Kisah Maryam Mengandung Isa

Di antara kisah faktual yg disebutkan dlm Al-Qur`an yakni kisah Maryam mengandung Nabi Isa Alaihissalam.

Kisah ini mematahkan argumen-argumen yg disampaikan oleh para pemuka agama yg mengganggap Isa yaitu anak tuhan, begitu juga bagi yg mengatakan bahwa Isa yaitu ilahi.

Suatu sewaktu, pada masa lampau, para malaikat mendatangi Maryam dgn menenteng kabar besar hati bahwa ia ialah wanita istimewa di zamannya.

Allah Taala akan menganugerahkan anak yg suci kepadanya, di mana anak itu akan menjadi seorang nabi yg mulia & mempunyai mu’jizat, maka dia merasa heran dgn semua hal tersebut.

Sebab, bagaimana mungkin ada anak yg lahir tanpa seorang ayah, ditambah lagi dia tak mempunyai suami.

Maka para malaikat mengumumkan kepadanya, bahwa Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu, & apabila ia hendak menetapkan sesuatu, dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” maka jadilah sesuatu itu.

Setelah mendengar hal itu, maka Maryam menerimanya dgn lapang dada & menyerahkan segala urusannya pada Allah Taala.

Maryam pula tahu bahwa hal ini merupakan cobaan besar bagi dirinya, di mana insan akan memperbincangkannya sebab mereka tak mengenali apa bahwasanya yg terjadi.

Orang-orang cuma menyaksikan dengan-cara zahir, tanpa berupaya untuk melihatnya dgn bijak & fikiran yg jernih.

Maryam hanya keluar dr kawasan ibadahnya di masa haid atau untuk kebutuhan lain yg mendesak mirip mengambil air atau makanan.

Suatu di saat, dia keluar untuk satu keperluan & mengasingkan diri dr keluarganya ke sebuah tempat di sebelah timur Baitul Maqdis.

Maka Allah menyuruh malaikat Jibril kepadanya & menampakkan diri di hadapannya dlm bentuk insan yg sempurna. Tatkala melihatnya, Maryam berkata seperti yg disebutkan dlm firman Allah Ta’ala,

  Dokter yang Ingat Kematian Karena Surat Wasiat Pasiennya (2)

Sungguh, gue berlindung pada Tuhan Yang Maha Pengasih terhadapmu, jikalau kamu-sekalian orang yg bertakwa.(QS. Maryam [19]: 18)

Maksudnya, jika kau-sekalian orang yg bertakwa & takut pada Allah, maka ketahuilah bahwa gue berlindung darimu & menjauhlah dariku.

Firman Allah Taala,

Dia (Jibril) berkata, Sesungguhnya gue hanyalah utusan Tuhanmu, untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak pria yg suci.(QS. Maryam [19]: 19)

Malaikat Jibril mengatakan, bahwa dia bukan seorang manusia melainkan malaikat yg diutus pada Maryam untuk menyampaikan anugerah berupa anak pria yg suci.

Firman Allah Taala,

Dia (Maryam) berkata, Bagaimana mungkin gue mempunyai anak laki-laki, padahal tak pernah ada orang (laki-laki) yg menyentuhku & gue bukan seorang pezina!(QS. Maryam [19]: 20)

Maryam mengatakan, bahwa bagaimana mungkin ia akan mempunyai seorang anak alasannya adalah beliau tak mempunyai suami & bukan seorang pelaku zina.

Firman Allah Taala, “Dia (Jibril) berkata, Demikanlah. Tuhanmu berfirman, Hal itu gampang bagi-Ku, & agar Kami membuatnya sebuah tanda (kebesaran Allah) bagi insan….(QS. Maryam [19]: 21)

Jibril menjawab keheranan Maryam ihwal seorang anak yg lahir tanpa ayah dgn menyampaikan,

“Itu ialah janji Allah, beliau akan menciptakan anak untukmu alasannya adalah itu adalah sebuah hal yg mudah bagi-Nya & dia Maha Berkuasa di atas segala sesuatu.”

Dalam ayat pula diterangkan bahwa hal itu sangat gampang bagi Allah Taala & menawarkan betapa sempurnanya kekuasaan Allah di atas seluruh makhluk.

Allah Taala membuat Adam tanpa ayah & ibu, menciptakan Hawa` tanpa ayah & ibu, membuat Isa lewat ibu tanpa ayah, & menciptakan seluruh makhluk yg lain melalui ayah & ibu.

  Kisah Tsa’labah: Lena dan Kikir Membawa Sengsara

Allah Taala berfirman, “Dan Maryam putri Imran yg memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dlm rahimnya sebagian dr roh (ciptaan) Kami.(QS. At-Tahrim [66]: 12)

Jibril meniupkan roh itu atas perintah Allah ke saku baju Maryam dr jarak jauh, lalu roh itu masuk ke kemaluannya, maka saat itu juga itu ia hamil layaknya perempuan yg telah bekerjasama tubuh dgn suaminya.

Allah Taala berfirman, “Maka dia (Maryam) mengandung, lalu beliau mengasingkan diri dgn kandungannya itu ke daerah yg jauh.(QS. Maryam [19]: 22)

Baca juga: Fabiayyi ala irobbikuma tukadziban

Ketika Maryam mulai mengadung, maka dunia seperti menjadi sempit baginya.

Maryam pula paham bahwa tatkala manusia mengetahui dirinya hamil pasti mereka akan memperbicangkannya, oleh sebab itu ia lebih memilih mengasingkan diri ke kawasan yg jauh.

Demikianlah Al-qur`an menceritakan keadaan Maryam saat mengandung bayi yg kelak menjadi seorang Nabi.

Disarikan dr Nihayatul ‘Alam karya Syaikh Dr. Muhammad Al-Arifi.

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]