Kini kita memasuki bulan Syawal sesudah sebulan sarat berpuasa di bulan Ramadhan yg tujuan terutama yaitu membentuk taqwa. Karenanya, khutbah Jumat Bulan Syawal ini mengambil tema 5 Karakter Orang Bertaqwa & Keutamaannya.
Seperti kita hafal dr Surat Al-Baqarah ayat 183, tujuan utama puasa yakni la’allakum tattaqun. Agar kita semua menjadi orang yg bertaqwa. Seperti apakah orang yg bertaqwa? Khutbah ini berupaya membahasnya beserta keistimewaan taqwa.
Daftar Isi
Khutbah Pertama
إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ
بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا . مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِىَ لَهُ
. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ
لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ
وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ
نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا
وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ
اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا
سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ
يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Jamaah Jum’at hafidhakumullah,
Hari ini kita telah memasuki bulan Syawal sehabis sebulan penuh di bulan Ramadhan berpuasa yg maksudnya yaitu membentuk taqwa. Sebagaimana firman-Nya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Wahai orang-orang yg beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang yg bertaqwa. (QS. Al Baqarah: 183)
Apa itu taqwa? Para ulama biasa mendefinisikan singkat tetapi lengkap. Taqwa yaitu menjalankan perintah-perintah Allah & menjauhi segala larangan-Nya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan huruf orang bertaqwa dlm banyak ayat Al-Qur’an. Di antaranya dlm Surat Ali Imran ayat 133-135. Rangkaian ayat ini menjelaskan lima huruf orang bertaqwa. Kita bisa bermuhasabah apakah lima huruf ini ada dlm diri kita, sekaligus menjadi alat ukur apakah puasa Ramadhan kita berhasil atau tidak.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ . الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ . وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Dan bersegeralah ananda pada ampunan dr Tuhanmu & pada nirwana yg luasnya seluas langit & bumi yg ditawarkan untuk orang-orang yg bertaqwa, (yaitu) orang-orang yg menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, & orang-orang yg menahan amarahnya & memaafkan (kesalahan) orang. Allah menggemari orang-orang yg berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yg apabila menjalankan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, kemudian memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka & siapa lagi yg dapat mengampuni dosa selain dr pada Allah? Dan mereka tak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (QS. Ali Imran: 133-135)
1. Gemar berinfaq
Karakter pertama orang bertaqwa yakni gemar berinfaq baik dlm kondisi lapang maupun sempit.
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ
(yakni) orang-orang yg menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit … (QS. Ali Imran: 134)
Bulan Ramadhan yg memiliki nama lain syahrul infaq sudah melatih kita untuk banyak berinfaq. Rasulullah pula mencontohkan, beliau yg sangat dermawan menjadi jauh lebih dermawan pada bulan Ramadhan.
Infaq & sedekah yg telah berpengalaman di bulan Ramadhan itu, hendaknya menjadi aksara kita karena itulah huruf orang bertaqwa; berinfaq baik dlm kondisi lapang maupun sempit. Berinfaq baik dlm keadaan kaya atau miskin. Berinfaq baik di tanggal muda maupun tanggal tua. Tentu besarannya diubahsuaikan dgn kemampuan.
Para teman Nabi radhiyallahu ‘anhum sudah mencontohkan gemar berinfaq dlm segala kondisi. Tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menginformasikan Perang Tabuk, & waktu itu kondisinya paceklik, para sahabat berbondong-bondong untuk berinfaq.
Umar Al Faruq radhiyallahu ‘anhu datang menjinjing harta yg banyak. Beliau menginfakkan harta itu untuk jihad fi sabilillah yakni Perang Tabuk. Tatkala ditanya Rasulullah, “Apa yg kau-sekalian sisakan untuk keluargamu?” Umar menjawab, “Aku menginfakkan separuh hartaku & untuk keluargaku masih ada separuh hartaku.”
Setelah itu tiba Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu. Beliau menginfakkan harta yg lebih banyak daripada infaq Umar. “Ya Rasulullah, gue infakkan seluruh hartaku.” Tatkala ditanya Rasulullah, apa yg ia lewati untuk keluarganya, Abu Bakar menjawab, “Aku lewati untuk mereka, Allah & Rasul-Nya.”
Umar yg awalnya ingin mengungguli amal Abu Bakar, dikala itu terjaga, “Aku tak pernah bisa memenangkan Abu Bakar.”
Selain Abu Bakar & Umar, para sobat lainnya pula berbondong-bondong untuk berinfaq. Ada pula teman yg alasannya adalah kekurangan ekonomi, hanya berinfaq segenggam kurma.
Orang-orang munafik mengejek, “Allah tak memerlukan infaq yg sangat sedikit seperti itu.” Namun Rasulullah justru memuji teman yg infaq meskipun segenggam kurma alasannya kemampuannya memang cuma sebesar itu.
Dan tak ada ceritanya Umar jatuh miskin setelah menginfakkan separuh hartanya. Juga tak ada ceritanya Abu Bakar jatuh bangkrut sesudah menginfakkan seluruh hartanya. Yang ada, justru kekayaan mereka di kemudian hari bertambah & makin berkah. Persis mirip sabda Nabi:
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ
Sedekah tak meminimalkan harta. (HR. Muslim)
Maka mari kita miliki aksara orang bertaqwa ini. Jangan menunggu kaya baru sedekah, sedekahlah! Insya Allah kita akan dijadikan kaya oleh Allah.
2. Menahan marah
Karakter orang bertaqwa yg kedua yakni menahan marah, mampu mengelola emosi.
وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ
… & orang-orang yg menahan amarahnya … (QS. Ali Imran: 134)
Puasa Ramadhan telah mendidik kita untuk bisa mengurus emosi dgn baik. Puasa Ramadhan sudah mendidik kita untuk bersabar, menahan diri & tak marah. Bahkan sekalipun ada orang-orang yg memprovokasi atau mengajak kita adu.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
الصِّيَامُ جُنَّةٌ ، فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ ، وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّى صَائِمٌ
Puasa adalah perisai, maka barang siapa sedang berpuasa janganlah berkata keji & mengumpat. Jika seseorang mencela atau mengajaknya berkelahi hendaklah ia mengatakan: gue sedang berpuasa. (Muttafaq ’alaih)
Marah terkadang menciptakan orang hilang nalar sehat, kata-kata tak terkontrol, keputusan tak bijak & emosi tak terkendali. Puasa Ramadhan sudah melatih kita untuk bisa menahan marah & hendaknya itu terus menjadi aksara kita.
Secara medis, banyak penyakit yg muncul akibat dipicu oleh kemarahan. Mulai dr darah tinggi, kolestreol, hingga diabet. Sebab marah menyebabkan hormon kortisol.
Rasulullah menyebutkan bahwa orang-orang yg bisa mengorganisir emosinya, mampu menahan murka, itulah orang-orang yg sejatinya betul-betul besar lengan berkuasa.
لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِى يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ
Orang yg kuat bukanlah orang (menang dalam) gulat, tetapi orang berpengaruh (yang sebetulnya) ialah yg mampu mengendalikan dirinya tatkala marah. (HR. Bukhari & Muslim)
3. Memafkan manusia
Karakter orang bertaqwa yg ketiga yakni yaitu suka memaafkan.
وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ
… & memaafkan manusia … (QS. Ali Imran: 134)
Tak cuma bisa menahan murka, orang bertaqwa pula berilmu memaafkan kesalahan orang lain. Dan memaafkan tak akan menurunkan harga diri seseorang, ia justru memperbesar kemuliaan. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا
Tidaklah Allah menyertakan pada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan kian memuliakan dirinya. (HR. Muslim)
Memaafkan pula menciptakan hati lapang, penuh kedamaian & gampang bahagia. Sebaliknya, tak memaafkan alias mendendam akan memicu hormon kortisol yg mengakibatkan berbagai penyakit termasuk jantung, kanker & stroke.
4. Suka berbuat baik
Karakter keempat dr orang bertaqwa yaitu suka berbuat baik; ia menjadi muhsinin.
وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Dan Allah menyayangi orang-orang yg berbuat baik (QS. Ali Imran: 134)
Syaikh Wahbah Az Zuhaili menerangkan dlm Tafsir Al Munir bahwa muhsinin adalah orang yg membalas kejelekan dgn kebaikan.
Orang mencela kita, kita tak marah, justru memaafkannya & menyambung silaturahmi dengannya, ini adalah contoh muhsinin. Ada orang menyakiti kita, kita justru memaafkan & menolongnya saat memerlukan, pula contoh muhsinin.
Ramadhan sudah mendidik kita untuk berbuat baik pada siapa saja. Dan sudah sebaiknya aksara itu kita teruskan sepanjang tahun karena itulah abjad orang bertaqwa.
5. Segera bertaubat
Karakter kelima dr orang bertaqwa yakni secepatnya ingat Allah & bertaubat kepada-Nya tatkala melaksanakan dosa & kemaksiatan.
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Dan (juga) orang-orang yg apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, kemudian memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka & siapa lagi yg dapat mengampuni dosa selain dr pada Allah? Dan mereka tak meneruskan tindakan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (QS. Ali Imran: 135)
Tidak ada insan yg bersih dr salah & dosa kecuali Rasulullah yg ma’shum. Setiap orang bisa salah, setiap orang bisa terperosok ke dlm dosa, setiap orang bisa berbuat maksiat. Yang paling penting yaitu segera bertaubat; ingat Allah, memohon ampun kepadaNya & tak mengulanginya lagi.
Demikianlah aksara kelima dr orang bertaqwa, sekaligus mengakhiri khutbah pertama dr khutbah Jumat bulan Syawal ini.
أَقُوْلُ قَوْلِ هَذَا وَاسْتَغْفِرُوْاللَّهَ الْعَظِيْمِ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ
عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ . أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا
اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى
يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ
نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Jamaah Jum’at hafidhakumullah,
Ketika kita bertaqwa pada Allah, di antaranya dgn memenuhi lima huruf tadi, Allah menjanjikan banyak keutamaan pada kita, antara lain:
1. Bimbingan
Allah akan membimbing kita untuk bisa membedakan yg benar & yg salah lalu mengikuti kebenaran tersebut.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا
Hai orang-orang beriman, bila ananda bertakwa pada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan. (QS. Al-Anfal: 29)
2. Ampunan
Orang yg bertaqwa akan mendapatkan ampunan dr segala dosa. Sebagaimana lanjutan ayat tersebut:
وَيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
Dan kami akan jauhkan dirimu dr kesalahan-kesalahanmu, & mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yg besar. (QS. Al-Anfal: 29)
3. Solusi & rezeki
Allah menjamin penyelesaian orang yg bertaqwa atas permasalahan yg ia hadapi. Juga menjamin rezeki, bahkan dr arah tak terduga.
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا . وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
… Barangsiapa bertakwa pada Allah pasti ia akan menyelenggarakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dr arah yg tiada disangka-sangkanya … (QS. Ath-Thalaq: 2-3)
4. Masuk nirwana
Ini keutamaan yg paling kita nantikan. Allah memasukkan orang bertaqwa ke dlm nirwana-Nya. Sebagaimana ayat yg telah kita dengarkan bareng di khutbah pertama:
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Dan bersegeralah ananda pada ampunan dr Tuhanmu & pada surga yg luasnya seluas langit & bumi yg ditawarkan untuk orang-orang yg bertaqwa, (QS. Ali Imran: 133)
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ . رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ . رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
< Khutbah Lainnya | Khutbah versi PDF > |
Khutbah Jumat 2022 | Download |