Salah satu aspek yg mampu mengakibatkan semangat yaitu pengetahuan terkait manfaat suatu amal. Pun terkait meninggalkan amal, ianya mampu efektif tatkala seseorang mengetahui dampak buruknya. Inilah di antara metode Rabbani dlm mendidik insan dgn kabar gembira berupa nirwana & peringatan berbentuksiksa neraka.
Sebagai salah satu amalan unggulan yg menjadi kebiasan para Nabi & orang-orang shalih setelahnya, dzikir pun ditugaskan dgn iming-iming pahala yg agung & amat menggiurkan. Di antaranya yakni kalimat yg paling favorit Allah Ta’ala, kalimat yg bisa menghapuskan dosa, & ganjaran-ganjaran lain yg dijanjikan oleh Allah Ta’ala & Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Bahkan, ada satu kalimat agung yg kalau dibaca, maka seorang hamba berhak menerima balasan berupa; memerdekakan budak, mendapatkan kebaikan, dihapuskan keburukannya, terpelihara dr gangguan setan, & menjadi orang yg paling baik.
Inilah kalimat agung yg ringan diucap, tetapi mempunyai faedah yg amat besar.
Daftar Isi
Merdekakan Empat Budak
Diriwayatkan dr Abu Ayyub al-Anshari, Imam al-Bukhari & Muslim menyebutkan dlm kitab Shahih-nya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
“Barang siapa membaca kalimat لااله الاالله وحده لاشريك له، له الملك وله الحمد وهوعلى كل شيءقدير ‘Laa ilaha illallahu wahdahuu laa syariikalah, lahu al-mulku wa lahu al-hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir (Tiada Tuhan yg hak disembah kecuali Allah Yang Mahaesa. Bagi-Nya segala kerajaan. Bagi-Nya segala puji. Dan beliau Mahakuasa atas segala sesuatu)’, pahalanya sama dgn memerdekakan empat orang budak dr keturunan Nabi Ismail.”
Berjuta Faedah
Disebutkan oleh Imam al-Bukhari, Imam Muslim, Imam Ibnu Majah, Imam at-Tirmidzi, dr Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
“Barang siapa membaca kalimat لااله الاالله وحده لاشريك له، له الملك وله الحمد وهوعلى كل شيءقدير ‘Laa ilaha illallahu wahdahuu laa syariikalah, lahu al-mulku wa lahu al-hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir (Tiada Tuhan yg hak disembah kecuali Allah Yang Mahaesa. Bagi-Nya segala kerajaan. Bagi-Nya segala puji. Dan dia Mahakuasa atas segala sesuatu)’ pada suatu hari sebanyak seratus kali, baginya berhak menerima keistimewaan seperti memerdekakan sepuluh budak, dicatatkan untuknya seratus kebaikan, dihapuskan darinya seratus jenis kejahatan. Pada hari itu, ia terpelihara dr gangguan setan hingga sore hari. Tidak ada orang yg lebih baik darinya, kecuali yg bederma lebih banyak. Barang siapa membaca ‘Subhanallahi wa bihamdih (Mahasuci Allah & bagi-Nya segala kebanggaan)’ sebanyak seratus kali, maka dihapuskan kesalahan-kesalahannya, meski sebanyak buih di lautan.” Wallahu a’lam. [Pirman/Wargamasyarakat]