Khadijah, Istri Terbaik Bagi Rasul Terbaik (Bagian 3)

Lanjutan dr Khadijah, Istri Terbaik bagi Rasul Terbaik (Bagian 2)

Ketika Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dilanda panik, Khadijah menghadapinya dgn hati yg teguh, menenangkan kegundahannya, & berkata kepadanya,

“Sekali-kali tidak, bergembiralah! Demi Allah, Allah tak akan menghinakanmu selamanya.

Engkau yakni orang yg senantiasa menyambung tali silaturrahim, jujur dlm berbicara, membantu orang yg membutuhkan, memuliakan tamu, & menolong dlm jalan kebenaran.”

Begitulah seorang istri yg shalihah, demikianlah istri yg cerdik. Ia tetap tegak di samping suaminya, menguatkannya & menolongnya dgn perkataan & tindakan.

Setelah itu, Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam mulai mendapatkan gangguan fisik dr kaumnya, keluarganya, & kerabatnya saat berada di Makkah untuk menyampaikan risalah dr Tuhannya.

Di antaranya ialah yg diriwayatkan oleh Al-Bukhari bahwa Urwah bin Zubair pernah mengajukan pertanyaan pada Abdullah bin Amr bin Al-Ash ihwal hal terburuk yg pernah dikerjakan orang-orang musyrik terhadap Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ia berkata,

“Saat Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam tengah shalat di Hijr Ka’bah, tiba-tiba datanglah Uqbah bin Abi Mu’aith. Ia meletakkan sorbannya di leher dia & kemudian mencekiknya dgn sungguh keras.

Maka datanglah Abu Bakar memegang pundaknya & kemudian mendorongnya menjauh dr Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, dan berkata,

“Apakah kalian akan membunuh seseorang hanya karena ia menyampaikan bahwa Tuhanku yaitu Allah?”

Abu Lahab sering mengikuti ia di daerah-kawasan perkumpulan & di pasar-pasar untuk mendustakan apa yg dia katakan, sementara istrinya Ummu Jamil menghimpun kayu & duri untuk dilemparkan di jalan yg beliau lewati.

Penganiayaan, penyiksaan, gangguan, ejekan, hinaan yg bertubi-tubi, & dlm semua itu Khadijah binti Khuwailid tetap menjadi hati yg mengasihi Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, & menawarkan rekomendasi yg cerdas.

  Ummu Salamah dan Kesabaran yang Mengangkat Derajatnya (Bagian 3)

Tidaklah Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam mendengar sesuatu yg tak dia sukai dr orang lain, kemudian ia kembali pada Khadijah, melainkan ia akan meneguhkan & menghibur beliau.

Khadijah sungguh-sungguh seorang wanita yg agung & istri yg setia. Ia tak pernah sekali pun membantah perkataan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam,dan pula tak pernah menyakiti dia dlm pertengkaran.

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]

Bersambung ke Khadijah, Istri Terbaik bagi Rasul Terbaik (Bagian 4)