Khutbah Jumat Muharram: Muhasabah Pergantian Tahun Hijriyah

Khutbah Jumat ini dirilis pertama pada akhir tahun 1440 Hijriyah. Karenanya Khutbah Jumat ini mengambil tema Muhasabah Pergantian Tahun Hijriyah. Merupakan salah satu Khutbah Jumat Muharram, yg bisa disampaikan & kita renungkan bersama. Tentang apa yg telah & akan kita kerjakan.

Kini sudah diperbarui sehingga relevan untuk tahun 1442 Hijriyah. Link download ada di penggalan bawah posting ini.

Khutbah Pertama dr Khutbah Jumat Muharram

إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ
بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا . مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِىَ لَهُ
. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ
لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ
وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ
اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا
زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ
الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ
رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ
أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Jamaah Jum’at yg dirahmati Allah,
Hari ini kita berada di Jumat pertama tahun 1442 Hijriyah. Demikian cepat waktu berlalu. Hari berganti hari, bulan berganti bulan & kini tahun pun sudah berganti.

Setiap perubahan satuan waktu adalah momentum bagi kita
untuk bermuhasabah. Mengevaluasi diri. Meskipun muhasabah bahu-membahu tak harus
menunggu. Namun saat-saat mirip perubahan tahun ini menjadi sarana yang
mempermudah kita untuk mengevaluasi dgn membandingkan periode waktu tertentu
dengan periode sebelumnya.

Muhasabah yakni keniscayaan bagi orang-orang beriman.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ
نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا
تَعْمَلُونَ

Hai orang-orang yg beriman, bertakwalah pada Allah
dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yg telah diperbuatnya untuk hari
esok (darul baka); & bertakwalah pada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yg ananda laksanakan.
 (QS. Al Hasyr: 18)

Muahadah

Jamaah Sholat Jumat rahimakumullah,
Suatu hari tiba serombongan laki-laki menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di Madinah. Mereka tak menggunakan ganjal kaki. Sebagian di antara mereka tak memakai baju, sebagian lagi bajunya compang-camping. Mereka berasal dr Bani Mudhar.

Melihat mereka, Rasulullah terenyuh. Maka ia
membacakan Surat Al Hasyr ayat 18 ini kemudian memerintahkan para teman untuk
berinfak. Saat itu, ada seorang sahabat yg bergegas berzakat. Padahal dia
bukan orang kaya. Ia datang dgn menenteng kurma dlm genggaman tangannya,
sampai tak muat.

Melihat sahabat ini, sahabat-sahabat lain kemudian bergerak,
pulang ke rumah & kembali menghadap Rasulullah dgn menjinjing sedekah.
Rasulullah senang menyaksikan Bani Mudhar terbantu. Lantas ia bersabda:

مَنْ
سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ
بِهَا بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَىْءٌ

Barangsiapa mempelopori kebiasaan yg baik dalam
Islam, maka baginya pahala & pahala orang mengikutinya tanpa menghemat
pahala mereka sedikitpun.
 (HR.
Muslim)

Surat Al Hasyr ayat 18 ini yaitu ayat yg menyuruh
kita untuk melakukan muhasabah. Namun Allah mengawalinya dgn perintah taqwa.
Karena taqwa inilah akad kita. Taqwa inilah manifestasi dr muahadah
kita pada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Sebelum lahir ke dunia, kita sudah diambil komitmen setia
terhadap Allah. Kita semua lupa perjanjian di alam ruh itu, tapi Al Alquran
mengingatkan kita.

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آَدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ
ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا
بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا
غَافِلِينَ

 Dan (ingatlah),
saat Tuhanmu mengeluarkan keturunan bawah umur Adam dr sulbi mereka dan
Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
“Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau
Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yg demikian itu) supaya di
hari kiamat ananda tak menyampaikan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) yakni
orang-orang yg lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”
, (QS. Al A’raf:
172)

Muhasabah

Jamaah Jumat hafidhakumullah,
Kita sudah berjanji setia pada Allah untuk beribadah & bertaqwa terhadap-Nya. Kita kemudian diingatkan untuk mengecek apa yg telah kita kerjakan dlm rangka menyanggupi muahadah itu, selaku bekal untuk masa depan.

وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ

dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yg telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat);
(QS. Al Hasyr: 18)

Ghadd (غد) yg dimaksud dlm ayat ini berdasarkan para mufassir artinya
yakni akhirat. Hari esok kita di darul baka kelak. Masa depan kita di akhirat
nanti.

Maka hendaklah kita melaksanakan muhasabah, mengecek,
apa yg telah kita lakukan untuk alam baka kita. Jika perusahaan menciptakan laporan
tahunan untuk mengecek perkembangan & keuntungan rugi, kita yg memburu
akhirat lebih berhak untuk melakukan muhasabah. Agar tahun ini lebih baik dari
tahun sebelumnya, & agar tahun depan lebih baik dr tahun ini. Untuk masa
depan kita di akhirat nanti.

Cobalah kita luangkan waktu untuk bermuhasabah. Jika tahun
ini sholat kita ada yg bolong, kita perlu membuat sasaran, berjanji terhadap
Allah, muahadah, supaya tahun depan sholat lima waktu kita lengkap. Jika tahun
ini sholat lima waktu kita telah lengkap tetapi belum berjamaah, kita perlu membuat
target, berjanji pada Allah, muahadah, semoga tahun depan sholat lima
waktu kita berjamaah. Jika tahun ini kita sudah sholat berjamaah tetapi sering
jadi makmum masbuk, kita perlu menciptakan target, berjanji pada Allah, muahadah,
agar tahun depan kita tak sering lagi menjadi makmum masbuk.

Demikian pula puasa kita. Jika tahun ini puasa Ramadhan kita
ada yg bolong, kita perlu menciptakan target, berjanji pada Allah, muahadah,
agar tahun depan puasa Ramadhan kita lengkap.

Demikian pula tilawah kita. Jika tahun ini kita belum
mampu tilawah saban hari, kita perlu menciptakan target, berjanji pada Allah, muahadah,
agar tahun depan kita lebih bersahabat dgn Al Alquran & mampu membacanya setiap
hari.

Demikian pula sedekah kita. Jika tahun ini kita jarang
sedekah, kita perlu membuat target, berjanji pada Allah, muahadah,
supaya tahun depan kita lebih banyak beramal & lebih banyak membantu sesama.

Sebab muhasabah itu harus berujung pada perbaikan diri. Peningkatan
amal shalih. Semakin bersahabat dgn dengan realisasi muahadah kita: balaa
syahidnaa
.

Baca juga: Amal Muslimah di Hari Jumat

Muqarabah

Jamaah Jumat yg dirahmati Allah,
Setelah menyerukan muhasabah, Allah mengikutinya dgn kembali menyerukan taqwa. Wattaqullah. Dan inilah satu-satunya ayat dlm Al Alquran yg di dalamnya ada dua perintah taqwa.

Ini mengisyaratkan bahwa muhasabah itu sungguh
penting. Dan muhasabah itu harus membuat kita makin dekat dgn Allah, muqarabatullah.
Wattaqullah.

Karenanya kadang kala muhasabah melahirkan sasaran-sasaran
baru. Dalam rangka apa? Agar lebih erat pada muahadah terbesar kita,
perlu dibentuk muahadah turunannya. Sehingga kita kian bersahabat kepada
Allah & semakin bertaqwa. Wattaqullah.

Muraqabah

Ayat ini kemudian ditutup dgn firman-Nya:

إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yg kamu
kerjakan.
 (QS. Al Hasyr: 18)

Khabir (خبير) biasa diterjemahkan
menjadi Maha Mengetahui. Namun kekhususan sifat Khabir ini, Allah Maha
Mengetahui sekaligus akan mengabarkan di alam baka nanti. Allah Maha Mengetahui
segala yg dikerjakan oleh hamba-Nya & Allah akan mengabarkan itu di yaumi
hisab, yaumil mizan.

Apa pun yg kita lakukan. Apakah dlm kesendirian atau
di tengah hingar bingar. Apakah tersembunyi atau terang-terangan. Allah mengenali
semuanya & kelak di darul baka akan ditampilkan-Nya pada seluruh insan. Bahkan
amalan hati pun Allah mengetahuinya.

Firman Allah ini mengingatkan kita semoga memiliki perilaku
merasa diawasi oleh Allah. Muraqabah. Muraqabatullah.

Muraqabah inilah yg akan menjadi kendali kita. Tatkala kita
akan melakukan kemaksiatan atau dosa, melanggar muahadah, menyia-nyiakan
muhasabah, menjauh dr muqarabah, maka muraqabah –merasa diawasi
Allah- akan menghentikannya. Bukankah Allah menyaksikan kalau hambaNya bermaksiat?
Akhirnya tak jadi bermaksiat.

Semoga saat-saat pergeseran tahun hijriyah ini kembali
menumbuhkan semangat muhasabah kita. Muhasabah dlm rangka menyanggupi muahadah,
membuat kita memiliki muqarabah & menguatkan muraqabah.

أَقُوْلُ قَوْلِ هَذَا وَاسْتَغْفِرُوْاللَّهَ الْعَظِيْمِ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Baca juga: Khutbah Jumat Kemerdekaan

Khutbah Kedua dr Khutbah Jumat Muharram

الْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ
عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ . أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا
اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى
يَوْمِ الدِّيْنِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ
نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا
تَعْمَلُونَ

Jamaah Jum’at yg dirahmati Allah,
Ketika menerangkan Surat Al Hasyr ayat 18, Ibnu Katsir mengingatkan sebagaimana Khalifah Umar bin Khattab mengingatkan:

حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا

Hisablah diri kalian sendiri sebelum dihisab Allah.
Lakukan muhasabah di dunia ini sebelum dihisab Allah di darul baka nanti.

Maka marilah di akhir khutbah kedua ini kita berdoa memohon ampunan Allah, keberkahan & kebaikan dunia serta kebaikan darul baka.

إِنَّ
اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ
مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ
إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ
مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا
بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا
إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ . رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ
هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

اللَّهُمَّ
أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ،
وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ،
وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ أَنْزِلْ
عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ،
وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا
الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ . رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي
الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

[Demikian Khutbah Jumat Muharram dgn tema Pergantian Tahun Hijriyah. Semoga berguna. Wallahu a’lam bish shawab. Muchlisin BK/Wargamasyarakat]

*Khutbah Jumat lainnya mampu dibaca di Khutbah Jumat 2020. Versi PDF bisa didownload di Telegram Wargamasyarakat

  Mengapa Harus Berangkat Pagi-Pagi untuk Mencari Rezeki?