Kimia Konstektual : Pencemaran Udara Dan Hujan Asam

Oleh Listiyani (@T18-Listiyani)

ABSTRAK

erupakan suatu kajian ilmu kimia yang mempelajari berbagai hal yang sedang terjadi di ling KIMIA KONSTEKTUAL : PENCEMARAN UDARA DAN HUJAN ASAM

Kimia Konstektual merupakan sebuah kajian ilmu kimia yang mempelajari aneka macam hal yang sedang terjadi di lingkungan. Biasanya kimia kontekstual berhubungan dengan fenomena atau proses kimia yang terjadi dalam industri, lingkungan, energi, pangan, obat dan polimer yang dimana membicarakan hal yang berhubungan dengan kimia dan mengkaitkannya dengan ilmu lain. Pencemaran udara dan hujan asam tergolong kedalam kimia konstektual sebab berhubungan dengan lingkungan. Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau bagian lain ke udara oleh acara manusia atau proses alam, sehingga mutu udara menurun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran udara terjadi alasannya adalah aspek alamiah (internal) dan aspek perbuatan insan (eksternal). Hujan asam ialah salah satu dampak dari pencemaran udara. Selain disebabkan oleh pencemaran udara, hujan asam juga dapat terjadi sebab aktifitas gunung Meletus.

Kata Kunci : kimia, kimia konstektual, kimia kontemporer,  udara, pencemaran udara, hujan asam

 

ABSTRACT

Contextual chemistry isa study of chemistry that studies various things that are happening in the environment. Usually, contextual chemistry deals with chemical phenomena or processes that occur in industry, environment, energy, food, medicine and polymers that discuss things related to chemistry and associate it with other sciences. Air pollution and acid rain are included in contextual chemistry because they are related to the environment. Air pollution  is the entry or entry of living things, substances, energy or other components into the air by human activities or natural processes, so that air quality decreases to a certain degree causing air to become less or no longer able to function according to its designation. Air pollution occurs due to natural (internal) and human (external) factors of action. Acid rain is one of the effects of air pollution. In addition to being caused by air pollution, acid rain can also occur due to erupting mountain activity.

Key Words : chemistry, contextual chemistry, contemporary chemistry, air, air pollution, acid rain.

 

PENDAHULUAN

            Menurut Hidayat (2021), Keberadaan udara begitu penting bagi kelancaran hidup manusia, sehingga menjadi salah satu kajian dalam Kimia Kontekstual. Udara itu bekerjsama, adonan gas yang terdapat pada permukaan bumi selaku habitat insan dan beragam mahluk yang lain. Dengan kata lain udara merupakan atmosfer di sekeliling Bumi. Sebenarnya udara mencakup tiga komponen utama, ialah udara kering, uap air, dan aerosol. Kandungan udara kering mencakup 78,09 persen Nitrogen, 20,94 persen Oksigen, 0,93 persen Argon, 0,032 persen Karbon Dioksida, 0,003 persen gas-gas lain (Neon, Helium, Metana, Kripton, Hidrogen, Xenon, Ozon, Radon). Dikarenakan aktifitas industri, pembakaran, dan faktor alamiah udara dapat terkontaminasi.

            Secara alami hujan asam mampu terjadi balasan semburan dari gunung berapi dan dari proses biologis dan biokimia di tanah, rawa dan maritim, Tetapi hujan asam kebanyakan disebabkan oleh acara manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik dan kendaraan bermotor yang akan menghasilkan gas Sulfur Dioksida dan Nitrogen Oksida (Lapan, 2015). Berbagai perkara pencemaran udara akrab kaitannya dengan terjadinya hujan asam, utamanya di kota-kota besar. Selanjutnya diterangkan bahwa gas Sulfur Dioksida dan Nitrogen Oksida akan berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang gampang larut sehingga jatuh bareng air hujan.

 

RUMUSAN MASALAH

1.     Apa yang dimaksud dengan pencemaran udara?

2.     Apa sumber pencemaran udara?

3.     Bagaimana dampak pencemaran udara kepada lingkungan?

4.     Mengapa hujan asam dapat terjadi?

  Kimia Hijau : Pemahaman, Manfaat, Prinsip, Dan Penerapannya

5.     Bagaimana proses pembentukan hujan asam?

6.     Apa dampak dari hujan asam?

 

TUJUAN

1.     Untuk mengetahui pengertian pencemaran udara.

2.     Untuk mengenali sumber pencemaran udara.

3.     Untuk mengetahui pengaruh pencemaran udara terhadap lingkungan.

4.     Untuk mengetahui penyebab hujan asam.

5.     Untuk mengenali proses pembentukan hujan asam.

6.     Untuk mengetahui pengaruh dari hujan asam.

 

PEMBAHASAN

A.    Pencemaran Udara

a.     Pengertian Pencemaran Udara

            Menurut Hidayat (2021), pencemaran udara yakni masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau bagian lain ke udara oleh aktivitas manusia atau proses alam, sehingga mutu udara menurun hingga ke tingkat tertentu yang menimbulkan udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Suatu keadaan di atmosfer di mana suatu bahan berada pada konsentrasi lebih tinggi dari tingkat normal lingkungan dikatakan menjadi pencemaran udara, bila mempunyai efek terukur terhadap insan, hewan tumbuhan, dan material.

 

b.     Sumber Pencemaran Udara

            Menurut Sholehudin (2019), pembakaran materi bakar fosil untuk pemanasan rumah tangga, pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor, dan proses-proses industri merupakan sumber utama dari pencemaran udara. Pencemaran ini meliputi karbon dioksida, karbon monoksida, sulfur oksida, nitrogen oksida, dan timbel.

            Pencemaran udara disebabkan oleh faktor alamiah (faktor internal) dan faktor perbuatan manusia (faktor eksternal)

1.     Faktor Alamiah (Internal)

Pencemaran udara mampu disebabkan secara alamiah (aspek internal), seperti adanya abu yang beterbangan balasan tiupan angin: debu dan gas vulkanik dari letusan gunung berapi: serta proses dekomposisi materi organik.

a)     Gunung Berapi

Aktifitas gunung berapi yang mengakibatkan yang mengeluarkan abu dan gas vulkanik. Sebagi contohnya dikala gunung Toba Meletus pada 74.000 tahun, bubuk letusannya menutupi separuh lebih permukaan bumi yang menjadikan dunia gelap gulita. Letusan gunung Tambora pada 5 April 1815, abunya menutupi langit hingga ke cuilan benua yang lain.

b)    Kebakaran Hutan

Asap dari hutan yang terbakar bisa mencemari udara disekitar kawasan hutan tersebut terbakar, yang akibatnya asap tersebut terbawa oleh angin dan mampu menyebar di permukaan awan.

c)     Aktifitas Mikroorganisme

Menurut Sholehudin (2019), Nitrifikasi adalah proses pembentukan senyawa nitrit (HNO3) oleh mikroorganisme yang mempunyai kemampuan menyerap nitrogen didalam tanah. Nitrat mudah tercuci air yang menyebabkan terlepasnya nitrogen ke udara. Sedangkan denitrifikasi ialah proses reduksi nitrat
(NO3) secara bertahap menjadi nitrit (NO2), Nitrouse Dioxide (N2O), Nitrouse oxide (NO), hingga menjadi N2 dalam keadaan anaerobik.

 

2.     Faktor Perbuatan Manusia (Eksternal)

Pencemaran udara sebabkan efek perbuatan manusia (faktor eksternal), mirip adanya aktivitas pembakaran materi bakar fosil (materi bakar yang bersumber dari minyak dan gas bumi): banyak sekali polutan (abu, sebuk dan sebagainya) dari kegiaatan industri: serta semakin maraknya penggunaan materi kimia yang disemprotkan ke atmosfer seperti pestisida, parfum, dan sebagainya.

a)     Transportasi

Gas pembuangan atau asap yang keluar dari kendaraan menyebabkan pencemaran udara. Saat ini gas pembuangan dari kendaraan menjadi salah satu faktor utama pencemaran udara di Indonesia. Dikarenakan banyaknya penduduk yang memakai kendaraan langsung.

b)    Industri

Limbah yang dihasilkan dari pabrik industri melalui cerobong asap bisa menyebabkan pencemaran udara. Pencemaran udara dari asap pabrik tidak main-main alasannya asap pabrik disebut penyumbang terbesar gas karbon di udara. Selain mengusik lingkungan sekitar, asap ini ikut memajukan risiko pemanasan global.

  Sumber Pencemaran Udara Dan Bahan-Materi Pencemarnya

c)     Pembangkit Listrik

Menurut Tysara (2020), dikarenakan produksi listrik di Indonesia masih mengandalkan kerikil bara. Ketika listrik diproduksi, maka limbah kerikil bara akan dilepaskan ke udara persis seperti pabrik-pabrik kebanyakan. Pembakaran pembakit listrik terjadi secara tidak tepat dan menyebabkan diluapkannya gas-gas berbahaya. Mulai dari gas belerang dioksida, nitrogen oksida, karbon dioksida, dan partikulat.

d)    Pembakaran

Pembakaran bahan bakar dalam rumah yang digunakan untuk mengolah makanan dan penghangat ruangan menciptakan nitrogen oksida, karbon monoksida, welirang dioksida, hidrokarbon.

 

c.     Dampak Pencemaran Udara bagi Lingkungan

1.     Dampak Kesehatan

Pencemaran udara dapat masuk kedalam tubuh melalui tata cara pernapasan. Dari system pernapasan, zat pencemar diserap oleh metode peredaran darah dan menyebar keseluruh badan. Dampak kesehatan yang paling lazim dijumpai ialah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), termasuk diantaranya, asma dan bronchitis.

2.     Dampak kepada Tanaman

Tanaman yang berkembang didaerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat menganggu perkembangan tanaman. Partikulat yang tertumpuk di permukaan tumbuhan mampu menghambat proses fotosintesis.

3.     Hujan Asam

Pencemaran udara mirip SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan yang menjadikan hujan asam.

4.     Efek Rumah Kaca

Efek rumah beling disebabkan dengan adanya CO2 , CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi.

Dampak dari pemanasan global:

a)     Pencairan es di kutub

b)    Perubahan iklim regional dan global.

c)     Perubahan siklus hidup flora dan fauna.

5.     Kerusakan Lapisan Ozon

Emisi CFC yang meraih stratosfer dan bersifat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih singkat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. Kerusakan lapisan ozon menjadikan sinar UV-B matahari tidak terfilter dan menimbulkan kanker kulit.

 

B.    Hujan As
am

a.     Penyebab Hujan Asam

     Menurut ELC(2008) sebagimana dikutip oleh Hidayat, sebenarnya hujan secara alami bersifat asam (pH hujan normal 5,6) alasannya adalah ialah hasil dari reaksi uap air, Karbon Dioksida dan Nitrogen di atmosfer. Tingkat keasaman air hujan mampu mengembangkan secara drastis sebab masuknya Sulfur Dioksida dan Nitrogen Oksida ke atmosfer, sehingga terjadilah hujan asam. Hal tersebut terjadi secara alami selaku akhir adanya kerusakan vegetasi dan letusan gunung berapi. Manusia pun secara pribadi berkontribusi kepada hujan asam, adalah dengan makin intensifnya pemanfaatan materi bakar fosil, terutama lewat aktivitas industri, pembangkit tenaga listrik (minyak dan batubara), knalpot kendaraan bermotor, dan areal pertanian yang mengeluarkan amonia (seperti sawah).

 

b.     Proses Pembentukan Hujan Asam

Reaksi pembentukan hujan asam sebagi berikut

erupakan suatu kajian ilmu kimia yang mempelajari berbagai hal yang sedang terjadi di ling KIMIA KONSTEKTUAL : PENCEMARAN UDARA DAN HUJAN ASAM

Berikut proses terjadinya hujan asam menurut Halo Edukasi

Menurut Iqbah (2021), gas yang terlibat dalam pembentukan hujan asam, ialah :

1.     Karbondioksida atau CO₂. Karbondioksida ini merupakan sebuah gas hasil proses pembakaran. Hal- hal yang mampu menyebakan karbondioksida ini antara lain adalah pernafasan makhluk hidup, hasil pembakaran, polusi kendaraan bermotor , dan lain sebagainya.

2.     Karbon monoksida atau CO2. Karbon monoksida ini juga merupakan satu gas yang diperoleh dari aneka macam proses pembakaran. Seperti halnya karbondioksida, karbon monoksida ini juga dapat diproduksi lewat beberapa aktivitas sebagai berikut: pernafasan makhluk hidup, hasil pembakaran, polusi kendaraan bermotor, dan lain sebagainya.

3.     Uap air atau H2O. uap air juga ialah bagian yang berperan dalam proses terjadinya h
ujan asam. Uap air ini mampu disebabkan alasannya adanya penguapan dari sumber- sumber air yang ada di Bumi dikala sedang dipanasi oleh sinar matahari.

  Industri Kimia Dasar

4.     Hidrogen sulfida atau H2S. Yakni suatu gas yang mampu muncul sebab adanya pembakaran atau pemanasan sulfur.

5.     Sulfur dioksida, ialah gas yang dapat timbul karena adanya pembakaran welirang pula, mirip halnya hidrogen sulfida.

Karakteristik dari hujan asam yakni

·       Memiliki pH dibawah kadar normal, ialah dibawah 5,6

·       Terjadi karena adanya peningkatan kadar asam nitrat dan sulfat yang ada di dalam polusi udara.

·       Awal terjadinya sebab disebabkan oleh kenaikan emisi welirang dioksida dan nitrogen oksida yang ada di atmosfer

 

c.     Dampak Hujan Asam

Menurut Iqbah (2021), hujan asam memilki imbas konkret dan imbas negative.

1.     Dampak konkret

Hujan asam ini bisa melarutkan banyak sekali mineral yang sungguh di butuhkan oleh hewan dan juga tumbuhan yang ada di Bumi. Kandungan asam yang tinggi inilah yang bisa melakukannya (melarutkan mineral di dalam tanah). Sementara hanya inilah manfaat dari hujan asam yang bisa dipecahkan.

2.     Dampak Negatif

a)     Menyebabkan jumlah ikan yang ada dilaut mengalami penurunan.

b)    Merusak lapisan lilin yang ada di daun tumbuhan.

c)     Hilangnya beragam nutrisi yang dimiliki oleh tumbuhan.

d)    Pertumbuhan akar tanaman menjadi pelan.

e)     Menyebabkan manusia gampang terkena bermacam-macam penyaki, dan penyakit kulit.

f)     Membuat besi menjadi gampang berkarat

 

KESIMPULAN

            Pencemaran udara mampu disebabkan secara alamiah (faktor internal), mirip adanya abu yang beterbangan akibat tiupan angin: abu dan gas vulkanik dari letusan gunung berapi: serta proses dekomposisi materi organik. Selain itu disebabkan imbas tindakan manusia (faktor eksternal), seperti adanya aktivitas pembakaran bahan bakar fosil (bahan bakar yang bersumber dari minyak dan gas bumi): banyak sekali polutan (bubuk, sebuk dan sebagainya) dari kegiaatan industri: serta kian maraknya penggunaan bahan kimia yang disemprotkan ke atmosfer mirip pestisida, parfum, dan sebagainya. Dampak dari pencemaran udara yaitu dampak kesehatan, dampak terhadap tanaman, hujan asam, imbas rumah beling, dan kerusakan lapisan ozon.

          Secara alami hujan asam mampu terjadi balasan semburan dari gunung berapi dan dari proses biologis dan biokimia di tanah, rawa dan maritim, Tetapi hujan asam pada umumnya disebabkan oleh kegiatan manusia mirip industri, pembangkit tenaga listrik dan kendaraan bermotor yang mau menghasilkan gas Sulfur Dioksida dan Nitrogen Oksida

 

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, WC. 2020. BAB II Tinjauan Pustaka. Palembang : Universitas Sriwijaya. Dalam https://repository.unsri.ac.id/31873/3/RAMA_13201_10011381821008_8856630017_02.pdf (Diunduh 10 Oktober 2021).

Halo Edukasi. 2018. Proses Terjadinya Hujan Asam (Animasi) dan Dampak Mengerikannya. PT Barewa Halo Edukasi. Dalam https://www.youtube.com/watch?v=bAZ9h2Uos2Y (Diakses pada 11 Oktober 2021)

Hidayat, Atep Afia. 2021. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri : Kimia Kontekstual. Jakarta: Universitas Mercu Buana.

Iqbah, Indra Purnama. 2021. Hujan Asam. Kota Kediri : STIKES Mandala Waluya. Dalam http://lib.stikes-mw.id/wp-content/uploads/2021/03/Pencemaran-Udara.pdf (Diunduh 11 Oktober 2021)

Machdar, Izarul. 2018. Pengantar Pengendalian Pencemaran : Pencemaran Air, Pencemaran Udara, dan Kebisingan. Yogyakarta : Deepublisher. Dalam iPusnas (Diunduh 09 Oktober 2021).

Moore, Jhon T. 2002. Kimia for Dummies. Terjemahan : Deni Pranowo, Tutik Dwi W, dan Rudiyanto. Bandung : Pakar Raya. Dalam iPusnas (Diunduh 09 Oktober 2021).

Sholehudin, Asrori. 2019. Hujan Asam. Tangerang : Loka Aksara. Dalam iPusnas (Diundih 09 Oktober 2021).

Tysara, Laudia. 2020. 8 Penyebab Pencemaran Udara, Solusi, dan Pengertiannya Menurut Ahli. Dalam < span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">https://hot.liputan6.com/read/4395799/8-penyebab-pencemaran-udara-solusi-dan-pengertiannya-berdasarkan-mahir (Diakses pada 11 Oktober 2021).