil pada segi container untuk memudahkan kaitan derek (sling) atau sling kran – tradisional. Lubang-lubang kecil tersebut pula berfungsi untuk mengikat container di atas dek kapal, ataupun pada, lori & gerbong kereta api.
4.Pintu container (door)
Fungsi pintunya untuk membuat lebih mudah barang keluar masuk, kedap air (water tight) sebab pada sekeliling pintu diberi lapisan karet & diikat dgn baut akrab – akrab. Pintu ini dilengkapi dgn grendel, & kawasan segel. Ada 2 macam pintu, yakni pintu samping (side door) & pintu yg dipasang di ujung (end door).
5.Jeruji – atap (roof – rail)
Yaitu bangunan dr jeruji – jeruji mendatar yg terletak pada ujung atas kedua sisi dr container.
6.Atap (roof)
Yaitu susunan yg membentuk penutup container serpihan atas, & dibatasi oleh end frame & roof rail. Jeruji samping bawah (bottom side rail) Yaitu bangunan jeruji–jeruji yg terletak pada sisi – segi dasar mendatar.
7.Dasar (base)
Bangunan yg komponen khususnya adalah kedua jeruji mendatar kepingan bawah, kedua jeruji ujung bawah, lantai & jeruji – jeruji melintang.
8.Cross members
Yaitu komponen – komponen melintang yg dipasang pada jeruji pinggir bawah & ber:fungsi menopang lantai.
9.Kerangka Samping (side frame)
Adalah masing–masing bangunan yg sejajar dgn sumbu container membujur & terdiri dr corner–structures & bottom side rails & roof rails.
10.Kerangka ujung (end frame)
Adalah masing–masing bangunan container tegak lurus pada sumbu & terdiri dr corner–structures & jeruji–jeruji ujung & roof.
 |
penampang kontainer |