Masih dlm situasi perayaan HUT kemerdekaan RI ke-74, khutbah jumat kali ini mengambil tema Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan. Semoga khutbah Jumat kemerdekaan ini berguna.
Daftar Isi
Khutbah Pertama dr Khutbah Jumat Kemerdekaan
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا . مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ
لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى
أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ
نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا
وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ
اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا
سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ
يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Jamaah Jum’at yg dirahmati Allah,
Segala puji bagi Allah yg sudah menganugerahkan pada kita nikmat yg sangat banyak. Allah menawarkan kita kesehatan, umur panjang, peluang, & yg paling utama yakni lezat doktrin & Islam. Termasuk lezat besar, kita hidup di alam kemerdekaan. 74 tahun sudah kita merdeka dr penjajahan.
Nikmat kemerdekaan ini perlu untuk kita syukuri. Sebab dengan
syukur itulah, Allah akan mendatangkan keberkahan & memperbesar lezat-Nya.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ
لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (camkan juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;
“Sesungguhnya bila ananda bersyukur, pasti Kami akan memperbesar (lezat)
kepadamu, & jikalau ananda mengingkari (lezat-Ku), maka bekerjsama azab-Ku
sungguh pedih”. (QS. Ibrahim: 7)
Bagaimana cara kita mensyukuri nikmat kemerdekaan ini?
1. Menyadari kemerdekaan ialah lezat dr Allah
Pertama, kita perlu menyadari bahwa kemerdekaan ini
yakni lezat dr Allah. Bahkan tergolong nikmat yg besar. Bagaimana tidak,
dalam keadaan terjajah, penduduk muslim akan sukar untuk melaksanakan ibadah
kepada Allah. Bahkan merasa tak aman dlm menjalani kehidupan. Apalagi kehidupan
sesuai dgn tuntunan Islam.
Para pejuang kemerdekaan & pendiri bangsa ini menyadari
sepenuhnya bahwa kemerdekaan ini yaitu lezat & rahmat dr Allah Subhanahu
wa Ta’ala. Sehingga dicantumkanlah pengakuan ini dlm pembukaan UUD 1945.
“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa & dengan
didorongkan oleh cita-cita luhur supaya berkehidupan kebangsaan yg bebas maka
rakyat Indonesia menyatakan dgn ini kemerdekaannya.”
Para pejuang kemerdekaan & pendiri bangsa ini menyadari
sepenuhnya, memang mereka berjuang bahkan mengorbankan nyawa, tetapi yg Kuasa menganugerahkan
kemerdekaan yakni Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Menyadari bahwa kemerdekaan adalah lezat dr Allah,
membuat lebih mudah kita untuk mensyukurinya. Sebagaimana Nabi Sulaiman menatap
kekuasaan yg Allah berikan kepadanya.
هَٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي
أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ ۖ وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ ۖ
وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ
“Ini tergolong kurnia Tuhanku untuk mencoba gue apakah
saya bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang
bersyukur maka bergotong-royong ia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan
barangsiapa yg ingkar, maka bahwasanya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha
Mulia”. (QS. An Naml: 40)
Baca juga: Keutamaan Surat Al Kahfi
2. Beriman & Bertaqwa pada Allah
Jamaah Jumat hafidhakumullah. Mensyukuri nikmat
kemerdekaan ini, setiap muslim mesti mengembangkan keimanan & ketaqwaannya
terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dengan keimanan & ketaqwaan yg kuat, masyarakat
akan selamat dr aneka macam tipuan dunia yg merusak. Mulai dari
keyakinan yg melemahkan mirip syirik, khurafat & tahayul. Hingga kriminalitas
dan kejahatan adab seperti korupsi, minuman keras, narkoba & perzinaan.
Dengan keimanan & ketaqwaan, Allah Subhanahu wa Ta’ala
akan menganugerahkan keberkahan di negeri kita. Ini merupakan komitmen Allah yang
tentu & menjadi keniscayaan.
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا
وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ
وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan
bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan pada mereka berkah dr langit dan
bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka
disebabkan perbuatannya. (QS. Al A’raf: 96)
3. Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Mensyukuri lezat kemerdekaan, setiap muslim haruslah
memiliki jiwa amar ma’ruf nahi munkar. Gunakan kemerdekaan itu untuk
menciptakan sebuah kehidupan yg penuh dgn kebaikan & semaksimal mungkin
menekan kemungkaran.
Agar masyarakat tenang, dipenuhi nilai-nilai kebaikan,
diwarnai dgn indahnya persaudaraan. Jangan hingga dibiarkan munculnya
kemungkaran-kemungkaran yg menjatuhkan fitrah & derajat kemanusiaan,
menzalimin orang lain & mendatangkan kemurkaan Allah. Sang Pemberi
kemerdekaan.
Bangsa yg merdeka, haruslah menebarkan kebaikan untuk
seluruh rakyatnya. Sehingga mereka merasa kondusif & merdeka menjalankan
kebenaran. Bangsa yg merdeka, pula mesti mempunyai kekuatan untuk mencegar
terjadinya kezaliman & kemungkaran.
الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ
أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا
عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ
(yaitu) orang-orang yg bila Kami teguhkan kedudukan
mereka di tampang bumi pasti mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat,
memerintahkan berbuat ma’ruf & menghalangi dr perbuatan yg mungkar; & kepada
Allah-lah kembali segala masalah. (QS. Al Hajj: 41)
Baca juga: Khutbah Jumat Muharram
4. Mengisi kemerdekaan dgn pembangunan
Jamaah Jumat rahimakumullah. Mensyukuri nikmat
kemerdekaan, sebuah bangsa mesti mengisinya dgn pembangunan. Memakmurkan bumi
sebagaimana tugas insan selaku khalifatullah. Membangun untuk
meningkatkan kemakmuran & kesejahteraan penduduk . Membangun dgn adil
supaya semua warga merasa sejahtera.
Allah Subhanahu wa Ta’ala tak menggemari suatu bangsa
yang merdeka serta para pemimpin yg berkuasa namun justru melakukan kerusakan
di muka bumi. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ
تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ
Maka apakah kiranya bila ananda berkuasa ananda akan
membuat kerusakan di paras bumi & menetapkan hubungan kekeluargaan? (QS.
Muhammad: 22)
5. Mengundang Rahmat Allah
Jamaah Jumat yg dirahmati Allah. Para pejuang
kemerdekaan & pendiri bangsa Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa kemerdekaan
ini yakni rahmat dr Allah. Maka mengisi kemerdekaan, semestinya pula melanjutkan
kesadaran itu dgn mengundang rahmat Allah selanjutnya.
Bagaimana caranya? Dengan melakukan amal-amal yang
mendatangkan rahmat Allah, pula berdoa memohon rahmat-Nya.
Di antaranya ialah membiasakan shalat berjamaah & memakmurkan masjid. Termasuk pula sholat Jumat mirip kini ini. Setiap kali masuk masjid kita disarankan berdoa:
اللَّهُمَّ افْتَحْ لِى أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
“Ya Allah, bukakanlah pintu-pintu rahmatMu untukku.”
(HR. Muslim)
Masuk masjid & memakmurkannya ialah amalan
menghadirkan rahmat Allah. Saat masuk masjid kita pula memohon rahmat Allah.
أَقُوْلُ قَوْلِ هَذَا وَاسْتَغْفِرُوْاللَّهَ الْعَظِيْمِ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Baca juga: Amal Muslimah di Hari Jumat
Khutbah Kedua dr Khutbah Jumat Kemerdekaan
الْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ
عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى
أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ
نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا
تَعْمَلُونَ
Jamaah Jum’at yg dirahmati Allah,
Semoga dgn mengamalkan lima poin mensyukuri lezat kemerdekaan ini, Allah melimpahkan rahmat & berkah-Nya untuk negeri kita. Bangsa Indonesia. Menjadikan negeri ini sarat kebaikan & keberkahan, serta menerima ampunan-Nya. Baldatun thayyibatun wa Rabbun ghafur.
Mara marilah di akhir khutbah kedua ini kita berdoa
memohon ampunan Allah, keberkahan & kebaikan dunia serta kebaikan akhirat.
إِنَّ
اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ
مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ
إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ
رَبَّنَا
اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا
تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ
رَحِيمٌ
رَبَّنَا
لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ
رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ
اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
< Khutbah Lainnya | Download versi PDF > |
Khutbah Jumat 2022 | Telegram Wargamasyarakat |