Kalian niscaya sudah sungguh mengenal peta, sebuah lembaran datar yg berisikan penggambaran dr permukaan bumi pada suatu skala tertentu. Peta merupakan alat & kelengkapan dasar dlm melaksanakan analisis spasial, bahkan analisis aspasial.
Oleh alasannya itu, sungguh penting bagi kalian semua untuk mengetahui dengan-cara lebih mendalam perihal peta & apa saja yg seharusnya ada pada peta. Pada peluang kali ini, kita akan menjajal membahas dengan-cara lebih mendalam perihal komponen-komponen yg ada pada peta.
Daftar Isi
Komponen Peta
Komponen peta pada dasarnya yakni hal-hal yg harus ada pada suatu peta, supaya peta tersebut dapat dipakai dgn baik oleh para penggunanya.
Secara lazim, berikut ini ialah komponen yg semestinya ada pada suatu peta.
- Judul peta
- Garis astronomis
- Inset
- Garis tepi peta
- Sumber peta
- Tahun pengerjaan peta
- Mata angin
- Simbol peta
- Warna peta
- Legenda peta
- Lettering
- Skala peta
- Grid peta
Berdasarkan list diatas, kita dapat mempesona kesimpulan bahwa dengan-cara biasa , terdapat 12 komponen yg seharusnya ada pada suatu peta. Setelah ini, kita akan membahas dengan-cara lebih mendalam tiap-tiap poin komponen tersebut.
Judul Peta
Judul peta ialah salah satu komponen terpenting yg ada pada suatu peta. Hal ini terjadi alasannya adalah judul peta seharusnya menggambarkan isi & topik yg diterangkan pada peta tersebut.
Tanpa mengenali judul peta, pastinya kita tak akan bisa mengerti isi peta dlm waktu yg singkat. Kita mesti menganalisis terlebih dulu komponen-komponen yang lain serta performa peta tersebut.
Judul peta mesti ditaruh pada penggalan yg jelas terlihat agar semua yg memakai peta mampu dgn gampang melihat judulnya. Umumnya pada peta rupabumi Indonesia, judul peta ditaruh pada sudut kanan atas.
Garis Astronomis & Garis Grid
Garis astronomis disini maksudnya yaitu keterangan mengenai garis lintang & garis bujur yg ada pada lokasi yg digambarkan oleh peta tersebut.
Garis lintang sendiri merupakan garis yg membentang dr timur ke barat, sedangkan garis bujur yaitu garis yg membentang dr utara ke selatan. Kedua jenis garis ini sungguh penting dlm menentukan lokasi astronomis dr suatu tempat.
Garis-garis astronomis pula penting selaku panduan bagi beroperasinya metode navigasi serta penentuan posisi mirip GPS (Global Positioning System) & GLONASS.
Garis grid pada peta pula sungguh berkhasiat biar kita bisa untuk mereferensikan suatu lokasi dgn cepat pada peta. Hal ini bretujuan untuk mempermudah penggunaan peta.
Coba perhatikan peta diatas, sungguh gampang bukan untuk memperlihatkan suatu lokasi? Kalian hanya perlu menyebutkan Q-3 & N-5 untuk menunjukkan suatu lokasi pada peta tersebut.
Inset Peta
Inset peta pada dasarnya yakni suatu peta kecil yg disisipkan pada peta yg lebih besar untuk menunjukkan informasi suplemen. Terdapat beberapa jenis inset yg dapat digunakan oleh seorang kartografer dlm suatu peta.
Inset penunjuk lokasi
Ini yakni inset yg sering sekali dipakai pada peta. Fungsinya ialah untuk mengetahui daerah yg digambarkan pada peta berada dimana pada konteks regional yg lebih luas.
Contohnya adalah pada peta RBI Indonesia yg membahas kabupaten, niscaya akan memasukkan inset peta skala kecamatan untuk menerangkan kabupaten tersebut berada dimana pada level kecamatan.
Inset penjelas
Inset seperti ini berusaha untuk memperjelas keterangan mengenai suatu lokasi. Umumnya, inset penjelas merupakan hasil zoom-in dr lokasi yg digambarkan pada peta.
Contohnya ialah inset yg zoom in pada suatu kawasan perkotaan misalnya Jabodetabek & Surabaya Raya padahal yg dibahas yakni peta urbanisasi pulau Jawa.
Inset penyambung
Inset seperti ini berusaha untuk menjelaskan lokasi yg terpotong dr peta utama, padahal bantu-membantu kedua wilayah tersebut saling berafiliasi sehingga mesti tetap ditunjukkan dlm peta.
Contohnya yakni pada peta negara Amerika Serikat dimana peta khususnya menggambarkan semua negara serpihan Amerika dataran sedangkan Hawaii & Alaska umumnya ditambahkan dlm bentuk peta inset
Setelah melihat klarifikasi diatas, kalian sudah cukup terbayang bukan seberapa pentingnya inset peta dlm memahami konteks suatu peta?
Garis Tepi Peta
Garis tepian peta yakni garis yg ada pada ujung data frame. Garis ini berguna untuk memisahkan visualisasi peta dgn informasi lain yg ada pada peta seperti legenda, skala, & judul.
Garis tepi umumnya diisi oleh keterangan perihal garis lintang & bujur serta sistem grid peta. Kedua informasi ini berkhasiat bagi pengguna peta untuk menentukan lokasi suatu tempat yg ada pada peta, atau memilih lokasi mereka pada peta tersebut.
Sumber Peta
Sumber peta atau sitasi merupakan hal yg penting pula untuk diperhatikan oleh para geografer & pengguna peta lainnya. Hal ini terjadi sebab sumber peta merupakan salah satu bentuk validasi peta tersebut dibuat oleh siapa & memakai data apa.
Tentu saja keyakinan peta dr BIG atau Tentara Nasional Indonesia yg mempergunakan data citra serta survei lapangan akan lebih terpercaya dibandingkan dgn peta hasil praktikum mahasiswa geodesi, ataupun praktikum perpetaan mata pelajaran geografi kelas 12 Sekolah Menengan Atas.
Tahun Pembuatan Peta
Selain sumber peta, tahun pengerjaan peta pula sangat penting untuk menilai validitas suatu peta. Peta yg gres dibentuk pastinya akan lebih akurat dibandingkan dgn peta yg sudah usang.
Hal ini terjadi sebab ada proses fisik mirip abrasi, pengikisan, & pelapukan yang terjadi pada bentang alam yg ada pada peta. Sehingga, bisa jadi bentuk mereka kini sudah tak sama dgn yg digambarkan.
Saya sendiri memiliki pengalaman yg cukup unik dlm menggunakan peta bau tanah ketika bernavigasi di pesisir selatan Jawa. Peta tahun 1996 tersebut ternyata memiliki garis pantai yg jauh berlawanan dgn ketika itu (tahun 2017).
Oleh karena itu, saya & tim yg sedang berlatih navigasi kompas serta resection kesulitan untuk menemukan posisi kami di peta. Bahkan seringkali kami bangun di air sedangkan jikalau dimasukkan pada peta, lokasi kami berada belasan meter di daratan, cukup jauh dr pinggiran pantai.
Hal ini memperlihatkan pentingnya menggunakan peta yg up to date semoga tak menyesatkan dikala menggunakan peta. Hal ini bisa berbahaya bila kalian sedang bernavigasi di hutan & hanya mengandalkan peta untuk mendapatkan arah.
Arah Mata Angin
Arah mata angin merupakan komponen peta yg sangat penting bagi sebuah peta biar pengguna dapat mengerti keterangan yg tergambarkan pada peta dgn baik.
Informasi ini menunjukkan peta sebelah mana yg merupakan utara, mana yg selatan, & mana yg mengarah pada mata angin yang lain. Ini sungguh penting jika kalian menggunakan kompas atau alat navigasi yang lain yg mengandalkan mata angin, mirip melihat matahari atau lumut yg ada pada pohon.
Selain itu, arah mata angin pula akan menolong pengguna peta untuk mengorientasikan peta tersebut kepada peta & landmark yang lain yg ada pada suatu lokasi.
Simbol Peta
Simbol peta yakni simbologi-simbologi tertentu yg dipakai oleh kartografer untuk menggambarkan suatu kenampakan pada peta. Sebagai pengguna peta, kita harus mengerti apa makna dr simbol-simbol tersebut.
Secara biasa , terdapat tiga jenis simbol pada peta yg kerap dipakai oleh kartografer yaitu
- Simbol garis: Umumnya menggambarkan kenampakan alam yg memanjang seperti jalan raya, pipa gas, rel kereta, ataupun batas wilayah administrasi
- Simbol wilayah: Umumnya menggambarkan kenampakan yg mempunyai luasan tertentu mirip sawah, hutan, daerah permukiman, danau, & gurun
- Simbol titik: Umumnya menggambarkan lokasi penting yg berbentuk point atau spesifik lokasi seperti ibukota, kantor polisi, bandara, stasiun, & pelabuhan
Tanpa adanya simbol, akan sungguh sulit untuk menggambarkan fenomena-fenomena di dunia nyata pada peta. Oleh itu, semua kartografer & pengguna peta wajib memahami cara membaca & menafsirkan simbol-simbol tersebut.
Warna Peta
Sama mirip simbologi, umumnya peta mempunyai corak warna tertentu untuk menggambarkan fenomena. Contohnya ialah keterangan ketinggian yg umumnya digambarkan dgn warna hijau untuk dataran rendah sampai coklat/merah untuk dataran tinggi. Atau warna biru untuk wilayah perairan.
Bersama dgn simbologi, warna merupakan elemen yg cukup penting dlm menafsirkan sebuah peta dgn lebih cepat & lebih praktis.
Legenda Peta
Sebuah peta biasanya mempunyai aneka macam simbol & pewarnaan-pewarnaan khusus. Terkadang, pengguna peta tak mampu mengerti semua simbol yg dipakai sebab terlalu banyak atau memang tak lazim.
Oleh sebab itu, diperlukan sebuah kolom legenda yg merupakan penjelas dr setiap simbol-simbol & tema pewarnaan tersebut. Kolom ini intinya diisi oleh arti dr setiap simbol & warna yg digunakan.
Lettering
Lettering atau penulisan kata merupakan salah satu metode untuk mempertegas arti dr simbol atau informasi lainnya yg ada pada peta. Lettering yg kerap digunakan antar lain yaitu kata yg dimiringkan, di-bold, & ditulis tegak seperti biasa.
Skala Peta
Skala peta berfungsi untuk memperlihatkan ukuran sebetulnya dr objek-objek yg ditampilkan pada peta. Sangat penting untuk mengetahui desain skala ini alasannya adalah ukuran yg ada pada peta dapat mendustai kalau kita tak melihat skalanya.
Secara biasa , terdapat 3 jenis skala yg ada pada peta. Berikut ini adalah jenis-jenis skala yg digunakan
- Skala Garis: Skala yg menggunakan kafetaria atau garis yg ditandai oleh angka-angka
- Skala Angka: Skala yg memakai angka (misal 1:20.000) untuk menjelaskan skala peta
- Skala Kalimat: Skala yg memakai kalimat untuk menjelaskan skala tersebut ( satu cm berbanding dgn sepuluh ribu cm)
Semuanya penting & memiliki kegunaan tertentu sesuai dgn tujuan peta tersebut.
Referensi
Badan Informasi Geospasial (BIG)