Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

10 hari pertama bulan Dzulhijjah merupakan waktu yg sungguh utama. Setidaknya ada lima keutamaannya.

Apa saja lima keistimewaan itu? Berikut ini pembahasannya dengan-cara ringkas, dgn harapan kita lebih termotivasi untuk memperbanyak ibadah & amal shalih pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

1. Waktu yg paling agung & dicintai Allah

10 hari pertama Dzulhijjah merupakan waktu yg paling agung, paling utama, & paling dicintai Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk insan berzakat di dalamnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمَ عِنْدَ اللَّهِ وَلاَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنَ الْعَمَلِ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ الْعَشْرِ فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ

“Tidak ada hari-hari yg lebih agung di segi Allah & lebih disukaiNya untuk digunakan sebagai kawasan bederma sebagaimana 10 hari ini (10 hari pertama bulan Dzulhijjah). Karenanya, perbanyaklah pada hari-hari itu bacaan tahlil, takbir, & tahmid.” (HR. Ahmad)

Bahkan dlm riwayat Abu Dawud & Ibnu Majah, disebutkan keistimewaan berzakat pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah setara dgn jihad fi sabilillah yg membuat seorang mujahid syahid & hartanya habis di jalan Allah.

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

“Tidak ada satu amal shaleh yg lebih dicintai oleh Allah melampaui amal shaleh yg dikerjakan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).” Para teman bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yg berangkat jihad dgn jiwa & hartanya tetapi tak ada yg kembali satupun.” (HR. Abu Dawud & Ibnu Majah. Hadits senada pula diriwayatkan oleh Tirmidzi & Ahmad)

Baca juga: Waktu Mustajab

2. Waktu yg mulia & barakah

وَالْفَجْرِ وَلَيَالٍ عَشْرٍ

“Demi fajar, & malam yg sepuluh” (QS. Al-Fajr: 1-2)

Ketika menafsirkan ayat ini, Imam Ath Thabari menjelaskan:“Wa layaalin ‘asr (dan malam yg sepuluh) yaitu malam-malam sepuluh Dzulhijjah berdasarkan komitmen hujjah dr ahli tafsir.”

Dalam Tafir Qur’anil Adhim, Ibnu Katsir pula menjelaskan hal yg sama.

“Dan malam-malam yg sepuluh,” terangnya, “adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Abbas, Ibnu Zubair, Mujahid, & sejumlah ulama salaf & khalaf.”

Baca juga: Surat Yasin

3. Di dalamnya ada hari Arafah

Pada hari arafah, jama’ah haji diwajibkan melaksanakan wukuf yg merupakan puncak ibadah haji. Sedangkan bagi umat Islam yg tak sedang menjalankan ibadah haji disunnahkan melakukan puasa arafah. Keutamaan puasa arafah ini adalah bisa menghapus dosa selama dua tahun; satu tahun sebelumnya & satu tahun sesudahnya.

سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ

Rasulullah ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau menjawab, “Puasa itu menghapus dosa satu tahun yg lalu & satu tahun selanjutnya” (HR. Muslim)

4. Haji dilakukan di waktu itu

Haji merupakan rukun Islam kelima. Di antara rukun Islam, bisa dibilang haji merupakan ibadah yg paling berat. Sebab haji menggabungkan faktor ruhiyah, jasadiyah & maliyah. Haji memerlukan ‘kekhyusu’an’ dlm mengerjakannya, memerlukan fisik yg sehat & pula biaya yg tidak sedikit.

5. Berkumpulnya induk-induk ibadah

Selain haji, pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah pula disunnahkan puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, shalat Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah, qurban pada tanggal 10 Dzulhijjah, memperbanyak sedekah, memperbanyak dzikir, memperbanyak tahlil-tahmid-takbir, memperbanyak tilawah, sholat tahajud & seluruh amal shalih yang lain.

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمَ عِنْدَ اللَّهِ وَلاَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنَ الْعَمَلِ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ الْعَشْرِ فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ

“Tidak ada hari-hari yg lebih agung di segi Allah & lebih disukaiNya untuk dipakai sebagai tempat bersedekah sebagaimana 10 hari ini. Karenanya, perbanyaklah pada hari-hari itu bacaan tahlil, takbir, & tahmid.” (HR. Ahmad)

Imam Ibnu Hajar al-Asqalani menerangkan: “Tampaknya sebab yg menyebabkan istimewanya sepuluh hari (pertama) Dzulhijjah adalah karena padanya terkumpul ibadah-ibadah induk (besar), yakni: shalat, puasa, sedekah & haji, yg (semua) ini tak terdapat pada hari-hari yg lain.”

Demikian lima keistimewaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Dengan mengetahuinya, mudah-mudahan kita makin termotivasi untuk memperbanyak amal pada hari-hari tersebut. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Wargamasyarakat]

  Tawakal, Urgensi dan Keutamaannya (Bagian 3)