Lanjutan dr Keutamaan Takut Pada Allah Ta’ala (Bagian 2)
Ibnul Qayyim Rahimahullah mengatakan,
“Keadaan yg paling tepat yakni kesesuaian pengharapan & rasa takut & rasa cinta yg besar.
Maka, rasa cinta ialah sebagai kendaraan, pengharapan adalah sebagai jalan, rasa takut yaitu sebagai pengendara, & Allah Ta’ala Dzat yg akan dituju dgn karunia & kemurahan-Nya.”
Saudaraku sesama muslim
Bergembiralah & berharaplah senantiasa, bahwa ananda menuju pintu Rabb Yang Maha Pemurah, Maha Memberi & Maha Pengasih. Perhatikanlah perkataan Ibnu Auf,
“Jika seorang laki-laki mengabdikan dirinya pada raja di dunia, maka dia akan mendapatkan tujuannya, bagaimana jikalau seorang mengabdikan dirinya pada Dzat yg mempunyai langit & bumi serta apa-apa yg ada di dalamnya?”
Di samping itu, hendaknya ananda bersikap zuhud terhadap dunia, pendek angan-angan, alasannya adalah angan-angan yg panjang menjadi penyakit yg melumpuhkan & kronis.
Jika penyakit itu menyerang hati, maka tingkah laku seseorang akan rusak, & susah untuk disembuhkan.
Penyakit tak akan hilang, serta obat pun tak akan berguna. Jika seorang hamba berpanjang angan-angan maka buruklah amalannya.
Semoga Allah Ta’ala menyebabkan penulis, anda, kedua orang renta kita, & orang-orang yg kita cintai, termasuk orang-orang yg tenang pada hari yg penuh dgn cemas, & tergolong orang-orang yg dipanggil pada hari yg agung tersebut.
Sebagaimana yg disebutkan dlm firman Allah Ta’ala,
أَهَؤُلَاءِ الَّذِينَ أَقْسَمْتُمْ لَا يَنَالُهُمُ اللهُ بِرَحْمَةٍ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ لَا خَوْفٌ عَلَيْكُمْ وَلَا أَنْتُمْ تَحْزَنُونَ
“Itukah orang-orang yg ananda telah bersumpah, bahwa mereka tak akan mendapat rahmat Allah?”
(Allah berfirman), “Masuklah ananda ke dlm surga! Tidak ada rasa takut padamu & ananda tak pula akan bersedih hati.” (QS. Al-A’raf: 49).
Semoga kita termasuk orang-orang yg takut pada Allah Ta’ala di mana pun kita berada.
Semoga shalawat & salam selalu tercurah pada nabi kita Muhammad beserta keluarga & para shahabatnya. Aamiin Ya Rabbal Alamin.
Tulisan ini dikutip dr Kitab Durus Al-Am karya Syaikh Dr. Abdul Malik Al-Qasim.
[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]