Khutbah Jumat Desember 2021: Empat Hal yang Menghapus Amal

Di permulaan Desember 2021 ini, terjadi bencana digital akhir kebakaran di Gedung Cyber Jakarta. Banyak situs web & aplikasi yg tumbang. Banyak yg ketakutan data mereka terhapus. Maka bayangkan, betapa paniknya manusia di alam baka kelak tatkala mendapati amal mereka terhapus. Karenanya, khutbah Jumat Desember 2021 ini mengambil tema Empat Hal yg Menghapus Amal.

Harapannya, sehabis mengenali apa yg menimbulkan amal terhapus, kita berupaya menyingkir dari penyebab-penyebab itu. Sehingga, amal kita tetap utuh, bisa diakses di yaumul hisab, bahkan pahalanya berlipat.

Khutbah Pertama

إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ
بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا . مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِىَ لَهُ
. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ
لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ
وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ
نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا
وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ
اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا
سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ
يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Jamaah Jum’at yg dirahmati Allah,
Kemarin, 2 Desember 2021, kita dikejutkan dgn terjadinya kebakaran di Gedung Cyber, Jakarta Selatan. Banyak orang cemas alasannya adalah gedung itu merupakan sentra data. Banyak server baik milik pemerintah maupun swasta yg berlokasi di sana. Akibatnya, banyak situs web & aplikasi tumbang, tak mampu diakses.

Tentu kita berduka atas meninggalnya dua orang balasan kebakaran tersebut. Juga kerugian besar akhir tragedi digital selaku imbas kebakaran. Maka, kita pun mengucapkan kalimat istirja’ atas bencana alam ini: innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Dan jikalau kita termasuk yg terdampak, baik memiliki website yg server-nya berlokasi di sana maupun sebagai customer salah satu aplikasi yg down, sunnah bagi kita mengucapkan doa:

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا

Sesungguhnya kami ini milik Allah & akan kembali terhadap-Nya. Ya Allah, berilah jawaban pahala atas musibahku ini & gantilah dgn yg lebih baik. (HR. Muslim)

Insya Allah dgn membaca doa ini, Allah akan menawarkan pahala & ganti yg lebih baik sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sabdakan dlm lanjutan hadits tersebut.

Jamaah Jum’at hafidhakumullah,
Selain kita turut berbela sungkawa, kita pula bisa memetik ibrah atau pelajaran berguna dr insiden ini. Akibat kebakaran tersebut, banyak yg ketakutan data mereka terhapus sesudah situs web & aplikasi tak bisa diakses. Maka bayangkan, betapa paniknya manusia di darul baka kelak tatkala mendapati amal mereka terhapus. Saat berada di yaumul hisab, berharap banyak pahala atas amal-amal di dunia, ternyata pahala amalnya terhapus. Bukankah ini jauh angker dibandingkan dengan terhapusnya data?

Sungguh Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengingatkan kita semua dr terhapusnya amal. Sebagaimana firman-Nya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَلَا تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ

Hai orang-orang yg beriman, taatilah Allah & taatilah Rasul & janganlah ananda merusakkan (pahala) amal-amalmu. (QS. Muhammad: 33)

Ada beberapa hal yg mengakibatkan rusak atau terhapusnya amal. Semoga kita mampu menyingkir dari & menjauhi masalah-kasus penyebab terhapusnya amal ini.

1. Syirik

Hal pertama yg menghancurkan & menghapus amal ialah syirik. Tak cuma amal dikala ini, bahkan seluruh amal sepanjang hidup bisa terhapus apabila seseorang berbuat syirik akbar atau murtad. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Dan sebenarnya sudah diwahyukan kepadamu & pada (nabi-nabi) yg sebelummu. “Jika ananda mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu & tentulah ananda tergolong orang-orang yg merugi. (QS. Az Zumar: 65)

Maka, jangan sampai kita berbuat syirik. Jangan sampai menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebab di antara ancaman syirik yakni ihbatul ‘amal (إحباط العمل), terhapusnya amal.

2. Riya’

Hal kedua yg meniadakan amal yakni riya’. Yakni bersedekah supaya insan menyaksikan & memujinya. Riya’ merupakan syirik kecil yg meniadakan amal tersebut. Bedanya dgn syirik besar, syirik besar meniadakan semua amal. Sedangkan riya’ hanya menghapus amal yg niatnya riya’ tersebut.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ الرِّيَاءُ ، يَقُوْلُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِذَا جَزَى النَّاسَ بِأَعْمَالِهِمْ : اذْهَبُوْا إِلَى الَّذِينَ كُنْتُمْ تُرَاؤُوْنَ فِيْ الدُّنْيَا ، فَانْظُرُوْا هَلْ تَجِدُوْنَ عِنْدَهُمْ جَزاَءً

Sesungguhnya yg paling gue takutkan atas kalian yaitu syirik kecil, yakni riya’. Allah akan menyampaikan pada mereka pada hari Kiamat tatkala memperlihatkan balasan atas amal-amal insan “Pergilah pada orang-orang yg kalian berbuat riya’ pada mereka di dunia. Apakah kalian akan mendapat jawaban dr segi mereka?” (HR. Ahmad; shahih)

Bahkan dlm hadits lainnya, riya’ ini lebih dikhawatirkan Rasulullah atas umatnya daripada Dajjal. Abu Sa’id Al Khudri meriwayatkan:

خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ فَقَالَ أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِمَا هُوَ أَخْوَفُ عَلَيْكُمْ عِنْدِى مِنَ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ. قَالَ قُلْنَا بَلَى. فَقَالَ الشِّرْكُ الْخَفِىُّ أَنْ يَقُومَ الرَّجُلُ يُصَلِّى فَيُزَيِّنُ صَلاَتَهُ لِمَا يَرَى مِنْ نَظَرِ رَجُلٍ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengunjungi kami sedangkan kami masih membahas al Masih ad Dajjal. Maka beliau bersabda, “Maukah kalian gue beritahu sesuatu yg lebih gue khawatirkan atas kalian daripada al Masih ad Dajjal?” Kami menjawab, “Mau, ya Rasulallah.” Beliau bersabda, “Syirik khafi. Yakni seseorang mendirikan shalat, kemudian ia memperindah shalatnya lantaran merasa ada orang yg melihat shalatnya.” (HR. Ibnu Majah; shahih)

Karenanya, kita berupaya untuk menjaga keikhlasan. Niatkan amal untuk mencari ridha Allah, bukan mencari kebanggaan insan.

3. Beramal lantaran Dunia

Hal ketiga yg mampu menghapus amal masih terkait dgn niat. Yakni niat mencari dunia, bukan niat yg tulus. Ada irisan dgn riya’ namun lebih spesifik. Jika riya’ biasanya supaya menemukan pujian, ini untuk mendapatkan harta & kedudukan.

بَشِّرْ هَذِهِ الأُمَّةَ بِالسَّنَاءِ وَالرِّفْعَةِ ، وَالدِّيْنِ ، وَ النَّصْرِ ، وَ التَّمْكِيْنِ فِي الأَرْضِ ، فَمَنْ عَمِلَ مِنْهُمْ عَمَلَ الأَخِرَةِ لِلدُّنْيَا ، لَمْ يَكُنْ لَهُ فِي الأَخِرَةِ نَصِيْبٌ

Sampaikan kabar gembira pada umat ini dgn keluhuran, kedudukan yg tinggi (kelebihan), agama, pertolongan, & kekuasaan di paras bumi. Barangsiapa di antara mereka melaksanakan amal alam baka untuk dunia, maka ia tak akan mendapatkan potongan di darul baka. (HR. Ahmad; shahih)

Imam Al Ghazali dlm Ihya’ Ulumiddin & Minhajul Abidin menyebutkan teladan bersedekah dgn tujuan dunia ini contohnya sebagian orang di zamannya yg mencar ilmu fiqih agar mendapatkan kedudukan yg tinggi dr penguasa.

Para ulama mirip Imam Bukhari, Imam Muslim, & Imam An Nawawi pula sangat perhatian terhadap hal yg bisa menghapuskan amal ini. Sehingga dia bertiga menempatkan hadits niat sebagai hadits pertama. Di antara petikan hadits tersebut, langsung mencontohkan bagaimana nasib amal dgn tujuan dunia.

وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا ، أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا ، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

Dan barangsiapa yg berhijrah lantaran dunia yg ingin ia peroleh atau wanita yg ingin ia nikahi, maka hijrahnya itu menuju apa yg ia niatkan. (HR. Bukhari & Muslim)

4. Menyakiti Orang Lain

Beramal namun menyakiti orang lain pula mampu menghapus pahala amal tersebut. Khususnya orang yg bersedekah namun menyakiti orang yg ia beri sedekah.

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ لَا يُتْبِعُونَ مَا أَنْفَقُوا مَنًّا وَلَا أَذًى لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Orang-orang yg menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tak mengiringi apa yg dinafkahkannya itu dgn menyebut-nyebut pemberiannya & dgn tak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka & tak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Al Baqarah: 262)

Ibnu Hajar Al Asqalani menerangkan, al adza yaitu orang yg bersedekah membentak orang yg mendapatkan sedekah, atau menghinanya, atau mencelanya.

Dan dengan-cara lazim, seluruh tindakan mengusik & menyakiti orang yg menerima sedekah baik berbentukperkataan maupun perbuatan bisa meniadakan pahala sedekah.

Semoga kita seluruhnya mampu menyingkir dari hal-hal yg dapat meniadakan pahala amal ini. Kita perbanyak doa pada Allah semoga menjauhkan kita dr syirik & niat yg tak tulus. Serta kita berupaya menjaga diri supaya tak menyakiti orang lain.

أَقُوْلُ قَوْلِ هَذَا وَاسْتَغْفِرُوْاللَّهَ الْعَظِيْمِ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ
عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ . أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا
اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى
يَوْمِ الدِّيْنِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ
نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Jamaah Jum’at yg dirahmati Allah,
Dalam hadits panjang riwayat Imam Muslim, kelak ada tiga orang yg masuk neraka setelah pengadilan awal. Orang yg berjihad & mati di medan perang, orang yg mengajarkan ilmu & membaca Al-Qur’an, serta orang yg kaya lagi dermawan. Ketiganya Allah masukkan ke neraka karena tak ikhlas dlm bersedekah. Pahala amal ketiganya terhapus karena riya’, mengharap pujian insan.

Maka di akhir khutbah kedua ini marilah kita berdoa pada Allah gampang-mudahan Allah mengampuni kita atas segala dosa & kesalahan. Menjaga kita dgn keistiqamahan. Juga memberkahi bangsa kita, menolong seluruh kaum muslimin, serta menimbulkan kita semua sebagai mahir nirwana.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ . رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ . رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

 < Khutbah Lainnya Download versi PDF >
Khutbah Jumat 2022 Telegram Wargamasyarakat

  Sirah Nabawiyah, Dari Kelahiran hingga Wafatnya Nabi Muhammad