Kimia Hijau Untuk Kebaikan Lingkungan Di Kurun Depan

  Oleh: Rahel Gracia Listiadi (@T23-Rahel)

 

Mind Mapping Kimia Hijau

Abstrak

Keberadaan lingkungan kini tampaktelah tidak baik dikarenakan maraknya pencemaran lingkungan. Kualitas suatu lingkungan tidak lagi aman bagi makhluk hidup yang berada dalam lingkungan tersebut dan hal ini tentu membahayakan kehidupan makhluk hidup kedepannya. Kimia hijau ialah sebuah studi yang menjadi solusi untuk menyelamatkan lingkungan di era depan. Kimia hijau merupakan sebuah langkah mencegah kerusakan lingkungan dengan membuat keadaan yang lebih ramah lingkungan. Kimia hijau didasarkan pada penghematan penggunaan dan pembuatan bahan kimia berbahaya baik itu dari sisi perancangan maupun proses.Maka dari itu kimia hijau bisa menjadi suat penyelesaian yang baik untuk eksistensi lingkungan di kurun depan.

Kata Kunci : kimia, hijau, lingkungan, penyelesaian, abad depan.

Abstract

The existence of the environment now looks bad because of the rampant environmental pollution. The quality of an environment is no longer safe for living things in that environment and this certainly endangers the lives of living things in the future. Green chemistry is a study that is a solution to save the environment in the future. Green chemistry is a step to prevent environmental damage by creating a more environmentally friendly environment. Green chemistry is based on reducing the use and manufacture of hazardous chemicals both in terms of design and process. Therefore, green chemistry can be a good solution for the existence of the environment in the future.

Keywords: chemistry, green, environment, solutions, future.

Pendahuluan

    Kerusakan lingkungan terjadi dikarenakan beberapa aspek tetapi faktor utama terjadi kerusakan lingkungan dikarenakan terjadinya pencemaran lingkungan. Masuknya zat-zat yang berbahaya utamanya zat kimia menciptakan suatu lingkungan tidak lagi aman terhadapa kehidupan di dalam suatu lingkungan. Istilah kimia hijau atau green chemistry yakni ilmu kimia yang berkonsentrasi terhadap pencegahan polusi yang merupakan penyebab pencemaran. Kimia hijau pertama kali dikenal secara global pada tahun 1990 sesudah Environmental Protection Agency (EPA) mengeluarkan Pollution Prevention Act yang merupakan kebijakan nasional untuk menghalangi atau meminimalisir polusi. Kimia hijau menjadi penyelesaian untuk kebaikan suatu lingkungan di era depan. Hal ini dikarenakan kimia hijau berkonsentrasi terhadap menciptakan sebuah hal yang ramah lingkungan dan menghemat dampak dari bahayanya suatu bahan kimia kepada lingkungan. Menurut Anwar (2015) menyatakan bahwa,bahaya bahan kimia yang dimaksudkan dalam konsep green chemistry ini meliputi berbagai ancaman kepada kesehatan manusia dan lingkungan, tergolong toksisitas, ancaman fisik, pergeseran iklim global, dan penipisan sumber daya alam.

  Industri Kimia Terapan : Bidang Kesehatan Di Era Depan


Permasalahan

1. Apa yang dimaksud dengan kimia hijau ?

2. Mengapa kimia hijau baik untuk lingkungan di kala depan ?

3. Bagaimana penerapan kimia hijau yang baik terhadap lingkungan di periode depan ?


Tujuan

1. Untuk mengerti mengenai kimia hijau.

2. Untuk memahami argumentasi kimia hijau baik untuk lingkungan di masa depan.

3. Untuk memahami penerapan kimia yang bagus kepada lingkungan d
i kurun depan.


Pembahasan

    Lingkungan merupakan daerah makhluk hidup melakukan kehidupannya. Kualitas suatu lingkungan menjadi hal yang penting untuk terus dijaga. Pencemaran lingkungan yang marak terjadi merusak kualitas sebuah lingkungan. Banyak cara yang diupayakan untuk tetap menjaga suatu lingkungan biar terhindar dari sebuah pencemaran atau kerusakan. Kimia hijau ialah salah satu cara menyelamatkan serta mempertahankan mutu lingkungan. Menurut Al idrus, dkk (2020) Green chemistry atau  kimia hijau  yaitu pendekatan  komprehensif  yang  mendesain  materi kimia kondusif mulai dari produk dan proses. Kimia hijau  disebut  juga kimia  berkesinambungan  digunakan untuk merancang produk dan mekanisme kimia yang meminimalkan  pembentukan  zat  kimia  berbahaya. Prinsip  kimia  hijau  sangat  penting  pada  dikala percobaan  di  laboratorium,  alasannya  adanya penggunaan materi kimia  memiliki peluang menghasilkan limbah.

    Keberadaan kimia hijau menjadi sangat diperlukan dalam menghadapi gosip lingkungan saat ini. Menurut Irdhawati (2016) menyatakan pengembangan sistem kimia yang ramah lingkungan saat ini sungguh berkembang selaku salah satu cara untuk menerapkan kimia hijau dalam kehidupan. Kepedulian terhadap penggunaan materi-bahan kimia dalam proses di industri tidak bisa disingkirkan, tetapi penggunaannya dalam proses dan limbah yang dihasilkan dapat dikurangi, dengan menerapkan aspek dan prinsip green chemistry (GC). Melalui hal tersebut kimia hijau menjadi ilmu yang harus semakin di terapkan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun acara industri untuk menghalangi hadirnya limbah yang menjadi sumber utama masalah lingkungan.

    Menurut Mohammed (2020) Konsep kimia hijau didasarkan pada dua belas prinsip yang bertujuan untuk meminimalisir atau menetralisir bahan berbahaya dari sintesis, buatan, dan aplikasi produk kimia, dan alhasil penggunaan materi yang berbahaya bagi kesehatan insan dan lingkungan yang mesti dikurangi atau dihilangkan. Kimia hijau memiliki dua belas prinsip dalam mewujudkan suasana yang ramah lingkungan. Dapat dilihat dari setiap desain dari kimia hijau diupayakan untuk menghalangi terjadinya pencemaran atau kerusakan lingkungan.

  Limbah Sumber Utama Pencemaran Air Dan Pencemaran Udara

Keberadaan lingkungan sekarang terlihat sudah tidak baik dikarenakan maraknya pencemaran l KIMIA HIJAU UNTUK KEBAIKAN LINGKUNGAN DI MASA DEPAN
Gambar 1: 12 prinsip kimia hijau (Sumber : SpringerLink)

   Melalui dua belas rancangan kimia hijau semuanya mengutamakan kelestarian suatu lingkungan. Mulai dari mencegah timbulnya limbah dalam proses, mendesain produk bahan kimia yang kondusif, mendesain proses sintesis yang aman, memakai bahan baku yang dapat terbarukan, menggunakan katalis, menghindari derivatisasi dan penyesuaian sementara dalam reaksi kimia, mengoptimalkan atom ekonomi, menggunakan pelarut yang aman, memajukan efisiensi energi dalam reaksi, mendesain bahan kimia yang gampang terdegradasi, penggunaan metode analisis secara langsung untuk menghemat polusi, dan meminimalisasi kesempatankecelakaan. 

    Aplikasi penerapan kimia hijau terus diupayakan untuk tetap mempertahankan lingkungan di kurun depan. Menurut Mustafa (2017) bahwa,  peranan ilmu dan teknologi kimia dalam pembentukan kota pintar, antara lain, dengan diperkenalkannya desain kimia hijau atau green chemistry untuk pengelolaan pembangunan berkesinambungan. Kimia hijau dengan memanfaatkan teknologi mampu membuat suatu kota yang cerdas. Ilmu dan teknologi Kimia, melalui pendekatan kimia hijau mampu menciptakan faktor-faktor ini dikembangkan dan dikelola dengan lebih berkesinambungan, adalah dengan menerapkan efisiensi energi dan anggaran yang lebih efektif dan pemanfaatan bahan yang ramah lingkungan.

    Menurut Fajaroh (2018) bahwa nanopartikel kian berperan di aneka macam bidang kehidupan. Oleh jadinya perlu terus dikembangkan tata cara sintesis yang tidak sekedar efektif, namun sekaligus mesti berbasis prinsip kimia hijau, yaitu berupa teknologi ramah lingkungan dan berkelanjutan yang tidak hanya mengamati aspek kuantitas hasil, namun juga faktor keamanan bagi lingkungan terdampak. Upaya tersebut mampu dilaksanakan dengan mempergunakan pereduksi alami dalam sintesis nanopartikel. Senyawa bioreduktor tersebut terkandung dalam tanaman dan limbahnya. Mikroorganisme juga mampu dimanfaatkan sebagai bioreduktor.

    Penerapan lain yang dilakukan supaya kimia hijau menjadi sebuah kebaikan di era depan dengan mengacu pada paparan tentang prinsip kimia hijau, maka produk kimia yang dianggap ideal adalah mempunyai sifat: Dapat terurai oleh mikroorganisme (biodegradable); Mampu menyesuaikan diri dan sejalan dengan siklus 3R (reuse, recycle, and reduce); serta Produk dan proses produksinya tidak mengakibatkan bahaya (Hidayat, 2021). Dengan demikian kimia hijau akan mempertahankan mutu lingkungan di abad depan.

  Cara Kerja Teknologi Hijau Dalam Pelestarian Lingkungan


Kesimpulan

    Kualitas lingkungan mesti terus dijaga dengan baik
biar terhindar dari kerusakan yang berdampak jelek kepada kehidupan di dalam suatu lingkungan. Kimia hijau menjadi tanggapan untuk meminimalkan peluangkerusakan lingkungan yang semakin marak terjadi. Keberadaan kimia hijau menjadi suatu ilmu dan serta langkah yang mesti semakin diterapkan oleh insan dikarenakan kimia hijau adalah desain dan ajaran tentang kimia untuk menyelamatkan lingkungan dari pencemaran. Prinsip-prinsip dari kimia hijau mempunyai tujuan untuk meminimalisir polusi dan melestarikan lingkungan. Kimia hijau mengutamakan keamanan sebuah lingkungan. Oleh alasannya adalah itu, dengan adanya penerapan kimia hijau baik dalam kegiatan penduduk maupun kegiatan industri dapat menciptakan suatu lingkungan yang tetap tersadar di kala depan.


Daftar Pustaka

Al idrus, Syarifa Wahidah, dkk. 2020. Analisis Kemampuan Awal Konsep Green Chemistry Sebagai Upaya Meningkatkan Kreatifitas Mahasiswa Dalam Pratikum  Kimia Lingkungan . Program Studi Pendidikan Kimia. Universitas Mataram. Mataram. Indonesia. Dalam https://www.researchgate.net/publication/342979526_Analisis_Kemampuan_Awal_Konsep_Green_Chemistry_Sebagai_Upaya_Meningkatkan_Kreatifitas_Mahasiswa_Dalam_Praktikum_Kimia_Lingkungan (diakses 12 November 2021)

Anwar, Muslih. 2015. Kimia Hijau/Green Chemistry. Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia. Badan Penelitian Teknologi Bahan Alam. Dalam http://bptba.lipi.go.id/bptba3.1/?lang=id&u=blog-single&p=343 .(diakses 12 November 2021)

Fajaroh, Fauziatul. 2018. Sintesis Nanopartikel dengan Prinsip Kimia Hijau. Jurusan Kimia FMIPA. Universitas Negeri Malang. Malang. Dalam http://kimia.fmipa.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/04/Hal-24-32-FAUZIATUL.pdf(diakses 12 November 2021)

Hidayat, Atep Afia. 2021. Kimia Hijau. Modul Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Indusrti. Jakarta. Universitas Mercu Buana.  (diakses 12 November 2021)

Irdhawati. 2016. Kimia Hijau Dalam Bidang Industri dan Pengolahan Limbah. Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Udayana. Bali. Dalam https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/150692202ce624f395662795e73f87ea.pdf. (diakses 12 November 2021)

Mohammed, Wanisa Abdussalam, dkk. 2020. Green Chemistry: Principles, Applications, and Disadvantages. Chemistry Department. Faculty of Science. Sebha University. Dalam https://www.researchgate.net/profile/Wanisa-Mohammed-2/publication/341099572_Chemical_Methodologies_Green_Chemistry_Principles_Applications_and_Disadvantages/links/5ead3471a6fdcc7050a1a9fa/Chemical-Methodologies-Green-Chemistry-Principles-Applications-and-Disadvantages.pdf. (diakses 12 November 2021)

Mustafa, Dina. 2017.  Peranan Kimia Hijau (Green Chemistry) dalam Mendukung Tercapainya Kota Cerdas(Smart City) Suatu Tinjauan Pustaka. Universitas Terbuka. Dalam http://repository.ut.ac.id/7076/1/UTFMIPA2017-07-dina.pdf (diakses 12 November 2021)