Khutbah Jumat Bulan Safar ini mengambil tema Empat Amal
Berhadiah Surga. Bersumber dr hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
setibanya ia di Madinah. Ada empat hal yg dia ajarkan pada awal di
Madinah & keempatnya merupakan tiket menuju surga.
Apa saja & bagaimana penjelasannya? Berikut ini kami
persembahkan dlm bentuk teks khutbah Jumat:
Daftar Isi
Khutbah Pertama dr Khutbah Jumat Bulan Safar
إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ
بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا . مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِىَ لَهُ
. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ
لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ
وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ
نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا
وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ
اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا
سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ
يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Jamaah Jum’at yg dirahmati Allah,
Hari ini kita berada di Jumat terakhir bulan Shafar 1441 hijriyah. Tepatnya tanggal 26 Shafar 1441. Tepat pada hari ini, 1441 tahun yg lalu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berangkat hijrah. Meninggalkan rumah ia untuk hijrah ke Yatsrib, yg kelak dinamakan Madinah.
Rasulullah tiba di Madinah pada tanggal 12 Rabiul Awal.
Disambut dgn sarat suka cita oleh penduduk Madinah.
Salah satu hadits yg ia sabdakan di permulaan-awal
berada di Madinah ialah empat amal berhadiah surga. Beliau mengajarkan kepada
para sahabat di Madinah:
أَفْشُوا
السَّلاَمَ وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَصِلُوا الأَرْحَامَ وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ
وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ
“Sebarkan salam/kedamaian, berilah masakan, sambunglah
silaturahim, shalatlah di malam hari tatkala orang lain sedang tidur, niscaya
kalian masuk surga dgn sarat keamanan.” (HR. Ibnu Majah & Ahmad;
shahih)
1. Sebarkan Kedamaian
Jamaah Jum’at hafidhakumullah,
Pesan pertama Rasulullah adalah afsyus salaam. Sebarkan salam. Sebarkan kedamaian. Rasulullah menganjurkan umatnya tatkala berjumpa dgn sesama muslim untuk mengucapkan salam. Beliau pula menyuruh umatnya untuk mengembangkan kedamaian.
Kapan pun waktunya & di mana pun berada, seorang muslim
harus menjadi penebar kedamaian. Sebab salah satu makna Islam yaitu kedamaian.
Dan sejak permulaan Islam menyayangi kedamaian.
Sejak dakwah Islam pertama setelah Rasulullah mendapatkan
wahyu hingga wafatnya beliau, tak ada satu orangpun yg dipaksa masuk Islam. Islam
disebarkan dgn sarat kedamaian, bahkan dikala Rasulullah disakiti tatkala mendakwahkan
Islam, ia tak serta merta membalas dgn kekerasan.
Baik di Makkah maupun di Madinah, orang-orang masuk Islam
dengan hening. Setelah masa Rasulullah pun, tak ada yg dipaksa untuk masuk
Islam. Termasuk dakwah Islam di Indonesia yg kemudian menjadi mayoritas
muslim. Islam disebarkan dgn hening, tak ada yg dipaksa alasannya adalah Allah telah menegaskan
dalam firman-Nya:
لَا
إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam)..
(QS. Al Baqarah: 256)
Sejak permulaan dakwahnya, Islam yaitu agama penebar
kedamaian. Rasulullah mencontohkan bagaimana berbuat baik pada setiap orang,
meskipun orang itu tak memeluk Islam.
Sewaktu di Makkah, umat Islam disakiti sedemikian rupa. Dicaci,
disiksa, bahkan ada yg dibunuh seperti Yasir & Sumayyah, Rasulullah menyuruh
umatnya untuk bersabar. Barulah di Madinah, turun ayat-ayat jihad & terjadi
peperangan. Namun semua peperangan yg terjadi di masa Rasulullah, dijelaskan
Syaikh Yusuf Qardhawi dlm Fiqih Jihad sebagai peperangan defensif. Perang
dalam rangka membela diri.
Perang Badar, alasannya mulanya kaum muslimin ingin
mengambil harta mereka yg dirampas & dijarah sewaktu ditinggal hijrah.
Namun sehabis kafilah dagang Abu Sufyan lolos, pasukan kafir Quraisy dibawah
pimpinan Abu Jahal justru ingin merusak Islam. Maka terjadilah perang
badar.
Perang uhud, orang-orang kafir Quraisy ingin menghancurkan
Madinah. Maka disambut kaum muslimin di bukit Uhud. Perang Ahzab, kafir Quraisy
dan sekutunya hendak menyerang Madinah, maka dibuatlah parit (khandaq) untuk menahan
agar mereka tak mampu masuk Madinah. Demikian seterusnya, setiap perang di masa
Rasulullah selalu dilatarbelakangi oleh adanya upaya penyerangan dr musuh
Islam.
Demikian pula fakta historis sepanjang sejarah. Islam
adalah agama yg cinta kedamaian. Maka jika ada yg menuduh Islam agama
kekerasan, tanyakah pada mereka. Siapakah yg menyulut perang dunia pertama?
Bukan orang Islam. Siapakah yg menyulut perang dunia kedua? Bukan orang
Islam.
Siapakah yg menjatuhkan bom atom atas Hiroshima? Bukan
orang Islam. Siapakah yg membantai 20 juta suku Aborigin di Australia? Bukan
orang Islam. Siapakah yg membantai lebih dr 100 juta suku indian merah di
Benua Utara Amerika? Bukan orang Islam. Siapakah yg membantai lebih dari
lebih dr 50 juta Indian merah di benua Selatan Amerika? Bukan orang Islam.
Siapakah yg menimbulkan lebih dr 150 juta manusia dari
Afrika selaku budak (apartheid), Diantara 77 % dr mereka mati di perjalanan
dan dikubur di lautan Atlantik? Bukan orang Islam.
Siapa yg membunuh jutaan orang Indonesia selama 350 tahun penjajahan? Bukan orang Islam. Siapa yg membunuh ratusan ribu orang Palestina dan
mengusir dr tanah kelahirannya? Bukan orang Islam.
2. Berikan Makan
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Pesan kedua yg disampaikan Rasulullah yaitu berikan makanan pada orang yg memerlukan. Inilah humanisme Islam. Inilah kepedulian Islam.
Islam menginginkan manusia saling tolong menolong. Maka jikalau
ada yg memerlukan, hendaklah ditolong & umat Islam harus menjadi aktivis
dalam membantu orang lain. Apalagi jikalau yg diharapkan ialah kebutuhan primer
yang mendesak. Seperti masakan.
Sejak di Makkah, spirit membantu orang lain sudah ditanamkan. Yang paling monumental adalah turunnya Surat Al Maun yg mencela para pendusta agama yakni mereka yg suka menghardik anak yatim & tidak mau memberi makan fakir miskin.
أَرَأَيْتَ
الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ . فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ . وَلَا
يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ
Tahukah ananda (orang) yg mendustakan agama? Itulah
orang yg menghardik anak yatim, & tak merekomendasikan memberi makan orang
miskin. (QS. Al Ma’un: 1-3)
Tiga ayat ini turun berkenaan dgn tokoh kafir Quraisy yang
biasa menyembelih unta setiap pekan. Suatu ketika, seorang anak yatim datang
meminta sedikit daging dr unta yg telah disembelih itu. Namun ia tidak
diberi justru dihardik & diusir.
Islam menyebut mereka itu pendusta agama. Sebaliknya,
Islam mengajarkan pemeluknya menjadi orang yg peka dgn lingkungannya dan
suka membantu orang lain yg membutuhkan. Terutama fakir miskin & anak
yatim.
3. Menyambung Silaturahim
Pesan ketiga yg diajarkan Rasulullah yaitu menyambung
silaturahim. Bukan hanya pada keluarga bersahabat namun pula tetangga, teman dekat
dan teman.
Mereka yg sudah terikat dgn silaturahim, janganlah
diputuskan. Bahkan silaturahim terbaik, kata Rasulullah adalah menyambung
silaturahim pada orang yg memutuskannya.
Silaturahim ini hebat keuntungannya. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ
أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ عَلَيْهِ فِي رِزْقِهِ, وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ,
فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Barangsiapa ingin dilapangkan rezekinya, & dipanjangkan
umurnya, maka hendaknya ia menyambung tali silaturahim. (HR. Bukhari)
4. Sholat malam
Yang keempat yaitu sholat malam. Qiyamul lail. Ini merupakan sholat sunnah yg paling utama.
أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ
قِيَامُ اللَّيْلِ
“Sholat yg paling utama sesudah sholat fardhu ialah
sholat malam” (HR. An Nasa’i)
Apalagi tatkala didahului dgn tidur, menjadi sholat tahajud yg keutamaannya Allah firmankan dlm Al Quran:
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ
يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
“Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kau
sebagai sebuah ibadah embel-embel bagimu; Praktis-mudahan Tuhanmu mengangkat ananda ke
kawasan yg terpuji.” (QS. Al Isra’: 79)
Semoga kita semua dimudahkan Allah untuk mengamalkan
empat amal ini & Allah memasukkan kita ke dlm surga-Nya.
أَقُوْلُ قَوْلِ هَذَا وَاسْتَغْفِرُوْاللَّهَ الْعَظِيْمِ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Khutbah Kedua Khutbah Jumat Bulan Safar
الْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ
عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ . أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا
اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى
يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ
نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا
تَعْمَلُونَ
Jamaah Jum’at yg dirahmati Allah,
Di khutbah yg kedua ini marilah kita berdoa pada Allah mudah-mudahan Allah mengampuni kita atas segala dosa & kesalahan. Semoga Allah mempertahankan kita & seluruh kaum mukimin termasuk aqidahnya. Juga memberkahi negeri ini & seluruh negeri kaum muslimin.
إِنَّ
اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ
مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ
إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ،
الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدُّعَاءِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا
وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي
قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ . رَبَّنَا
لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ
رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
اللَّهُمَّ
أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ،
وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ
السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ أَنْزِلْ
عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ،
وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا
الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ . رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي
الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
< Khutbah Lainnya | Download versi PDF > |
Khutbah Jumat 2022 | Telegram Wargamasyarakat |