Kimia Terapan Di Abad Industri 4.0

 Oleh : Anandha Ivana Larasati (@T07-Anandha)

 merupakan kemajuan teknologi baru yang mengintegrasikan dunia fisik KIMIA TERAPAN DI ERA INDUSTRI 4.0

ABSTRAK

Revolusi Industri 4.0 ialah kemajuan teknologi baru yang mengintegrasikan dunia fisik, digital dan biologis, dimana terdapat perubahan cara hidup kerja insan secara mendasar. Dengan perkembangan teknologi yang kian meningkat pesat yang mengalami terobosan semua disiplin ilmu, diantaranya dibidang artificiall intellegent, teknologi nano,bioteknologi, teknologi yang berbasis internet mempunyai dampak kepada kehidupan manusia, sehingga menunjukkan dampak kemajuan ekonomi makin meningkat.         

Kata kunci : industri 4.0, kimia terapan


ABSTRACT

The Industrial Revolution 4.0 is a new technological advancement that integrates the physical, digital and biological world, where there is a mendasar change in the human’s way of life. With the rapid development of technology that has experienced breakthroughs in all disciplines, including in the field of artifical intelligence, nanotechnology, biotechnology, internet-based technology has an impact on human life that can increase the economic growth too.

Keywords : industry 4.0, applied chemistry


PENDAHULUAN

Revolusi industri merupakan perubahan cara hidup dan proses kerja insan secara mendasar, dimana dengan perkembangan teknologi isu mampu mengintregrasikan dalam dunia kehidupan dengan digital yang mampu menawarkan imbas bagi seluruh disiplin ilmu. Dengan pertumbuhan teknologi info yang berkembang secara pesat mengalami terobosan diantaranya dibidang artificiall intellegent, dimana teknologi komputer sebuah disiplin ilmu yang mengadopsi kemampuan seseorang kedalam suatu aplikasi yang berbasis teknologi dan melahirkan teknolologi info dan proses buatan yang dikendalikan secara otomatis. Dengan lahirnya teknologi digital ketika ini pada revolusi industri 4.0 berdampak terhadap kehidupan manusia diseluruh dunia. Revolusi industri 4.0 semua proses dilaksanakan secara sistem otomatisasi didalam semua proses aktivitasi, dimana pertumbuhan teknologi internet makin meningkat tidak cuma menghubungkan manusia seluruh dunia tetapi juga menjadi suatu basis bagi proses transaksi jual beli dan angkutansecara online (Hamdan, 2018).

RUMUSAN MASALAH

1. Apa pemahaman revolusi industri 4.0?

2. Apa saja manfaat dari revolusi industri 4.0?

3. Apa yang dimaksud dengan industri kimia terapan?

TUJUAN

1. Untuk memahami revolusi industri 4.0

2. Untuk mengenali manfaat dari revolusi 4.0

3. Untuk mengerti industri kimia terapan

PEMBAHASAN

        Merujuk beberapa literatur Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Revolusi industri terdiri dari dua (2) kata ialah revolusi dan industri. Revolusi mempunyai arti pergantian yang bersifat sungguh cepat, sedangkan. pengertian industri ialah perjuangan pelaksanaan proses buatan. Apabila ditarik benang merah maka pengertian revolusi industri ialah suatu pergantian yang berjalan cepat dalam pelaksanaan proses bikinan dimana yang semula pekerjaan proses bikinan itu dijalankan oleh insan digantikan oleh mesin, sedangkan barang yang dibuat mempunyai nilai tambah (value added) yang komersial.

    Definisi mengenai Industri 4.0 bermacam-macam karenin masih dalam tahap penelitian dan pengembangan. Kanselir Jerman, Angela Merkel (2014) berpendapat bahwa Industri 4.0 yaitu transformasi komprehensif dari keseluruhan faktor buatan di industri lewat penggabungan teknologi digital dan internet dengan industri konvensional. Schlechtendahl dkk (2015) menekankan definisi kepada bagian kecepatan dari ketersediaan berita, ialah suatu lingkungan industri di mana seluruh entitasnya selalu terhubung dan bisa membuatkan informasi satu dengan yang lain.

  Dampak Pencemaran Lingkungan

    Pengertian yang lebih teknis disampaikan oleh Kagermann dkk (2013) bahwa Industri 4.0 yakni integrasi dari Cyber Physical System (CPS) dan Internet of Things and Services (loT dan loS) ke dalam proses industri meliputi manufaktur dan logistik serta proses lainnya.

      Adapun manfaat dari revolusi industri 4.0 dalam modul (Hidayat, 2021), antara lain : 

1. Waktu

Setiap karyawan menjadi lebih efisien saat bekerja dalam proses yang dioptimalkan. Insinyur menghabiskan 31% waktu kerja untuk mencari berita, waktu yang dapat dipakai untuk kegiatan yang menghasilkan nilai.

2. Biaya

Menyajikan data yang akurat dalam konteks dan format yang sempurna yang diharapkan untuk menciptakan keputusan yang sempurna. Informasi yang salah dan keputusan yang salah diambil pada mereka biaya 25% dari pendapatan perusahaan.

3. Fleksibilitas

Mereka menciptakan sistem fleksibel yang siap untuk berganti dan siap untuk potensi gres. Hanya 36% perusahaan yang siap memaksimalkan proses berdasarkan analisis data.

4. Integrasi

Manufaktur digital melibatkan pengembangan simultan dari produk dan proses produksi. Perusahaan mengurangi 80% waktu dengan gangguan buatan bila mereka menggunakan validasi digital.

5. Pabrik Digital

Pabrik Digital akan memungkinkan optimalisasi semua fase dalam siklus hidup produk. Simulasi virtual desain dan fungsionalitas yang dikembangkan secara paralel dengan perencanaan manufaktur menghasilkan peluncuran pasar yang jauh lebih singkat, pengurangan ongkos yang signifikan, dan kualitas yang lebih tinggi. Semuanya akan didorong oleh analisis data. Pabrik Digital mengintegrasikan solusi Manajemen Siklus Hidup Produk, Manufaktur Digital, Sistem Eksekusi Manufaktur, dan komponen IoT yang mengomunikasikan umpan balik dari manufaktur Anda dengan proses atau produk yang sedang dipakai.

6. Tempat kerja di Industri 4.0

Masa depan gaun ganti biru akan sangat dipengaruhi oleh Industri 4.0. Pastinya keterampilan yang diharapkan di pabrik-pabrik di masa depan akan berlainan dengan yang sekarang. Banyak kegiatan hari ini, melayani mesin buatan, penentuan posisi presisi, perakitan, pemeriksaan mutu akan dilakukan oleh robot. Tidak hanya lebih efektif, mereka juga berkomunikasi secara sempurna dengan metode keputusan dan kendali. Pasar tenaga kerja akan berganti, namun sulit untuk memprediksi apakah akan ada lebih banyak atau lebih minim pekerjaan secara keseluruhan. Robot masih di awal dan belum bisa mengambil alih manusia dalam segala acara. Di sisi lain, tingkat pengembalian investasi di pabrik yang sepenuhnya otomatis tidak mempesona sekarang. Semua perkiraan didasarkan pada data historis, tetapi teknologi eksponensial benar- benar baru, sehingga imbas evolusi dan penggunaan skala besar susah diprediksi. Risikonya adalah mempunyai pengangguran besar-besaran untuk kategori tertentu dan kurangnya keahlian digital (Stăncioiu, 2017).

                (Widhi dan Anjasari, 2018) beropini bahwa kimia industri adalah suatu proses yang mengganti bahan baku menjadi suatu produk (kimia) yang mempunyai nilai tambah dimana dalam proses tersebut selain terjadi proses perubahan yang bersifat fisis (satuan-operasi) juga terjadi pergeseran yang bersifat kimiawi (satuan-proses),

A. BAHAN BAKU INDUSTRI

          Proses industri dimaksudkan untuk memisahkan produk kimia dari gabungan senyawaan kimia  yang berasal dari materi alami selaku bahan baku. Bahan baku yang berasal dari alam, mencakup dari alam hayati (organ hidup, contohnya binatang, tanaman dan mikroba), nonhayati (bukan organ hidup, misalnya mineral, minyak bumi, kerikil bara) dan bahan yang lain (misalnya materi baku yang timbul sebab adanya proses fisik, yaitu pengendapan CaCO3 yang terjadi di daerah pegunungan dan terbentuknya antibiotik karena adanya bioproses).

1.       Bahan Alam Hayati

Banyak produk kimia yang berasal dari alam hayati. Kertas merupakan hasil industri pabrik bubur kertas (pulp), berasal dari serat selulosa yang terdapat pada bab kayu banyak tumbuhan. Gula atau sukrosa yang ialah produk industri gula, berasal dari tumbuhan perkebunan tebu atau bit. Tepung atau amilase merupakan polisakarida yang banyak dipakai untuk industri pangan ataupun obat-obatan, berasal dari flora atau umbi dari ketela pohon, ubi jalar atau biji-bijian serealia mirip jagung dan gandum. Di samping itu, amilase banyak diproduksi dari batang pohon sagu dan batang enau. Alkaloid kinin dan turunannya golongan kuinolin, banyak digunakan untuk obat sakit malaria dibuat dari ekstraksi atau sari kulit batang kina.

2.       Bahan Alam Nonhayati

Mineral ialah bahan baku industri untuk menciptakan produk kimia berupa berbagai jenis pupuk (TSP, superfosfat, KCl, dan NaCl), materi bakar (minyak bumi, watu bara, dan uranium) dan materi logam (aluminium dari mineral bauksit, besi dari mineral pirit, apatit) serta logam mulia (emas/Au, perak/Ag, tembaga/Cu berasal dari aneka macam mineral). Untuk mendapatkan produk kimia, apakah logam mulia atau logam biasa, pupuk atau bahan bakar perlu perlakuan terhadap mineral yang ditambang, misalnya 1.4 Kimia Terapan perlu pemisahan mineral bauksit dari adonan lainnya, seperti pasir dan lumpur. Kemudian, dengan proses peleburan, elektrolisis atau proses lainnya akan diperoleh logam aluminium. Logam aluminium banyak dipakai sebagai materi konstruksi pesawat melayang, kendaraan otomotif, mebel, alat rumah tangga, elektro, dan sebagainya.

3.       Bahan Lainnya

Bahan alam hayati ialah materi baku industri terbarukan (renewable), karena flora, hewan atau mikroba dapat menyintesis sendiri dari prekursornya (CO2, H2O, N2, NH3, S, dan sebagainya) secara biosintesis. Unsur-unsur atau molekul-molekul mampu disintesis menjadi molekul lain atau molekul lebih besar (polimer) yang dapat dilakukan oleh makhluk hidup, berupa tumbuhan, binatang atau mikroba.

  Mengenal Energi Hijau Sebagai Energi Terbarukan Untuk Era Sekarang Dan Nanti


B. PROSES DALAM INDUSTRI

     
    Dalam industri kimia, pemanfaatan sumber daya alam didasarkan atas sifat dari materi baku yang digunakan sehingga akan diperoleh produk sesuai dengan yang diharapkan. Proses dalam industri kimia tersebut meliputi proses fisika, proses kimia dan bioproses.

1.       Proses Fisika

Penggalian sumber daya alam yang paling sederhana ialah melalui proses fisika, yakni dengan mempergunakan banyak sekali sifat fisika dari bahan alam tersebut, mirip diameter butiran, suhu, kelarutan, pelelehan, pendidihan, penguapan, penghancuran maupun menghomogenkan suatu gabungan.

2.       Proses Kimia

Dalam industri kimia, selain terjadi reaksi kimia antara materi baku yang digunakan, juga mesti mengamati persyaratan fisik dari materi baku yang diperlukan (mirip suhu, tekanan, pemanasan, kelarutan, cairan, padatan, gas atau sifat fisika lainnya), dan katalis yang dipergunakan supaya reaksi kimia cepat terjadi. Proses kimia umumnya dilakukan dahulu di laboratorium kimia untuk kecil-kecilan, kemudian dicoba untuk skala pilot, kemudian dicoba untuk industri besar/pabrikasi/manufaktur.

3.       Bioproses

Industri bahan kimia modern saat ini banyak memakai bioproses, dengan makhluk hidup berupa mikroba, jaringan flora dan hewan diberdayakan untuk melaksanakan biosintesis senyawa kimia sesuai dengan sifat genetis biotanya.

 

KESIMPULAN

                Revolusi Industri 4.0 dikembangkan dari revolusi 3.0, yang dimana revolusi 4.0 sering dikenal dengan Revolusi Digital, dimana ditandai poliferasi komputer dan otomatisasi pencatatan disemua bidang. Dengan pertumbuhan teknologi berita yang mengalami terobosan diantaranya dibidang artificiall intellegent, teknologi nano, bioteknologi, teknologi komputer kuantum, teknologi berbasis internet.

                Industri kimia merupakan pembuatan baku dari alam supaya diperoleh produk kimia yang memiliki nilai jual dan memiliki kesempatan yang menguntungkan dari segi ekonomi. Bahan baku industri dari alam meliputi materi alam hayati, nonhayati dan bahan yang lain yang biosintesisnya dari prekursor yang kita rencanakan. Dalam industri kimia, pemanfaatan sumber daya alam hendaknya bijaksana dalam pemrosesannya, baik dengan metode fisika, kimia ataupun bioproses.

DAFTAR PUSTAKA

Citroreksoko, Padmono. 2012. Proses Dalam Industri Kimia. Modul 1 Kimia Terapan. Dalam http://repository.ut.ac.id/4686/2/PEKI4422-M1.pdf (diunduh pada 25 Oktober 2021)

Fonna, Nurdianita. 2019. Pengembangan Revolusi Industri 4.0 dalam Berbagai Bidang. Jawa Barat: Guepedia Publisher

Hamdan. 2018. INDUSTRI 4.0: PENGARUH REVOLUSI INDUSTRI PADA KEWIRAUSAHAAN DEMI KEMANDIRIAN EKONOMI. JURNAL NUSAMBA VOL. 3 NO.2. Dalam https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/administrasi/article/download/12142/999/&ved=2ahUKEwjlqs6bwuLzAhWalEsFHU32ApkQFnoECA4QAQ&usg=AOvVaw0cRQcD1v0zP6VoM1TDCLxH (Diakses 25 Oktober 2021)

Hidayat, Atep Afia. 2021. Industri Kimia Dimasa Depan. Modul 8 Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta: Universitas Mercu Buana