Protozoa merupakan anggota kingdom Protista yg menyerupai hewan alasannya mempunyai sifat heterotrof, bisa bergerak & menelan makanan. Karena bisa bergerak aktif, maka Protozoa dibilang bersifat motil. Untuk bergerak, Protozoa menggunakan alat gerak yg berlawanan-beda. Ada yg bergerak menggunakan pseudopodia (kaki semu), silia (rambut getar) atau flagela (bulu cambuk).
Berdasarkan alat geraknya tersebut, Protozoa dikategorikan ke dlm beberapa kelas, diantaranya ialah selaku berikut.
1. Mastigophora (Flagellata) → bergerak dgn flagel (bulu cambuk)
2. Rhizopoda (Sarcodina) → bergerak dgn pseudopodia (kaki semu)
3. Ciliophora (Ciliata/ Infusiora) → bergerak dgn cilia (rambut getar)
4. Apicomplexa (Sporozoa) → tidak mempunyai alat gerak
Nah, pada peluang kali ini kita akan membahas dengan-cara lengkap perihal tata cara klasifikasi dr keempat kelas Protozoa di atas. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Selamat membaca & mencar ilmu, mudah-mudahan bisa paham.
Klasifikasi Flagellata
Dilihat dr bentuk tubuhnya, Flagellata dibedakan menjadi dua macam, yaitu Flagellata berupa mirip flora yg disebut fitoflagellata dan Flagellata berbentuk mirip hewan yg disebut zooflagellata. Perbedaan kedua jenis Flagellata tersebut adalah sebagai berikut.
Fitoflagellata
Fitoflagellata ialah Flagellata yg mempunyai plastida & pigmen klorofil yg dipakai untuk melaksanakan proses fotosintesis sehingga fitoflagellatabersifat autotrof. Di lingkungan air, fitoflagellata berperan selaku fitoplankton yang memasok kuliner bagi organisme lainnya. Berdasarkan bentuk badan & jumlah flagel yg dimilikinya, fitoflagellata dikelompokkan ke dlm tiga kelas yaitu:
1) Euglenoida
Euglenoida memiliki bentuk tubuh yg menyerupai gelondong & diselimuti oleh pelikel. Euglenoida mempunyai satu atau dua flagela di pecahan ujung anterior. Di kepingan ujung anterior terdapat bintik mata yg berwarna merah yg mengandung pigmen karoten. Bintik mata tersebut berfungsi untuk melindungi daerah yg peka cahaya di pangkal flagela.
Anggota kelompok Euglenoida yg paling dikenal yaitu Euglena viridis. Euglena viridis banyak ditemui di air tawar dgn ciri-ciri antara lain sebagai berikut..
■ Memiliki ukuran badan 35-60 mikron
■ Ujung badan yg meruncing dgn satu bulu cambuk, sehingga mampu bergerak aktif dgn flagela. Gerakan tersebut disebut pula dgn gerakeuglenoid.
■ Memiliki stigma (bintik mata berwarna merah) untuk membedakan gelap & terang
■ Memiliki kloroplas yg mengandung klorofil yg digunakan untuk berfotosintetis. Ada juga Euglena yang tak berkloroplas, mirip Astasia.
■ Makanan masuk melalui sitofaring yg menuju ke vakuola & di vakuola tersebut masakan yg berupa organisme kecil akan dicerna.
2) Dinoflagellata
Dinoflagellata mempunyai bentuk badan yg bervariasi tetapi pada umumnya lonjong dgn warna yg kecokelatan & kekuningan. Dinoflagellata merupakan penyusun plankton laut. Walaupun sebagian besar berhabitat di laut, namun ada pula yg hidup di air tawar. Dinoflagellata bersimbiosis di terumbu karang, ubur-ubur, anemon & invertebrata yang lain. Flagelanya terletak di cekungan transversal yg mengelilingi badan.
Banyak spesies dinoflagellata kehilangan flagelanya & tumbuh selaku fase vegetatif yg non-motil (tidak bergerak). Contoh anggota dinoflagellata antara lain Ceratilum, Noctiluca milliaris, dan Gymnodinium. Noctiluca milliaris pada umumnya hidup di air bahari & mempunyai ciri-ciri antara lain selaku berikut.
■ Memiliki dua flagela yakni satu panjang & yg satunya pendek
■ Melakukan simbiosis dgn jenis alga tertentu
■ Tubuhnya dapat memancarkan sinar yg terkena rangsangan mekanis. Kita mampu melihatnya pada waktu malam, tatkala ombak memecah karang atau dayung menghantam air maritim, akan muncul cahaya yg berkilauan yg dihasilkan oleh Noctiluca. Peristiwa ini dikenal dgn nama bioluminesensi.
3) Volvocida
Volvocida biasanya berupa bulat & hidup dengan-cara soliter atau berkoloni. Volvocida mempunyai 2 flagela. Dinding sel Volvocida tersusun atas selulosa. Contohnya anggota golongan ini yg paling terkenal yakni Volvox globator. Ciri-ciri volvox adalah sebagai berikut.
■ Koloninya terdiri ribuan individu yg bersel satu & masing-masing memiliki dua flagela.
■ Setiap sel mempunyai inti, vakuola kontraktil, stigma, & kloroplas.
■ Sel-sel dihubungkan dgn benang-benang protoplasma yg membentuk hubungan fisiologis.
Zooflagellata
Zooflagellata adalah Flagellata yg tak mempunyai pigmen klorofil & bersifat heterotrof. Zooflagellata ada yg cara hidupnya bebas tetapi kebanyakan bersifat benalu dgn bentuk yg menyerupai binatang. Beberapa contoh zooflagellata yang paling diketahui adalah dr spesies dr genus Trypanosomadan Leishmania. Berikut ini penjelasan lengkap kedua genus tersebut.
1) Tripanosoma
Tripanosoma memiliki badan pipih panjang mirip daun & tak membentuk kista. Trypanosoma hidup di dlm sel darah merah, sel darah putih & sel hati tubuh vertebrata inangnya. Infeksi sebab Trypanosoma disebut pula dengan trypanosomiasis. Dalam siklus hidupnya, Trypanosoma mempunyai dua bentuk yaitu berflagela pada fase ekstraseluler & tak berflagela pada fase intraseluler.
Tripanosoma memiliki badan pipih panjang mirip daun & tak membentuk kista. Trypanosoma hidup di dlm sel darah merah, sel darah putih & sel hati tubuh vertebrata inangnya. Infeksi sebab Trypanosoma disebut pula dengan trypanosomiasis. Dalam siklus hidupnya, Trypanosoma mempunyai dua bentuk yaitu berflagela pada fase ekstraseluler & tak berflagela pada fase intraseluler.
Sebagian dr siklus hidupnya melekat di sel lambung atau mengisap darah manusia. Hospes intermedier (mediator) Trypanosoma yaitu hewan-hewan pengisap darah seperti kutu tikus, lalat Tabanus, lalat tse-tse, lalat Glossina palpalis dan lalat Glossina morsitans. Contoh jenis-jenis Trypanosoma yakni sebagai berikut.
■ Trypanosoma lewisi, hidup pada tikus, hospes perantaranya yaitu kutu tikus.
■ Trypanosoma evansi, penyebab penyakit sura (malas) pada ternak, hospes perantaranya yakni lalat tabanus.
■ Trapanosoma brucei, penyebab penyakit nagano pada ternak, hospes perantaranya yaitu lalat tse-tse.
■ Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodesiense. Hewan penyebab tidur pada manusia ini mulanya ditemukan di Afrika, kemudian menyebar ke Asia. Hospes perantaranya ialah lalat Glossina palpalis untuk T. gambiense dan lalat Glossina mursitans untuk T. rhodesiense.
■ Trypanosoma cruzi, penyebab penyakit anemia pada bawah umur (cagas). Trypanosoma Cruzi ditemukan di tempat Amerika Tengah.
2) Leishmania
Leishmania merupakan penyebab penyakit pada sel-sel endotelium pembuluh darah. Endotelium merupakan sel epitelum yg melapisi jantung, pembuluh darah & pembuluh limfa. Contoh jenis-jenis Leishmania ialah selaku berikut.
■ Leishmania donovani, penyebab penyakit kala azar yg ditandai dgn demam & pula anemia. Jenis ini banyak ditemuka di Mesir, disekitar Laut Tengah & India.
■ Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit yg disebut penyakit oriental. Jenis ini banyak didapatkan di Asia (tempat Mediterania) & sebagian di Amerika Selatan.
■ Leishmania brasilliensis, penyebab penyakit kulit di Meksiko & Amerika tengah & Amerika Selatan.
Klasifikasi Rhizopoda
Kelas Rhizopoda atau hewan berkaki semu terbagi menjadi 5 macam ordo, yakni ordo Labosa, ordo Filosa, ordo Foraminifera, ordo Helioza & ordo Radiolarian. Ciri-ciri atau karakteristik masing-masing ordo yakni selaku berikut.
■ Ordo Labosa, ciri-cirinya ialah memiliki pseudopodia (kaki semu) yg pendek & tumpul serta mampu dibedakan dengan-cara terperinci antara ektoplasma & endoplasma.
■ Ordo Filosa, ciri-cirinya ialah memiliki pseudopodia yg halus mirip dgn benang & pula bercabang-cabang.
■ Ordo Foraminifera, ciri-cirinya yakni memiliki pseudopodia yg panjang & pula halus serta mempunyai rangka badan dr zat kapur (kalsium karbonat).
■ Ordo Helioza, ciri-cirinya yaitu memiliki pseudopodia yg berbentuk benang yg radien & antarfilamen yg tak pernah bersatu membentuk jala atau anyaman.
■ Ordo Radiozoa, ciri-cirinya yakni memiliki rangka yg terbuat dr bahan silika.
Klasifikasi Ciliata
Berdasarkan distribusi atau pola persebaran silia (rambut getar), maka Ciliata dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu Ciliata dgn silia yg tersebar merata di seluruh permukaan badan (ex. Coleps, Bursaria, Paramaecium, Stentor, Calpoda & Prorodon) & Ciliata dgn silia yg terlokalisasi atau hanya terdapat di serpihan-potongan tubuh tertentu (ex. Acineto, Didinium, Stylonichia, & Vorticela). Supaya lebih terang, silahkan kalian perhatikan gambar berikut ini.
Sedangkan menurut cara hidupnya, Ciliata dibagi menjadi empat kalangan, yakni Holotricha, Suctoria, Peritrichia, & Spirotichia. Berikut ini klarifikasi masing-masing kelompok Ciliata tersebut.
■ Holotrichia, adalah golongan Ciliata yg hidup dgn berenang bebas, misalnya pada Paramaecium & Didinium.
■ Suctoria, ialah golongan Ciliata yg mempunyai tentakel & biasanya hidup menempel pada substrat, contohnya Vorticella.
■ Peritrichia, yaitu kalangan Ciliata yg hidup berkoloni & biasanya berbentuk mirip bola atau oval, contohnya Nyctoterus ovalis.
■ Spirotrichia, adalah kelompok Ciliata yg berbentuk seperti terompet & hidup menetap di air tawar yg bergenang atau mengalir, misalnya Stentor & Euplotes.
Klasifikasi Sporozoa
Kelas sporozoa memiliki 3 (tiga) sifat yg berlainan antara genus yg satu dgn genus yg lain, perbedaan itu antara lain:
■ Genus sporozoa yang hidup didalam sel darah merah & memerlukan vektor biologis, sifat ini terdapat pada Genus Plasmodium.
■ Genus sporozoa yg hidup di dlm intestinal & tak memerlukan vektor biologis, sifat ini terdapat pada Genus Isospora dan Genus Eimerie.
■ Parasit yg hidup di dlm sel endotel, leukosit mononukleus, cairan tubuh, sel jaringan tuan rumah & belum dimengerti vektor biologisnya, sifat ini yg terdapat pada genus toxoplasma.
Parasit yg tergolong dlm kelas sporozoa berkembangbiak dengan-cara aseksual (skizogoni) & seksual (sporogoni) dengan-cara bergantian. Kedua cara meningkat biak ini dapat berjalan dlm satu hospes, seperti yg terjadi pada subkelas Coccidia. Sedangkan yg berjalan dlm dua hospes yg berlawanan terdapat pada sub kelas haemosporidia (plasmodium). Kelas sporozoa tersebut mampu diklasifikasikan sebagaimana diperlihatkan pada diagram berikut.