Khutbah Jumat: Safar Bukan Bulan Sial, Bukan Bulan Bencana

Khutbah Jumat ini untuk Khutbah Jumat bulan Safar. Mengambil tema aqidah, terkait kepercayaan keliru di masyarakat yg ternyata sudah ada semenjak Arab jahiliyah. Yakni asumsi bahwa Safar adalah bulan sial & bulan peristiwa. Karenanya khutbah ini berjudul Safar Bukan Bulan Sial, Bukan Bulan Bencana.

Khutbah Pertama dr Khutbah Jumat Safar

إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ
بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا . مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِىَ لَهُ
. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ
لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ
وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ
نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا
وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ
اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا
سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ
يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Jamaah Jum’at yg dirahmati Allah,
Segala puji bagi Allah yg memanjangkan usia kita, menyehatkan kita & memberi akomodasi untuk beribadah. Sehingga dgn nikmatNya, kita mampu menunaikan shalat Jumat berjamaah.

Kita kini berada di bulan Shafar tahun 1441 H. Shafar
adalah bulan kedua dlm kalender Hijriyah sehabis Muharram. Shafar diartikan
sebagai kosong (shifr) atau kuning (ashfar).

Mengapa bulan ini dinamakan “shafar”? Ibnu Mandzur dlm Lisanul
‘Arab
menyebutkan:

لِإِصْفَارِ
مَكَّةَ مِنْ أَهْلِهَا إِذَا سَافَرُوا

“Karena kosongnya Makkah dr orangnya apabila
mereka bepergian.”

Di bulan ini, Makkah seakan kosong. Banyak aktifitas yang
berhenti alasannya adalah orangnya bepergian. Masyarakat Arab jahiliyah meyakini
Shafar adalah bulan sial & bulan tragedi sehingga mereka tak menggelar
hajatan di bulan ini. Mereka takut mengadakan pernikahan ataupun acara lainnya.

Dan di penduduk kita, kadang-kadang masih ada kepercayaan
seperti itu. Sebagian orang takut menyelenggarakan pernikahan & hajatan alasannya meyakini
kesialan bulan ini. Takut kalau ijab kabul dilangsungkan di bulan Shafar, rumah
tangganya akan berserakan, cerai atau tertimpa banyak musibah.

Sebagian lain meyakini bahwa bulan Shafar yakni bulan
yang penuh dgn bencana & bencana alam.

Peristiwa Penting di Bulan Safar

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendobrak
kepercayaan jahiliyah. Bahkan sejak dia belum diangkat menjadi Nabi, beliau
tidak percaya dgn kepercayaan jahiliyah semacam itu. Maka beliau menikah
dengan Khadijah di bulan Shafar.

Apa yg terjadi? Keluarga dia berlangsung serasi. Keluarga
ia menjadi teladan sepanjang zaman. Khadijah tampil sebagai istri yang
mendukung sarat perjuangan Rasulullah & dakwah Islamiyah.

Rasulullah pula menikahkan Fatimah dgn Ali di bulan
Shafar. Dan keduanya menjadi keluarga contoh. Sakinah mawaddah wa rahmah. Bahkan
dari keduanya, lahirlah keturunan Rasulullah yg jumlahnya sungguh banyak
hingga sekarang.

Kedua keluarga ini, seringkali disebut dlm doa karena
keteladanannya. Di samping doa barakah yg diajarkan Rasulullah, sebagian
ulama mendoakan pengantin dgn doa:

اللهم الف بينهما كما الفت بين محمد و خادجة الكبرى . اللهم الف بينهما كما الفت بين علي و فاطمة الزهراء

Ya Allah, persatukan keduanya sebagaimana Engkau
persatukan Muhammad & Khadijah al Kubra. Ya Allah, persatukan keduanya
sebagaimana Engkau persatukan Ali & Fatimah az Zahra.

Rasulullah pula berangkat hijrah ke Madinah pada bulan
Shafar. Tepatnya pada 27 Shafar. Dan kita tahu, dr hijrah itu kemudian sejarah
Islam berubah. Peradaban Islam terbentuk di Madinah & dr sana dakwah
menyebar ke seluruh dunia. Islam dimenangkan Allah dgn futuhnya Makkah, lalu
manusia berbondong-bondong masuk Islam.

Rasulullah pula menang perang Khaibar pada bulan Shafar. Dengan
kemenangan yg gemilang atas orang-orang Yahudi Khaibar. Mereka sedang
menyusun kekuatan untuk merusak Madinah. Namun Allah memenangkan pasukan
kaum muslimin hingga Yahudi tak bisa bebas lagi untuk mengkhianati umat Islam
di masa Rasulullah.

Baca juga: Ayat Kursi

Islam Melarang Thiyarah

Jamaah Jumat rahimakumullah,
Meyakini bulan Shafar sebagai bulan sial & tragedi tergolong bentuk thiyarah. Dan Islam melarang itu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لاَ
طِيَرَةَ وَلاَ هَامَةَ وَلاَ صَفَرَ

“Tidak ada thiyarah, tak ada haamah, tak ada
shafar”
(HR. Bukhari)

Ibnu Qayyim menjelaskan, laa di hadits ini mampu
bermakna nafi (penghapusan), mampu pula mempunyai arti nahyi (larangan).
Sehingga pada hakikatnya, thiyarah itu tak ada & kita dilarang tathayyur.
Demikian pula haamah (merasa sial dgn adanya burung hantu) & merasa sial
dengan datangnya bulan Shafar.

Ibnu Rajab memastikan haramnya menilai sial bulan
Shafar ini. “Menganggap sial bulan Shafar yakni tergolong jenis tathayyur yang
dihentikan.”

Baca juga: Amal Muslimah di Hari Jumat

Rasulullah Mengajarkan Optimisme

Rasulullah melarang umatnya merasa sial dgn menyaksikan
kejadian tertentu. Sebab merasa sial cuma menghadirkan ketakutan. Apalagi
thiyarah ini menumbuhkan cemas datangnya bahaya dr sesuatu padahal hanya
Allah yg mampu memperlihatkan manfaat & madharat.

Sebaliknya, Rasulullah mengajarkan optimisme. Agar umat optimis
memandang masa depan. Agar umat terus berbuat kebaikan. Agar jangan sampai
kebaikan terhalang oleh thiyarah.

عَنْ
عُرْوَةَ بْنِ عَامِرٍ – قَالَ أَحْمَدُ الْقُرَشِىُّ – قَالَ ذُكِرَتِ
الطِّيَرَةُ عِنْدَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ « أَحْسَنُهَا
الْفَأْلُ وَلاَ تَرُدُّ مُسْلِمًا فَإِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مَا يَكْرَهُ
فَلْيَقُلِ اللَّهُمَّ لاَ يَأْتِى بِالْحَسَنَاتِ إِلاَّ أَنْتَ وَلاَ يَدْفَعُ السَّيِّئَاتِ
إِلاَّ أَنْتَ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِكَ

Disebutkan tathayyur pada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam, maka dia bersabda: “Yang paling baik adalah fa’l dan
tathayyur itu tak boleh membatasi seorang muslim. Maka bila kalian menyaksikan
sesuatu yg tak disukainya, hendaknya ia mengucapkan: Ya Allah, tak ada
yang menghadirkan kebaikan kecuali Engkau, tak ada yg menolak keburukan
kecuali engkau. Dan tak ada daya & kekuatan kecuali dgn pertolonganMu.”

(HR. Abu Daud; shahih)

Orang yg beriman yaitu orang-orang yg paling tinggi
derajatnya di segi Allah. Karenanya seorang mukmin tak boleh merasa lemah dan
bingung cuma alasannya adalah asumsi yg salah. Tidak boleh takut & duka cuma
sebab thiyarah.

وَلَا
تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

Janganlah ananda bersikap lemah, & janganlah (pula)
kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yg paling tinggi
(derajatnya), jika ananda orang-orang yg beriman.
(QS. Ali Imran: 139)

Semoga kita semua dijaga Allah semoga terhindar dari
thiyarah & aqidah kita makin kokoh.

أَقُوْلُ قَوْلِ هَذَا وَاسْتَغْفِرُوْاللَّهَ الْعَظِيْمِ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Khutbah Kedua Khutbah Jumat Safar

الْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ
عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ . أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا
اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى
يَوْمِ الدِّيْنِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ
نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا
تَعْمَلُونَ

Jamaah Jum’at yg dirahmati Allah,
Di khutbah yg kedua ini marilah kita berdoa pada Allah mudah-mudahan Allah mengampuni kita atas segala dosa & kesalahan. Semoga Allah menjaga kita & seluruh kaum mukimin termasuk aqidahnya. Juga memberkahi negeri ini & seluruh negeri kaum muslimin.

إِنَّ
اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ
مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ
إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ،
الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدُّعَاءِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا
وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي
قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ . رَبَّنَا
لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ
رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

اللَّهُمَّ
أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ،
وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ،
وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ أَنْزِلْ
عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ،
وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا
الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ . رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي
الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

 < Khutbah Lainnya Download versi PDF >
Khutbah Jumat 2022 Telegram Wargamasyarakat

  Khutbah Jumat Maulid Nabi: Konsekuensi Iman kepada Rasulullah