Kewajiban Berbaik Sangka Kepada Allah Ta’ala (Bagian 2)

Lanjutan dr Kewajiban Berbaik Sangka Pada Allah Ta’ala

Diriwayatkan dr  Watsilah bin Al Asqa’ Radhiyallahu Anhu, bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman,

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، فَلْيَظُنَّ بِي مَا شَاءَ

“Aku berdasarkan dugaan hamba-Ku pada diri-Ku, maka berprasangkalah atas-Ku sekehendaknya.” (HR. Ahmad & Ad-Darimi).

Lebih khusus lagi, ada riwayat dr Abu Sufyan, dr Jabir Radhiyallahu Anhu, ia mengatakan, “Aku telah mendengar Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda tiga hari sebelum wafatnya dgn menuturkan,

لَا يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلَّا وَهُوَ يُحْسِنُ بِاللهِ الظَّنَّ

Jangalah sekali-kali di antara kalian mati kecuali ia berbaik sangka pada Allah.” (HR. Muslim).

Penulis kitab At-Tuhfah menukil perkataan Al Qurthubi,

“Seharusnya setiap muslim untuk tekun melakukan perintah Allah, yakin bahwa Allah mendapatkan & mengampuninya.

Sebab, Allah Ta’ala sudah berjanji & ia tak pernah mengingkari komitmen-Nya.

Apabila seorang hamba berkeyakinan atau berprasangka bahwa amalan ibadahnya tak diterima & tak berfaedah sama sekali, maka ia termasuk orang-orang frustasi dr rahmat Allah & ini termasuk dosa besar.”

Oleh alasannya itu wahai saudaraku, hendaklah kamu-sekalian berbaik sangka pada Allah, jangan sekali-kali berburuk sangka kepada-Nya, alasannya hal itu tergolong dosa besar.

Sungguh Allah Ta’ala berfirman,

وَيُعَذِّبَ الْمُنَافِقِيْنَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَالْمُشْرِكَاتِ الظَّانِّيْنَ بِاللهِ ظَنَّ السَّوْءِ عَلَيْهِمْ دَائِرَةُ السَّوْءِ وَغَضِبَ اللهُ عَلَيْهِمْ وَلَعَنَهُمْ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيْرًا

“Dan ia mengazab orang-orang munafik laki-laki & perempuan, & (juga) orang-orang musyrik laki-laki & wanita yg berprasangka jelek terhadap Allah.

Mereka akan mendapat giliran (azab) yg jelek, & Allah murka pada mereka & mengutuk mereka, serta menyediakan neraka Jahanam bagi mereka. Dan (neraka Jahanam) itu seburuk-buruk daerah kembali.” (QS. Al-Fath: 6).

  Jarang Dilakukan, Padahal Shalat Sunnah Ini Haramkan Pelakunya dari Neraka

Semoga kita termasuk di antara orang-orang yg berbaik sangka pada Allah Ta’ala selama hidup di dunia ini hingga meninggal dlm keadaan beriman kepada-Nya. Aamiin.

Dikutip dr kitab Haditsul Ihsan karya Prof. Dr. Falih bin Muhammad bin Falih Ash-Shughayyir.

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]