Kisah Terbunuhnya Husain di Karbala (Bagian 2)

Lanjutan dr Kisah Terbunuhnya Husain di Karbala

Ketika Husain menyaksikan bahwa orang-orang Kufah menawan diri dr apa yg mereka serukan kepadanya, yakni untuk menolong & membelanya dlm dakwahnya, ia menunjukkan tiga opsi pada para pengepungnya itu.

Pertama, membiarkannya kembali ke Madinah. Kedua, bergabung dgn salah satu ekspedisi jihad. Ketiga, pergi menemui Yazid bin Muawiyah di negeri Syam.

Akan namun, orang-orang itu menolak semua ajakan Husain & tetap bersikeras untuk menangkapnya.

Lalu mereka memeranginya & Husain pun memerangi mereka, hingga akhirnya mereka membunuhnya beserta sejumlah ahlul bait yg ikut bersamanya.

Setelah Husain dibunuh, sang pembunuh memotong kepalanya. Tatkala kepala Husain yg diberkahi itu sampai ke tangan si penjahat berjulukan Ubaidillah bin Ziyad, ia memukulnya & memasukkan suatu tongkat yg ada di tangannya ke mulut Husain, seraya berkata,

“Dia pernah mempunyai mulut yg bagus.”

Sungguh, itulah panorama yg sungguh menyayat hati sanubari kaum muslimin.

Saat itu Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu duduk di sana, & ia pun menangis sejadi-jadinya. Ubaidillah berkata kepadanya,

“Ada apa denganmu?”

Anas lantas bangun. Pada saat itu ia yakni seorang lelaki yg sudah sungguh renta. Anas berkata,

“Demi Allah, gue akan memaki-maki dirimu. Angkatlah tongkatmu itu. Sungguh gue sudah melihat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mencium kawasan yg mana tongkatmu itu berada.” (HR. Ath-Thabrani).

Orang-orang yg ada tatkala itu pula berkata, “Angkatlah tongkatmu itu, sungguh gue pernah menyaksikan verbal Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam di atas mulutnya.”

Dalam sebuah riwayat disebutkan, tatkala kepala Husain bin Ali Radhiyallahu Anhu dibawa pada Ubaidillah bin Ziyad, ia meletakkannya di ember & kemudian menusuknya seraya mengatakan sesuatu ihwal ketampanannya.

  Khadijah, Istri Terbaik Bagi Rasul Terbaik

Anas pun lantas berkata,

“Sungguh ia adalah orang yg paling seperti dgn Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan ia dianugerahi dgn ketampanan.”

Diriwayatkan dr Zaid bin Arqam Radhiyallahu Anhu, ia berkata,

“Saat itu gue berada bareng Ubaidillah bin Zyaid, lalu dibawakan kepadanya kepala Husain. Ubaidillah kemudian menusuknya di antara kedua bibirnya.

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]

Berlanjut ke Kisah Terbunuhnya Husain di Karbala (Bagian 3)