Khutbah Jumat Muharram 1442: Spirit Hijrah di Masa Pandemi

Tak terasa, kita akan secepatnya memasuki tahun 1442 Hijriyah. Kendati masih masa pandemi, tahun baru Islam ini sarat dgn spirit hijrah. Karenanya khutbah Jumat Muharram 1442 ini mengambil tema Spirit Hijrah di Masa Pandemi.

Khutbah Pertama

إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ
بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا . مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِىَ لَهُ
. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ
لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ
وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ
نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا
وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ
اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا
سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ
يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Marilah senantiasa kita berupaya mengembangkan syukur & taqwa kita pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sungguh di seluruh satuan waktu & di setiap peluang, lezat Allah senantiasa membersamai kita. Dalam keadaan dikala ini, dipanjangkan-Nya usia kita yakni nikmat besar. Disehatkan-Nya fisik kita yaitu nikmat besar. Dan yg paling besar di antara lezat-lezat besar yakni tatkala ia mempertahankan kita sehingga iktikad tetap bersemayam dlm jiwa kita.

Sholawat & salam mudah-mudahan senantiasa tercurah pada junjungan kita. Uswatun hasanah kita. Teladan terbaik kita. Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Beserta keluarga & kawan dekat dia. Dan mudah-mudahan kita semua dimudahkan Allah untuk mengikuti sunnah-sunnahnya.

Jamaah Jumat hafidhakumullah,
Hari ini kita sudah memasuki tahun 1442 Hijiriyah. Kamis kemarin yaitu hari pertama. 1 Muharram 1442 Hijiryah. Ini serpihan dr nikmat Allah yg pantas kita syukuri. Sekaligus menjadi momentum bagi kita untuk memperbarui semangat hijrah. Khususnya di masa pandemi ini.

Spirit Hijrah dlm Kalender Hijriyah

Jamaah Jum’at yg dirahmati Allah,
Awalnya umat Islam tak memiliki angka tahun. Di masa Rasulullah, tahun-tahun dinamakan sesuai insiden besar yg terjadi di dalamnya. Misalnya tahun gajah, alasannya di tahun itu ada pasukan gajah pimpinan Abrahah yg hendak merusak Ka’bah. Ada yg disebut tahun fijar alasannya adalah di dalamnya terjadi Perang Fijar. Ada tahun nubuwah alasannya di tahun itu Rasulullah menerima wahyu.

Tidak adanya bilangan tahun menimbulkan dilema baru, terutama dlm manajemen pemerintahan Islam yg semakin maju. Maka Amirul Mukminin Umar bin Khattab mengumpulkan para teman dekat yang lain untuk menetapkan tahun penanggalan Islam.

Ada yg mengusulkan mengikuti tahun Romawi, namun ajuan ini ditolak mentah-mentah. Para kawan dekat kemudian mengusulkan empat peristiwa selaku tahun pertama dlm kalender Islam. Pertama, kalender Islam dimulai dr tahun kelahiran Rasulullah. Kedua, kalender Islam dimulai dr tahun nubuwwah. Ketiga, kalender Islam dimulai dr tahun hijrah. Dan keempat, kalender Islam dimulai dr tahun wafatnya Rasulullah.

Usulan pertama & ketiga tak diambil. Alasan terbesarnya, baik kelahiran maupun tahun nubuwah, keduanya yakni semata-mata anugerah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tak ada upaya atau perjuangan manusia (juhud basyari) sama sekali. Usulan keempat pula tak diambil. Sebab dikhawatirkan mengulang suasana duka jikalau wafatnya Rasulullah dijadikan tahun pertama kalender Islam.

Ali bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu merekomendasikan kalender Islam dimulai dr tahun hijrah ke Madinah. Banyak alasannya. Hijrah adalah dimulainya peradaban gres Islam. Hijrah yakni pergantian umat Islam dr yg semula tertindas di Makkah menjadi kekuatan di Madinah. Dan berlawanan dgn kelahiran & nubuwah Rasulullah yg sama sekali tak ada upaya manusiawi, hijrah merupakan perjuangan besar umat Islam yg dipenuhi dgn banyak sejarah pengorbanan (tadhiyah).

Maka ditetapkanlah tahun hijrah selaku tahun pertama kalender Islam. Dan akhirnya, penanggalan ini disebut sebagai kalender hijriyah. Spiritnya yakni spirit hijrah.

Makna Hijrah

Ma’asyiral muslimin hafidhakumullah,
Secara khusus, hijrah yg menjadi dasar penentuan tahun pertama kalender hijriyah yaitu perpindahan para kawan dekat dr Makkah ke Madinah. Perpindahan tempat dlm rangka menyelamatkan & memperjuangkan agama. Hijrah makaniyah.

Namun hakikat hijrah jauh lebih luas dr itu. Ia bisa dilaksanakan oleh siapapun & di manapun. Hijrah maknawiyah. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

الْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ

“Muhajir yaitu orang yg meninggalkan segala larangan Allah.” (HR. Bukhari)

Hijrah maknawiyah inilah yg mesti menjadi spirit dlm momentum tahun baru hijriyah. Kita meninggalkan segala apa yg dihentikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hijrah dr syirik menuju tauhid. Hijrah dr kebathilan menuju kebenaran. Hijrah dr kemaksiatan menuju ketaatan. Hijrah dr kezaliman menuju keadilan. Hijrah dr yg haram menuju yg halal. Hijrah dr kejelekan menuju kebaikan.

Spirit Hijrah di Masa Pandemi

Ma’asyiral muslimin haadakumullah,
Spirit hijrah tak pernah lekang di makan waktu. Ia senantiasa relevan di setiap masa. Termasuk di masa pandemi mirip ketika ini. Justru tatkala terlalu banyak kematian datang tiba-tiba, saatnya bagi kita untuk hijrah dgn secepatnya. Hijrah dlm makna yg seluas-luasnya. Sehingga kita berubah dr buruk menjadi baik & dr baik menjadi lebih baik.

Spirit hijrah harus ada mulai dr hal yg paling fundamental dlm diri kita. Yakni keyakinan, keimanan. Jika selama ini masih ada keraguan dlm keimanan kita, maka kita mesti mempunyai spirit hijrah sehingga akidah kita pada Allah sungguh-sungguh keyakinan yg kuat. Iman yg menancap di hati. Dibuktikan dlm perilaku & tindakan. Mewujud dlm perjuangan & pengorbanan. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آَمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ

Sesungguhnya orang-orang yg beriman itu hanyalah orang-orang yg percaya (beriman) pada Allah & Rasul-Nya, kemudian mereka tak tidak yakin & mereka berjuang (berjihad) dgn harta & jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yg benar. (QS. Al Hujurat: 15)

Keyakinan kita kepada akhirat harus kian besar lengan berkuasa. Apalagi di masa pandemi kita dihadapkan pada fakta banyaknya sobat & tetangga yg tiba-tiba meninggal dunia. Baik terpapar virus corona maupun sakit yang lain. Keyakinan kita lantas membuahkan spirit hijrah berikutnya. Yakni kita berusaha makin mendekat pada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Maka kita pun memperbaiki shalat kita. Memperbaiki dzikir & doa-doa kita. Memperbaiki tilawah kita. Memperbaiki puasa & infaq kita. Pendek kata, spirit hijrah harus membuat ibadah kita lebih baik, lebih khusyu’ lebih taqarrub ilallah.

أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آَمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ

Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yg beriman, untuk tunduk hati mereka mengenang Allah… (QS. Al Hadid: 16)

Spirit hijrah pula harus mewarnai budpekerti kita. Di masa pandemi seperti ini, alangkah banyaknya orang yg tiba-tiba berpisah dgn keluarganya. Berpisah dgn kerabatnya. Berpisah dgn tetangganya. Berpisah dgn teman-temannya. Karena meninggal dunia.

Maka selagi kesempatan masih ada, perbaiki kekerabatan kita dgn keluarga. Perbaiki korelasi dgn kerabat & handai taulan. Perbaiki kekerabatan dgn tetangga & sahabat.

Spirit hijrah pula harus mewarnai semangat & gaya hidup kita. Pandemi ini menjinjing dampak yg luas. Tak hanya kesehatan, tetapi pula ekonomi, sosial & pendidikan. Maka spirit hijrah membuat kita lebih mempertahankan kebersihan & kesehatan. Spirit hijrah mewujud dlm gaya hidup sederhana & tak berlebih-lebihan. Spirit hijrah mewujud dlm semangat pantang menyerah. Spirit hijrah mewujud dlm menyempurnakan ikhtiar demi meraih karunia & barokah-Nya.

Kita yakin, dgn menyempurnakan ikhtiar & senantiasa bertawakal, pandemi akan secepatnya berlalu. Kesulitan akan berganti dgn akomodasi.

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا . إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Karena sebetulnya setelah kesusahan itu ada fasilitas, sebenarnya sesudah kesulitan itu ada akomodasi. (QS. Al Insyirah: 5-6)

أَقُوْلُ قَوْلِ هَذَا وَاسْتَغْفِرُوْاللَّهَ الْعَظِيْمِ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ
عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ . أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا
اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى
يَوْمِ الدِّيْنِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ
نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Jamaah Jum’at hafidhakumullah,
Meskipun kita tak mendapat peluang hijrah makaniyah sebagaimana para sahabat yg hijrah dr Makkah ke Madinah, gampang-mudahan dgn hijrah maknawiyah kita mendapat keutamaan yg dijanjikan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Sesungguhnya orang-orang yg beriman, orang-orang yg berhijrah & berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, & Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Baqarah: 218)

الَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللَّهِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ

orang-orang yg beriman & berhijrah serta berjihad di jalan Allah dgn harta, benda & diri mereka, ialah lebih tinggi derajatnya di segi Allah; & itulah orang-orang yg mendapat kemenangan. (QS. Surat At-Taubah: 20)

Marilah kita berdoa dgn khusyu’ memohon perlindungan Allah Azza wa Jalla.

 < Khutbah Lainnya Download versi PDF >
Khutbah Jumat 2022 Telegram Wargamasyarakat

[Khutbah Jumat Muharram 1442 Hijriyah. Jumat, 21 Agustus 2020 M bertepatan 2 Muharram 1442 H. Muchlisin BK/Wargamasyarakat]

*Khutbah Jumat lainnya bisa dibaca di Khutbah Jumat 2020. Versi PDF mampu didownload di Telegram Wargamasyarakat

  Khutbah Jumat Bulan Syawal: 5 Karakter Orang Bertaqwa dan Keutamaannya